Articles by "Islam"

Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan

Akhirnya Perancis melakukan serangan ke Mali. Menurut The Guardian (14/01), dengan invasi ini berarti Barat telah menyerang delapan negeri muslim. Negara Afrika barat berpenduduk 15 juta orang ini adalah negara kedelapan  yang rakyatnya dibom dan dibunuh oleh kekuatan Barat setelah  Irak , Afghanistan, Pakistan, Yaman, Libya, Somalia, dan Filipina. Belum termasuk berapa banyak tiran yang didukung oleh negara Barat di kawasan itu.

Invasi ini semakin mengokohkan perang  kolonial Barat terhadap dunia Islam.
Invasi ini sekali lagi membuktikan Dewan Keamanan PBB sekedar menjadi alat politik negara-negara Barat.  Dewan Keamanan PBB Dewan Keamanan PBB pada Kamis (20/12/2012) dengan suara bulat telah menyetujui rencana intervensi militer di Mali dengan dalih yang menyesatkan yaitu "menyatukan kembali negara Afrika Utara yang berperang."
Negara-negara Afrika Barat ingin mengirim pasukan berkekuatan 3.300 personil untuk mengusir kelompok-kelompok bersenjata yang memasuki wilayah gurun yang luas dan menerapkan hukum Islam setelah terjadinya kudeta militer di Bamako Maret yang menciptakan kekosongan kekuasaan di negara itu.
Rencana untuk intervensi militer, awalnya disepakati oleh Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS) dan tidak akan melibatkan intervensi langsung pasukan Barat. Resolusi diperkenalkan oleh Perancis – yang sebelumnya menjajah Mali – hingga disetujui oleh 15 anggota DK.
Namun Perancis mengambil inisiatif menyerang Mali tanpa legitimasi PBB. Sekjen PBB mengeluarkan dukungan justru setelah Perancis menyerang. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) setuju dengan intervensi militer Prancis di Mali. Sekjen PBB, Ban Ki-moon, mengatakan aksi tersebut mendapat dukungan internasional dalam pernyataannya di Markas PBB, Senin (14/1), dan dilansir Reuters, Selasa (15/1).
Dalam membenarkan serangan militer ini, Perancis, Inggris dan negara Barat lainnya sekali lagi  menggunakan  label memerangi 'terorisme' dan melindungi rakyat Mali. Untuk mendapatkan simpati dari masyarakat Barat, media telah menekankan aspek 'Islamis'  dari oposisi yang ingin menegakkan syariah Islam.

Mencegah Berdirinya Negara Islam?
Ada kemungkinan beberapa motif kenapa Perancis menyerang Mali. Pertama adalah kekhawatiran Mali menjadi sebuah negara Islam. Satu hal yang sangat ditakuti Barat selama ini adalah berdirinya negara Islam terutama Daulah Khilafah Islam yang menerapkan syariat Islam dan menolak segala bentuk intervensi Barat.
Ketika Presiden Amadou Toumani Toure dilengserkan dari posisinya oleh seorang kader militer pada pertengahan Maret, Gerakan Nasional Bagi Pembebasan Azawad (MNLA) dan Gerakan Kesatuan dan Jihad di Afrika Barat (MUJWA) menguasai wilayah utara dan kota-kotanya termasuk Gao dan Timbuktu. Para mujahidin Mali bertekad untuk meraih kemenangan dan menerapkan syariah Islam.
Nicolas Sarkozy saat masih menjadi presiden Perancis telah memperingatkan tentang ancaman ini. Pada  pada hari Jumat (13/4) dia menyerukan pentingnya melakukan segala upaya guna mencegah berdirinya sebuah negara yang dia sebut sebagai teroris atau Islam di wilayah pantai di Afrika Utara. Hal ini menyusul dominasi pemberontak Tuareg dan pejuang  Islam di Mali utara. Saat itu dia telah mengingatkan kemungkinan Perancis melakukan intervensi.
Tampaknya presiden Perancis saat ini melanjutkan kebijakan dari Sarkozy yang dikenal sangat anti Islam. Sebutan teroris memang kerap kali dilabelkan oleh Barat untuk siapapun yang menolak penjajahan Barat dan menginginkan tegaknya syariah Islam.  Terorisme kemudian menjadi label sakti untuk membenarkan apapun tindakan Barat meskipun melanggar hukum internasional yang mereka buat sendiri.

Warning Terhadap  Mujahidin Suriah?
Invasi Perancis ini juga bisa jadi merupakan warning bagi negeri-negeri Islam lainnya yang ingin menegakkan negara Islam apalagi Khilafah. Bahwa Barat akan melakukan intervensi mencegah hal keinginan mulia umat Islam ini.
Gelombang keinginan mendirikan negara Islam yang menerapkan syariah Islam secara menyeluruh memang sangat mengkhawatirkan Barat.  Terutama melihat kondidi terkini Suriah sekarang.  Semakin menguatnya pasukan mujahidin dan melemahnya rezim Assad menjadi ketakutan Barat.
Berbeda dengan Tunisia, Mesir, ataupun Yaman,hingga saat ini Barat belum mendapatkan penggganti yang legitimed untuk rezim bengis Assad yang kemudian tetap dibawah control Barat.  Tidak hanya itu, para mujahidin yang dekat dengan masyarakat Suriah dan menjadi ujung tombak perlawanan terhadap Assad, dengan tegas menolak intervensi Barat, tawaran demokrasi meskipun dengan istilah negara madani (negara sipil). Para mujahidin dengan tegas akan menegakkan Khilafah Islam, membebaskan Al Quds dari penjajah Israel, menyelamatkan muslim Rohingnya dan negeri-negeri Islam lainnya.
Namun, Barat harus berpikir  beribu kali kalau hendak menyerang  Suriah kalau atas izin Allah SWT khilafah akan tegak di sana. Rakyat Suriah bersama umat Islam dari negeri-negeri Islam lainnya akan bersatu melakukan jihad melawan intervensi penjajah. Jihad yang dilakukan  dan didukung oleh mayoritas rakyat  Suriah, bukan hanya satu atau dua kelompok.
Menghadapi kelompok-kelompok mujahidin di Irak dan Afghanistan, saja Barat sudah kesulitan, apalagi menghadapi rakyat Suriah dalam perang semesta (total) melawan penjajah Barat.  Disamping itu, Amerika  dan Eropa akan berpikir keras , mengingat intervensi militer pastilah membutuhkan dana yang besar. Sementara saat ini kondisi ekonomi mereka sedang dalam kesulitan.

Persaingan Amerika dan Perancis?
Aroma persaingan  Amerika dan Perancis juga tampak dalam invasi ini sangat kental. Perancis tampaknya tidak ingin melepaskan Mali dari cengkramannya setelah selama ini benar-benar mengkontrol negara ini.  Sementara Amerika , mulai berusaha menanamkan pengaruhnya dengan mendukung kudeta militer terhadap Presiden Amadou Toumani Toure yang didukung oleh Perancis.
Dalam Soal Jawab tentang kudeta militer di Mali yang dikeluarkan Hizbut Tahrir (24 Maret 2012 M) dijelaskan bagaimana Amerika belakangan mulai berkerja memperluas  pengaruhnya di Mali dengan menggelar perjanjian dengan Mali untuk melatih militer Mali dengan dalih  memerangi terorisme.Militer Mali memilih para perwira dan mengirim mereka ke Amerika untuk mengikuti pelatihan.
Laman al-'Ashru (24/3/2012) mengutip dari diplomat Amerika yang meminta tak disebutkan namanya menyatakan: "pemimpin kudeta Kapten Amadou "Ahmadou" Haya Sanogo dahulu dipilih diantara sekelompok perwira oleh kedutaan Amerika untuk mendapat pelatihan militer untuk memerangi terorisme dan pelatihan itu bertempat di Amerika Serikat".  Ia menambahkan bahwa "Sanogo beberapa kali pergi ke Amerika dalam tugas-tugas khusus …".
Sementara Perancis tidak mendukung kudeta itu. Prancis membekukan kerjasama politik, militer dan ekonominya dengan Mali.  Begitu juga bantuan-bantuannya kepada Mali.  Sebaliknya Amerika bertindak sebaliknya. Juru bicara kemenlu AS Victoria Nuland menegaskan negaranya tidak mengambil keputusan membekuan bantuan-bantuan Amerika ke Mali" (Aljazeera, 23/4/2012).  Bantuan Amerika ke Mali mencapai 137 juta dolar per tahun.
Hal ini menunjukkan Amerikalah yang  berada di balik kudeta militer yang terjadi di Mali. Tujuannya untuk menanamkan dan memperluas pengaruhnya di negeri Islam Mali itu. Negara Paman Sam ini berusaha menggantikan pengaruh Prancis sebagai penjajah lama Mali.  Untuk itu Amerika ingin menunda pemilu mendatang di Mali sebab lingkungan politik yang ada masih  loyal ke Prancis. Melalui kudeta ini Amerika membalik meja permainan atas para pemain dari antek-antek Prancis yang sangat memahami permainan sesuai politik Prancis.
Begitulah Mali menjadi terikat dengan Amerika,melalui gerakan "militer".  Lingkungan politik lama yang dibangun Prancis sulit untuk menguasai situasi baru.  Paling jauh yang mungkin terjadi adalah partisipasi yang tidak efektif di pemerintahan baru di bawah pengaruh Amerika.
Invasi langsung terhadap Mali, adalah cara Prancis untuk mempertahankan pengaruhnya. Tanpa melalui persetujuan dewan keamanan PBB, negara ini langsung melakukan invasi. Setelah serangan,  baru DK PBB menggelar pertemuan darurat atas permintaan Prancis pada Senin (14/1) di New York. Dubes Prancis untuk PBB Gerard Araud mengatakan pemerintahnya mendapat "dukungan dan pengertian" dari 14 anggota Dewan Keamanan PBB lain.
Prancis sebelumnya telah mengirim 550 tentara ke kota Mopti dan Bamako, dan setelah pekan lalu menurut seorang sumber Kementrian Pertahanan negara mode itu kepada kantor berita Reuters, jumlah kiriman pasukan kemungkinan akan bertambah menjadi 2.500 dalam beberapa hari.

Negeri Islam yang Kaya
Mali adalah negeri islam, lebih dari 90 % penduduknya muslim dan telah masuk Islam sejak ratusan tahun lalu.  Pada akhir abad ke-19 penjajah Prancis menduduki Mali dan mengumumkan penggabungannya ke Prancis pada tahun 1904.  Prancis memberikan kemerdekaan formalistik pada tahun 1960.  Mali adalah negeri yang kaya bahan tambang berupa emas, phospat, kaolin, bauksit, besi, uranium dan banyak lainnya.  Tidak mengherankan kalau Eropa khususnya Perancis dan Amerika saling berebut kekayaan alam Mali.
Perancis sendiri sangat membutuhkan Mali, sebagai negara penghasil uranium di Afrika Barat. Dua pertiga listrik Prancis berasal dari tenaga nuklir, memerlukan impor uranium yang signifikan dari negara tetangga Niger. Sebagai produsen emas ketiga terbesar di Afrika Mali juga sangat menggiurkan.
Begitulah negeri  Islam menjadi rampasan penjajah yang rakut.  Semua itu tidak lain karena kaum muslimin terpecah belah, diperintah dengan selain Islam. Para penguasanya tidak memelihara urusan-urusan masyarakat, sebaliknya para penguasa kaum Muslimin itu justru memuluskan  kepentingan-kepentingan kaum kafir penjajah. Sekali lagi disinilah relevansi perjuangan Hizbut Tahrir untuk mewujudkan kembali Khilafah untuk seluruh dunia Islam, yang menyatukan dan melindungi negeri Islam dari kebuasan penjajah Barat.

oleh : Farid Wadjdi, Pengamat Hubungan Internasional/Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia

Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian (Surat Nuh: 13-14).
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? (Surat Al-Insan: 1)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur(1536) yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. (Surat Al-Insan: 2)
Kawannya (yang mu'min) berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna? (Surat Al-Kahfi: 37)
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (Surat Al-Hajj: 5)
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). (Surat Al-Ghafir atau Surat Al-Mu’min: 67)
dari air mani, apabila dipancarkan.(Surat An-Najm: 46)
 (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". (Surat Shaad: 71)
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Surat Al-Baqarah: 30)
Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu binatang ternak…” (Surat Az-Zumar: 6) 
Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (Surat Al-Mulk: 6) 
Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? (Surat Nuh: 16)
Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan (Surat Nuh: 19),
Dia (Musa) berkata (pula): "Tuhan kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu".(Surat Asy-Syuara: 26)
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu. (Surat Ad-Dukhan: 8)
Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".(Surat Al-Baqarah: 133)
Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia mengambalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya. (Surat Nuh: 17-18)
Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). (Surat Al-Qashash: 68)
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Surat Al-Fathiir: 1)
Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina". Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.(Surat Al-Baqarah: 65-66)
Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi [424] dan (orang yang) menyembah thaghut ?". Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.(Surat Al-Maaidah: 60)

Kebanyakan orang akan membuat pernyataan yang kira-kira sama tentang “kehidupan di dunia”. Biasanya mereka menggambarkannya sebagai sebuah siklus yang monoton, yaitu tersusun dari rutinitas-rutinitas dan harapan-harapan. Tentunya, pandangan mereka tentang hidup sangat merefleksikan gambaran ini. Diinginkan atau tidak, mereka terbiasa dan beradaptasi dengan semua yang dijalaninya itu. Mereka bertindak seolah-olah telah kehilangan gairah, mengartikan semua keindahan sebagai susunan-susunan biasa yang sudah semestinya terjadi dalam kehidupan. Karena alasan ini mereka tidak dapat memperhatikan keindahan dan sisi lebih mereka.
Dalam Al-Qur’ân Allah menggambarkan situasi mereka sebagai berikut:
“Dan ingatlah pada hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (seraya dikatakan kepada mereka), “kamu telah menghabiskan (rezeki) yang baik untuk kehidupan duniamu, dan kamu telah bersenang-senang menikmatinya, maka pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghinakan, karena kamu sombong di bumi tanpa mengindahkan kebenaran, dan karena kamu berbuat durhaka (tidak taat kepada Allah).” (QS. Al-Ahqâf, (46):20)
Allah menceritakan bahwa di hari akhirat Dia tidak akan mencurahkan keberkahan kepada mereka yang mendekati keindahan, kebaikan, dan peristiwa-peristiwa menyenangkan dalam kehidupan dengan ketidakpedulian, dan Allah tidak akan terpengaruh oleh mereka.
Pandangan orang-orang mu’min tentang kehidupan di dunia sungguh berbeda dari mereka yang merasakan peristiwa dalam ketidakpedulian. Bagi orang mu’min, “kehidupan di dunia” penuh dengan kejutan, keindahan, kebaikan, dan kebijaksanaan. Kenyataan bahwa Allah melingkupi mereka dengan perwujudan keindahan perbuatanNya yang tak terhingga dan sifat-sifat luhurNya yang khas, membuat orang-orang mu’min menjalani kehidupan dengan penuh gairah dan antusias. Setiap saat mereka merasakan kesenangan dalam mengenal keindahan lainnya yang Allah ciptakan dan perwujudan rahmatNya yang tidak terhingga.
Mereka yang tidak beriman benar-benar tidak peduli atas anugrah yang begitu besar ini dan mereka dicabut darinya. Karena setiap saat Allah menciptakan keindahan-keindahan yang tidak disangka–beserta detailnya–yang hanya dapat dirasakan dengan keyakinan (iman) dan hati nurani. Bersama peristiwa ini–yang hanya dapat dilihat oleh mereka yang memiliki keyakinan–Allah membuat hamba-hambaNya merasakan kedekatanNya pada mereka. Merasakan kedekatan ini adalah sebuah kebahagiaan dan keberkahan yang besar bagi seorang mu’min.
Terkadang muncul sesuatu yang tampaknya biasa, peristiwa sehari-hari yang terdapat dalam pikiran seseorang; terkadang menerima pemberian melalui cara yang tidak diduga yang–sebelumnya–diharapkan seseorang dalam doa; terkadang menemui peristiwa menyenangkan yang telah ditakdirkan oleh Allah, itu semua merupakan keberkahan yang amat besar, nutrisi bagi pikiran dan perantara untuk dapat mendekatkan diri pada Allah.
Dalam Al-Qur’ân Allah mengingatkan hamba-hambaNya yang ikhlas mengenai rahmatNya yang tidak terbatas pada seluruh manusia; menunjukkan bahwa Dialah Pelindung dan Penolong yang sesungguhnya, dan Dia menjawab doa hambaNya yang tulus. Oleh karena itu, seorang mu’min selalu sadar akan perwujudan rahmat Allah. Bahkan dalam wujud cobaan dan kesulitan pun ia mengetahui bahwa ini merupakan keindahan (nikmat) yang diperuntukkan baginya. Akan tetapi, Allah juga menciptakan keindahan-keindahan tertentu–yaitu tanda-tanda yang menunjukkan ketetapan dan perincian–yang akan menghilangkannya dari cara pandang yang biasa, sehingga ditakjubkan dan dianugrahinya suatu keyakinan yang kuat. Pada masing-masing peristiwa ini, seorang mu’min merasakan kenikmatan dalam menyaksikan perwujudan rahmat Allah yang tidak terhingga, cinta dan kedekatanNya, serta ikatan hangat kepada hambaNya. Jiwa dan raganya diselimuti oleh cinta dan kecenderunganNya. Selama ia masih melihat perwujudan kehendak Allah yang tak terhingga, meyakini bahwa Dia dapat melakukan segalanya dan Dialah yang maha Pemurah dan maha Penyayang, maka kedekatannya pada Allah akan terus meningkat.
Tetapi bagi seorang mu’min untuk mengalami keyakinan yang demikian menyenangkan, ia tidak perlu menyaksikan peristiwa yang besar atau menerima pemberian yang belum pernah diperoleh sebelumnya. Terkadang yang tampak biasa atau peristiwa tidak penting–seperti menerima sesuatu yang begitu diinginkan dalam pikiran, memperoleh jawaban atas pertanyaan ketika begitu dibutuhkan, atau ditawarkan makanan yang disukai di saat yang tak diduga–mungkin juga sudah cukup menunjukkan. Peristiwa-peristiwa itu sendiri mungkin tidak penting, tetapi maksud sebenarnya dari peristiwa ini yang telah ditetapkan oleh Allah sangatlah besar. Semua peristiwa ini adalah perwujudan kekuasaan Allah, rahmatNya yang tak terbatas. Menyatakan bahwa Dialah yang bersama hambaNya sejak semula dan Dia melihat dan mengetahui segalanya. Masing-masing perincian ini adalah keindahan yang tidak diduga yang Allah ciptakan untuk membentuk hambaNya yang dengan teguh mencintaiNya, seraya menunjukkan kedekatanNya pada mereka. Menyaksikan kenyataan yang begitu hebat ini merupakan perantara yang sangat menggerakkan gairah orang-orang mu’min dan mendekatkan mereka pada Allah.
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi perintahKu dan beriman kepadaKu, agar mereka memperoleh kebenaran.”  (QS. Al-Baqarah, (2):186)

Maurice Bucaille

Dr. Maurice Bucaille (lahir di Pont-l'Eveque, 19 Juli 1920 – meninggal 17 Februari 1998 pada umur 77 tahun) adalah seorang ahli bedah berkebangsaan Perancis. Ia terutama menjadi terkenal karena menulis buku tentang Islam, Al Qur'an dan ilmu pengetahuan modern.

Salah satu kontroversi yang masih menyelimuti keberadaannya adalah tentang statusnya saat dia meninggal, apakah dia sudah menjadi seorang Muslim, atau tetap pada kepercayaannya yang lama. Tidak ada bukti langsung yang dapat menjelaskan kontoversi ini, sedangkan bukti-bukti yang ada umumnya sudah terdistorsi oleh pandangan pribadi para penulisnya.

Penghargaan
Bucaille pernah mengepalai klinik bedah di Universitas Paris. Pada tahun 1974 dia mengunjungi Mesir atas undangan Presiden Anwar Sadat dan mendapat kesempatan meneliti Mumi Firaun yang ada di museum Kairo. Hasil penelitiannya kemudian dia terbitkan dengan judul Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis Modern atau judul aslinya , Les momies des Pharaons et la médecine. Berkat buku ini, dia menerima penghargaan Le prix Diane-Potier-Boès (penghargaan dalam sejarah) dari Académie française dan Prix general (Penghargaan umum) dari Academie nationale de medicine, Perancis.

Bibel, Qur'an dan Sains Modern
Buku lainnya Bibel, Qur'an dan Sains Modern judul asli dalam bahasa Perancis La Bible, le Coran et la Science (1976) menjadi best-seller internasional di dunia Muslim dan telah diterjemahkan ke hampir semua bahasa utama umat Muslim di dunia. Bucaille menjadi ternama dengan karyanya ini. Karyanya ini mencoba menerangkan bahwa Al Qur'an sangat konsisten dengan ilmu pengetahuan dan sains, namun bahwa Alkitab atau Bibel tidaklah demikian. Bucaille dalam bukunya mengkritik Bibel yang ia anggap tidak konsisten dan penurunannya bisa diragukan. Buku tersebut sudah sering dibantah penulis lain, misalnya William Campbell dan M.B. Dainton. Namun di Indonesia agaknya Bucaille sudah telanjur lebih populer daripada mereka.
[sunting] Islam dan Sains

Bucaille dalam bukunya mengkritik Alkitab atau Bibel yang ia anggap tidak konsisten dan penurunannya bisa diragukan. Sedangkan dalam Al Qur'an terdapat banyak kecocokan dengan fakta sains. Di antara tulisannya ialah:

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan." [QS 27:88]

Bucaille menjelaskan bahwa ternyata gunung-gunung bersama dengan lempeng bumi bergerak. Jadi ayat Al Qur'an di atas sesuai dengan ilmu pengetahuan.

Bucaille juga menjelaskan bahwa ayat Al Qur'an di bawah yang menyatakan bahwa Allah menyelamatkan badan Fir'an hingga bisa dilihat manusia saat ini sesuai dengan kenyataan:

"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu" [QS 10:92]

Ternyata para ahli menemukan garam di dalam badan Fir'aun yang menunjukkan bahwa Fir'aun memang pernah tenggelam. Jenazah Fir'aun/Mumi bisa dilihat manusia hingga saat ini.

Di Bibel tidak sebutkan bahwa badan Fir'aun diselamatkan Tuhan. Jadi Al Qur'an sungguh kitab yang otentik.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Maurice_Bucaille
Download ebook: http://www.pakdenono.com/ebook_kristologi/Bibe-Quran-dan-Sains-Modern/Bibel-Quran-dan-Sains-Modern.htm

Menara Babel secara tidak langsung disinggung dalam Alkitab dan Al-Quran, dan kemungkinan dalam kitab-kitab suci lainnya dengan cara yg berbeda.
Menara Babel
Menara Babel
Menara Babel dalam Alkitab:
Kejadian 10:31-32, 11:1-10
10:31 Itulah keturunan Sem, menurut kaum mereka, menurut bahasa mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka. 10:32 Itulah segala kaum anak-anak Nuh menurut keturunan mereka, menurut bangsa mereka. Dan dari mereka itulah berpencar bangsa-bangsa di bumi setelah air bah itu. 11:1. Semula, bangsa-bangsa di seluruh dunia hanya mempunyai satu bahasa dan mereka memakai kata-kata yang sama. 11:2 Ketika mereka mengembara ke sebelah timur, sampailah mereka di sebuah dataran di Babilonia, lalu menetap di sana. 11:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Ayo kita membuat batu bata dan membakarnya sampai keras.” Demikianlah mereka mempunyai batu bata untuk batu rumah dan ter untuk bahan perekatnya. 11:4 Kata mereka, “Mari kita mendirikan kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, supaya kita termasyhur dan tidak tercerai berai di seluruh bumi.”
11:5. Maka turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh manusia. 11:6 Lalu Ia berkata, “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa, dan ini baru permulaan dari rencana-rencana mereka. Tak lama lagi mereka akan sanggup melakukan apa saja yang mereka kehendaki. 11:7 Sebaiknya Kita turun dan mengacaukan bahasa mereka supaya mereka tidak mengerti lagi satu sama lain.” 11:8 Demikianlah TUHAN menceraiberaikan mereka ke seluruh bumi. Lalu berhentilah mereka mendirikan kota itu. 11:9 Sebab itu kota itu diberi nama Babel, karena di situ TUHAN mengacaukan bahasa semua bangsa, dan dari situ mereka diceraiberaikan oleh TUHAN ke seluruh bumi.
Menara Babel dalam Al-Quran:
“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Aad? (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain , dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah dan kaum Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu, karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,” (QS. 89:6-13)”
Ada benang merah yang bisa didapatkan dari kisah tentang menara babel yang diceritakan dalam Perjanjian Lama dengan apa yang tertera di dalam Al-Quran. Pendirian menara babel merupakan simbolisasi keangkuhan dan kesombongan manusia dan yang lebih parahnya, mereka melakukan hal itu untuk menantang Tuhan.
Sejak selesai pada tanggal 14 Desember 1999, parlemen Uni Eropa mengangkat alis akan pertanyaan tentang strukturnya. Menara utama, yang disebut bangunan “Louise Weiss”, tampak aneh dan modernis. Mengapa terlihat belum selesai? Promotor mengatakan itu mencerminkan “sifat belum selesainya Eropa”. Namun, beberapa penelitian tentang subjek mengungkapkan simbolisme gelap dalam bangunan. Mengekspos sumber sesungguhnya dari inspirasi di belakang gedung Weiss Louise adalah mengekspos kepercayaan esoteris elit dunia, aspirasi gelap dan interpretasi mereka atas kitab suci kuno.
Kita akan pergi langsung ke lokasi bangunan Louise Weiss, bangungan yang dibangun ini dimaksudkan agar terlihat seperti lukisan “Menara Babel” oleh Pieter Bruegel tahun 1563. Cerita mengatakan bahwa Menara Babel tidak pernah selesai. Jadi, Parlemen PBB pada dasarnya adalah melanjutkan pekerjaan yang belum selesai dari Nimrod, para tiran terkenal, yang membangun menara Babel untuk menentang Allah. Apakah Anda pikir ini adalah sumber inspirasi bagi sebuah “lembaga demokratis”?
menara babel
Parlemen EU
Nimrod dan Menara Babel
Cerita tentang Nimrod dan menara Babel muncul dalam teks-teks berbagai budaya kuno termasuk Ibrani, Islam, Yunani dan Kabbalah. Nimrod dikatakan pendiri dan raja dari kerajaan pertama setelah air bah. alam-Nya meliputi Babel (Babel), Uruk, Akkad dan Calneh. Ia dikenal sebagai raja yang membawa tirani kepada orang-orang sambil berusaha untuk menghilangkan keyakinan agama.
“Pada saat tersebut Nimrod yang bersemangat sekali dalam dalam penghinaan kepada Tuhan. Dia adalah cucu dari Ham, anak Nuh, seorang pria berani, dan kekuatan tangan yang besar. Dia membujuk mereka untuk tidak menganggap Allah, seolah-olah bukan Allah yang membuat mereka senang, tapi untuk percaya bahwa itu adalah keberanian mereka sendiri yang membuat mereka memperoleh kebahagiaan. Dia juga secara bertahap berubah menjadi tirani pemerintah, untuk mengubah manusia dari takut akan Allah, Nimrod membawa mereka ke dalam ketergantungan konstan pada kuasa-nya… Setelahnya, banyak orang sangat siap untuk mengikuti Nimrod, dan menganggap pengecut bagi yang menyerahkan diri kepada Allah “
Menurut laporan Alkitab, Babel adalah kota yang menyatukan umat manusia, semua berbicara satu bahasa dan bermigrasi dari Timur. Ini adalah kota rumah Nimrod. Dia memutuskan bahwa kota itu harus memiliki menara sangat besar bahwa “puncaknya harus di langit”. Namun menara itu bukan untuk menyembah dan memuji Tuhan, tetapi didedikasikan untuk kemuliaan manusia dengan motif membuat ‘nama’ untuk pembangun. Versi Midrash dari cerita ini bahkan menambahkan bahwa pembangun Menara mengatakan:
“Tuhan tidak punya hak untuk memilih dunia atas untuk diri-Nya, dan untuk meninggalkan dunia yang lebih rendah untuk kita, sehingga kita akan membangun menara, dengan idola di atas memegang pedang, sehingga mungkin muncul seolah-olah kita dimaksudkan untuk perang dengan Allah “.
Tuhan yang mengetahui segalanya memberikan setiap orang dengan bahasa yang berbeda untuk membingungkan mereka. Tidak dapat melanjutkan pekerjaan, orang-orang tersebar di seluruh dunia. Dan menara Babel ini tidak pernah terselesaikan.
Simbolisme dari Parlemen Uni Eropa
menara babel
Parlemen EU yang bagian atasnya sengaja tidak diselesaikan
Jadi pembangunan Parlemen Uni Eropa menyerupai Menara Babel mengirimkan pesan kepada dunia bahwa Nimrod memiliki filosofi yang tepat. Pembangunan menyerupai Menara Babel adalah ide yang bagus. Jadi kita sedang mencari:
1. Sebuah pengenalan bertahap terhadap tirani
2. Penghapusan penyembahan terhadap Allah dan untuk memperkenalkan ketergantungan pada kekuasaan
3. Semua orang berbicara bahasa yang sama dan agama yang sama
4. Menolak Tuhan ketika manusia mencoba untuk menjadi tuhan
Apa yg anda ketahui? Mereka adalah ajaran utama dari kepercayaan esoteris elit dunia. Mereka tidak Kristen atau Muslim atau apapun yang berkaitan. Sistem kepercayaan mereka didasarkan pada Agama Misteri (pagan ritual, pemujaan Matahari, mengingat Lucifer sebagai orang yang memberi terang bagi umat manusia, melihat Tuhan sebagai kekuatan ingin menjaga manusia dalam gelap). New World Order akan “mengeksekusi” semua yang menyembah Allah, memperkenalkan bahasa tunggal dan mengubahnya menjadi demokrasi tirani.
Poster
Apakah saya terdengar seperti kurang informasi dari luar sana? Apakah saya telah “membaca” terlalu banyak ke dalam gedung ini? Jawaban adalah: TIDAK. Berikut adalah poster RESMI mempromosikan Parlemen Uni Eropa:
Poster kampanye Parlemen EU
Poster RESMI Parlemen EU
Kita dapat melihat elit Eropa membangun kembali Menara Babel. Berikut beberapa poin yang perlu diperhatikan: Pertama, kita memiliki sebuah konfirmasi bahwa bangunan Louise Weiss benar-benar terinspirasi oleh Menara Babel. Poster diciptakan kembali menara tepat seperti lukisan Pieter Bruegel. Kedua, slogan: “Eropa: Banyak Lidah Satu Suara” merujuk kepada Allah membingungkan masyarakat dengan banyak bahasa. Parlemen efektif akan membalikkan hukuman Tuhan untuk mengajarkan pelajaran tentang penyembahan berhala dan arogansi. Ketiga, lihatlah lebih dekat bintang-bintang di bagian atas. Apakah mereka terlihat aneh? Mereka terbalik alias pentagram terbalik. Simbolisme balik pentagrams sangat mendalam dan kompleks tetapi kita dapat mengatakan bahwa pentagram biasa merujuk pada “Keputusan Baik” dan pentagram terbalik mengacu pada “Hukum Setan”.
Bintang terbalik
Evil Law
Bintang pada poster yang terbalik:

Bintang terbalik pada poster
Bintang terbalik pada poster
Poster ini telah dilarang karena protes oleh banyak kelompok. Namun itu sangat mengungkapkan dan membuktikan pola pikir esoteris dari pembangun Parlemen Uni Eropa.
Abduksi Europa
Patung di depan gedung Winston Churchill
Patung di depan gedung Winston Churchill
Patung ini berdiri di depan gedung Winston Churchill, mengacu pada mitologi kuno dan menggambarkan satu representasi paling kuno di Eropa. Berdasarkan sebuah cerita di mana Zeus menyamar sebagai banteng putih dalam rangka merayu putri Eropa yang sedang mengumpulkan bunga. Ketika putri itu mendekati banteng itu dan naik di belakang, banteng merebut kesempatan untuk melarikan diri dengan putri tersebut dan Zeus akhirnya memerkosanya (saya memberi Anda versi tidak disensor dari cerita).
Jadi wanita (yang mewakili Eropa) di atas banteng ini adalah untuk mendapatkan perkosaan. OK, aneh. Bagaimanapun, itu merupakan Good vs Evil, Sun vs Moon dan semua itu. Sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari Agama Misteri. Pelajari tentang hal ini.
Kesimpulan
Uni Europeen adalah superstate yang saat ini mencakup 27 negara (mungkin akan lebih banyak di masa mendatang). Iman yang sama menunggu negara Amerika dan Asia, yang terikat untuk bersatu di bawah bendera yang sama dan mata uang untuk menciptakan superstates lain. Mereka adalah blok bangunan menuju Pemerintah Dunia Tunggal, tujuan aktif dicari oleh para elit dunia (sama dengan tujuan Menara Babel yang dibangun, satu bangsa). Parlemen Uni Eropa merupakan monumen pertama mewakili superstate dan mengungkapkan, melalui simbolisme intens-nya, kebencian terhadap agama, rencana untuk New World Order dan tirani yang mereka tutupi secara halus.
“Telah berlalu aturan-aturan yang tetap sebelum kamu, maka karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah)” Ali Imran: 137

Fasilitas ini disediakan untuk membantu anda menghitung besar zakat anda. Hitunglah pendapatan dan simpanan anda untuk mengetahui besar zakat / infaq yang perlu dikeluarkan. Masukkan nilai rupiah tanpa titik atau koma. Setelah itu silahkan hubungi Badan Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh (BAZIS) terdekat untuk membayar Zakat/Infaq anda.



ZAKAT HARTA YANG TELAH TERSIMPAN SATU TAHUN
a. Uang Tunai, Tabungan, Deposito atau sejenisnya
Rp



b. Saham atau surat-surat berharga lainnya
Rp



c. Real Estate (tidak termasuk rumah tinggal yang dipakai sekarang)
Rp



d. Emas, Perak, Permata atau sejenisnya
Rp





e. Mobil (lebih dari keperluan pekerjaan anggota keluarga)
Rp



f. Jumlah Harta Simpanan (A+B+C+D+E)
Rp



g. Hutang Pribadi yg jatuh tempo dalam tahun ini
Rp



h. Harta simpanan kena zakat(F-G, jika &gt nisab)
Rp



I. JUMLAH ZAKAT ATAS SIMPANAN YANG WAJIB DIBAYARKAN PER TAHUN (2,5% x H)
Rp









ZAKAT PROFESI
j. Pendapatan / Gaji per Bulan (setelah dipotong pajak)
Rp





k. Bonus/pendapatan lain-lain selama setahun
Rp



l. Jumlah Pendapatan per Tahun
Rp



m. Rata-rata pengeluaran rutin per bulan (kebutuhan fisik, air, listrik, pendidikan, kesehatan, transportasi, dll)
Rp



n. Pengeluaran lainnya dalam satu tahun (pendidikan, kesehatan, dll)
Rp



o. Jumlah Pengeluaran per Tahun (12 x m + n)
Rp



p. Penghasilan kena zakat (L - O , jika &gt nisab)
Rp



Q. JUMLAH ZAKAT PROFESI YANG WAJIB DIBAYARKAN PER TAHUN (2,5% X P)
Rp





ZAKAT HARTA USAHA (PERDAGANGAN / BISNIS LAINNYA)
r. Nilai Kekayaan Perusahaan (termasuk uang tunai, simpanan di bank, real estate, alat produksi, inventori, barang jadi, dll)
Rp



s. Utang perusahaan jatuh tempo
Rp



t. Komposisi Kepemilikan (dalam persen)





%
u. Jumlah Bersih Harta Usaha (t% x [r-s])
Rp



v. Harta usaha kena zakat (u, jika &gt nisab)
Rp



W. JUMLAH ZAKAT ATAS HARTA USAHA YANG WAJIB DIBAYARKAN PER TAHUN (2,5% X v)
Rp



TOTAL ZAKAT YANG HARUS DIBAYARKAN (I+Q+V)

Rp







PERHITUNGAN NISAB
z. Harga Emas Murni Saat ini per Gram
Rp



Besarnya Nisab (z x 85 gram emas)
Rp




Pertanyaan:
Jika setan lari dari zikrullah (adzan), lalu kenapa ia datang saat shalat untuk menggoda?
Jawaban:
Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd al-'Abbad
Azan adalah panggilan umum yang akan Allah perdengarkan kepada siapa yang Dia kehendaki dari makhluk-Nya. oleh karenanya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan bahwa semua benda basah dan kering yang adzan sampai kepadanya akan menjadi saksi bagi muadzin. Disebutkan: di antara sebab kaburnya setan saat adzan adalah karena ia tidak ingin menjadi bagian orang-orang yang mendengar adzan sehingga menjadi saksi bagi muadzin terhadap adzannya. Sebagaimana yang telah maklum, adzan adalah suara keras yang berisi dzikrullah 'Azza wa Jalla. Hal itu menyakitkan bagi setan.
. . . adzan adalah suara keras yang berisi dzikrullah 'Azza wa Jalla. Hal itu menyakitkan bagi setan. . .
Sedangkan maksud ia mendatangi dan mengganggu orang dalam shalatnya adalah dengan hal itu ia hendak menghalanginya dari zikir. Sedangkan terhadap muadzin, tak mungkin ia bisa mempermainkan dan menyibukkannya dari adzan. Karena adzan pasti sempurna, tetapi yang ia inginkan adalah menyibukkan (memalingkan) orang dari shalat. Maka setelah orang-orang menyambut seruan adzan lalu mendatangi shalat dan mengerjakannya, maka setan ingin merusak shalat tersebut. Wallahu A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
  • Sumber: Rublik al-Fatawa di situs Thariqul Islam, beralamat: www.islamway.com, dengan judul asli: Waswasah al-Syaithan fi al-Shalah. Diterjemahkan oleh: Badrul Tamam.

Pengertian Aqidah Secara Bahasa (Etimologi) :
Kata “‘aqidah” diambil dari kata dasar “al-‘aqdu” yaitu ar-rabth(ikatan), al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam(penguatan), at-tawatstsuq(menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah(pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk(pengokohan) dan al-itsbaatu(penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin(keyakinan) dan al-jazmu(penetapan).
“Al-‘Aqdu” (ikatan) lawan kata dari al-hallu(penguraian, pelepasan). Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: ” ‘Aqadahu” “Ya’qiduhu” (mengikatnya), ” ‘Aqdan” (ikatan sumpah), dan ” ‘Uqdatun Nikah” (ikatan menikah). Allah Ta’ala berfirman, “Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja …”(Al-Maa-idah : 89).
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu’jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada).
Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah; baik itu benar ataupun salah.
Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)
Yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidka tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang  menyakininya. Dan harus sesuai dengan kenyataannya; yang tidak menerima keraguan atau prasangka. Jika hal tersebut tidak sampai pada singkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah, karena orang itu mengikat hatinya diatas hal tersebut.

Aqidah Islamiyyah:
Maknanya adalah keimanan yang pasti teguh dengan Rububiyyah Allah Ta’ala, Uluhiyyah-Nya, para Rasul-Nya, hari Kiamat, takdir baik maupun buruk, semua yang terdapat dalam masalah yang ghaib, pokok-pokok agama dan apa yang sudah disepakati oleh Salafush Shalih dengan ketundukkan yang bulat kepada Allah Ta’ala baik dalam perintah-Nya, hukum-Nya maupun ketaatan kepada-Nya serta meneladani Rasulullah SAW.
Aqidah Islamiyyah:
Jika disebutkan secara mutlak, maka yang dimaksud adalah aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, karena itulah pemahaman Islam yang telah diridhai oleh Allah sebagai agama bagi hamba-Nya. Aqidah Islamiyyh adalah aqidah tiga generasi pertama yang dimuliakan yaitu generasi sahabat, Tabi’in dan orang yang mengikuti mereka dengan baik.
Nama lain Aqidah Islamiyyah:
Menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah, sinonimnya aqidah Islamiyyah mempunyai nama lain, di antaranya, at-Tauhid, as-Sunnah, Ushuluddiin, al-Fiqbul Akbar, Asy-Syari’iah dan al-Iman.
Nama-nama itulah yang terkenal menurut Ahli Sunnah dalam ilmu ‘aqidah.
Sumber: Diadaptasi dari Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, Al-Wajiiz fii Aqiidatis Salafis Shaalih (Ahlis Sunnah wal Jama’ah), atau Intisari Aqidah Ahlus Sunah wal Jama’ah), terj. Farid bin Muhammad Bathathy(Pustaka Imam Syafi’i, cet.I), hlm. 33-35.

Pengertian as-Sunnah Secara Bahasa (Etimologi)
As-Sunnah  secara bahasa berasal dari kata: “sanna yasinnu”, dan “yasunnu sannan”, dan “masnuun” yaitu yang disunnahkan. Sedang “sanna amr” artinya menerangkan (menjelaskan) perkara.
As-Sunnah juga mempunyai  arti “at-Thariqah” (jalan/metode/pandangan hidup) dan “as-Sirah” (perilaku) yang terpuji dan tercela. Seperti sabda Rasulullah SAW,
“Sungguh kamu  akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). (HR. Al-Bukhari no 3456, 7320 dan Muslim no. 2669 dari Sahabat Abu Sa’id al-Khudri).
Lafazh “sanana” maknanya adalah (pandangan hidup mereka dalam urusan agama dan dunia).
“Barangsiapa memberi contoh suatu sunnah (perilaku) yang baik dalam Islam, maka baginya pahala kebaikan tersebut dan pahala orang yang mengerjakannya setelahnya, tanpa mengurangi sesuatu apapun dari pahala mereka. Dan barang siapa memberi contoh sunnah (perilaku) yang jelak dalam Islam ….” (HR. Muslim). ((HR. Muslim no. 1017, at-Tirmidzi no. 2675, Ibnu Majah no. 203, ad-Darimi no. 514, Ahmad (IV/357), an-Nasa-i no. 2553, dan yang lainnya dari Sahabat Jarir bin ‘Abdillah. Hadist selengkapknya adalah sebagai berikut, “Dari al-Mundzir  bin jarir, dari bapaknya, dia berkata, “Kami pernah berada bersama Rasulullah SAW pada permulaan terik siang. Dia berkata, ‘Lalu datanglah kepada Rasulullah SAW suatu kaum dalam keadaan tidak beralas kaki dan telanjang, hanya memakai kain selimut (yang nampak dari yang memakainya hanya bagian kepala saja) atua mantel dari karung sambil menyandang pedang, kebanyakan mereka  dari kabilah Mudhar, bahkan semuanya dari Mudhar. Melihat kondisi demikian raut wajah Rasulullah SAW menjadi berubah (karena merasa iba) karena melihat kefakiran yang menimpa mereka. Lalu  beliau masuk kemudian keluar, kemudian  menyuruh Bilal untuk mengumandangkan adzan dan iqamah. Rasulullah SAW lalu mengerjakan shalat kemudian dikuti dengan berkhutbah, sambil bersabda : ‘Hai sekalain manusia bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, …. sampai akhir ayat ‘Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu,’ (An-Nisaa’: 1) juga membaca ayat dalam surat Al-Hasyr, ‘Hari orang-orang  yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memeprhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah….’ (Al-Hasyr: 18). (Karena mendengar khutbah Nabi tersebut) Kemudian ada seseorang bershadaqah dari dinarnya, diharmnya, pakaiannya, dari satu sha’ (kira-kira 3 kg) gandumnya, satu sha’ kurma, sampai-sampai beliau mengatakan walaupun hanya dengan setengah butir kurma kering.’ Dia berkata: “Kemudian seorang laki-laki dari Kaum Anshar membawa  membawa sekantung penuh kurma, hampir-hampir telapak tangannya tidak kuat untuk membawahnya, bahkan benar-benar lemah, maka hal itu diikuti silih berganti oleh banyak orang. Sampai-sampai aku melihat dua tumpukan makanan dan pakaian yang sangat banyak. Akupun melihat raut wajah Rasulullah SAW bergembira seakan-akan bersinar cerah sekali,  kemudian beliau bersabda: “Barangsiapa  yang mencontohkan suatu sunnah yang baik dalam Islam, maka baginya pahala sunnah tersebut dan pahala orang yang mengamalkannya sesudahnya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun, dan barang siapa mencontoh suatu sunnah yang jelek/buruk dalam Islam, maka dosanya akan ditanggungnya dan juga dosa orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.’)
“Barangsiapa memberi contoh suatu sunnah (perilaku) yang baik dalam Islam, maka baginya pahala kebaikan tersebut dan pahala orang yang mengerjakannya setelahnya, tanpa mengurangi sesuatu apapaun dari pahalam mereka. Dan barangsiapa memberi contoh sunnah (perilaku) yang jelak dalam Islam ….”
Lafazh “sunnah” maknanya adalah “sirah” (perilaku). (Lihat kamus bahasa, Lisaanul ‘Arab, Mukhtaarush Shihaah dan al-Qaamuusul Muhith: (bab: Sannana).
Pengertian as-Sunnah Secara Istilah (Terminologi)
Yaitu petunjuk yang telah ditempuh oleh rasulullah SAW dan para Sahabatnya baik berkenaan dengan ilmu, ‘aqidah, perkataan, perbuatan maupun ketetapan.
As-Sunnah juga digunakan untuk menyebut sunnah-sunnah (yang berhubungan dengan) ibadah dan ‘aqidah. Lawan kata “sunnah” adalah “bid’ah”.
Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya barang siapa yang hidup diantara kalian setelahkau, maka akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaknya kalian berpegang teguh pada Sunnahku dan Sunnah para Khulafa-ur Rasyidin dimana mereka itu telah mendapat hidayah.” (Shahih Sunan Abi Dawud oleh Syaikh al-Albani). (HR. Ahmad (IV/126-127), Abu Dawud no. 4607, at-Tirmidzi no. 2676, dan al-Hakim (I/95), dishahihkan dan disepakati oleh Imam adz-Dzahabi. Lihat keternagan hadits selengkapnya di dalam Irwaa-ul Ghaliil no. 2455 oleh Syaikh al-Albani.
Pengertian Jama’ah Secara Bahasa (Etimologi)
Jama’ah diambil dari kata “jama’a” artinya mengumpulkan sesuatu, dengan mendekatkan sebagian dengan sebagian lain. Seperti kalimat “jama’tuhu” (saya telah mengumpulkannya); “fajtama’a” (maka berkumpul).
Dan kata tersebut berasal dari kata “ijtima’” (perkumpulan), ia lawan kata dari “tafarruq” (perceraian) dan juga lawan kata dari “furqah” (perpecahan).
Jama’ah adalah sekelompok orang banyak; dan dikatakan juga sekelompok manusia yang berkumpul berdasarkan satu tujuan.
Dan jama’ah juga berarti kaum yang bersepakat dalam suatu masalah. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, Mukhtaraarush Shihaah dan al-Qaamuusul Muhiith: (bab: Jama’a).
Pengertian Jama’ah Secara Istilah (Terminologi):
Yaitu kelompok kaum muslimin ini, dan mereka adalah pendahulu ummat ini dari kalangan para sahabat, tabi’in dan orang-orang yang mengikuti jejak kebaikan mereka sampai hari kiamat; dimana mereka berkumpul berdasarkan Al-Qur-an dan As-Sunnah dan mereka berjalan sesuai dengan yang telah ditempuh oleh Rasulullah SAW baik secara lahir maupun bathin.
Allah Ta’ala telah memeringahkan kaum Mukminin dan menganjurkan mereka agar berkumpul, bersatu dan tolong-menolong. Dan Allah melarang mereka dari perpecahan, perselisihan dan permusuhan. Allah SAW berfirman: “Dan berpeganglah kamu semua kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (Ali Imran: 103).
Dia berfirman pula, “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka.” (Ali Imran: 105).
Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya agama ini akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (golongan), tujuh puluh dua tempatnya di dalam Neraka dan satu tempatnya di dalam Surga, yaitu ‘al-Jama’ah.” (Shahih Sunan Abi Dawud oleh Imam al-Albani). (HR. Abu Dawud no. 4597, Ahmat (IV/102), al-Hakim (I/128), ad-Darimi (II/241). Dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati oleh Imam adz-Dzahabi dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Dishahihkan pula oleh Syaikh al-Albani. Lihat Silsilatul Ahadadiitsish Shahiihah no. 203.204).
Beliau juga bersabda, “Hendaknya kalian bersatu, dan janganlah bercerai-berai. Karena sesungguhnya syaitan itu bersama seorang, dan dia dari dua orang lebih jauh. Barangsiapa menginginkan di tengah-tengah Surga, maka hendaknya ia berjama’ah (bersatu)!” (HR Ahmad, dalam Musnadnya, dan dishahihkan oleh Imam al-Albani dalam kitab Sunnah karya Ibnu Abi ‘Ashim). (HR. At-Tirmidzi no. 2165, Ahmad (I/18), lafazh ini milik at-Tirmidzi. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab as-Sunnah karya Ibnu Abi ‘Ashim dan bersamanya kitab Zhilaalul Jannah fi Takhrij as-Sunnah no. 88).
Seorang Sahabat yang mulia bernama ‘Abullah bin Mas’ud r.a. berkata, “Al-Jama’ah adalah yang mengikuti kebenaran walaupun engkau sendirian.” (Diriwayatkan oleh al-Lalika-i dalam kitabnya, Syarah Ushul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jama’ah). (Syarah Ushuulil I’tiqaad karya al-Lalika-i no. 160 dan al-Baa’its ‘alaa Inkaaril Bida’ wal Hawaadits hal. 91-92, tahqiq oleh Syaikh Masyhur bin Hasan Salman).

Jadi Ahlus Sunnah wal Jama’ah, adalah mereka yang berpegang teguh pada sunnah Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejak dan jalan mereka, baik dalam hal ‘aqidah, perkataan maupun perbuatan, juga mereka yang istiqamah (konsisten) dalam ber-ittiba’ (mengikuti Sunnah Nabi SAW) dan menjauhi perbuatan bid’ah. Mereka itulah golongan yang tetap menang dan senantiasa ditolong oleh Allah sampai hari Kiamat. Oleh karena itu mengikuti mereka (Salafush Shalih) berarti mendapatkan petunjuk, sedang berselisih terhadapnya berarti kesesatan.
Ahlus Sunnah wal Jama’ah mempunyai karakteristik dan keistimewaan, diantaranya :
1. Mereka mempunyai sikap wasathiyah (pertengahan) di antara ifraath (melampaui batas) dan tafriith (menyia-nyiakan); dan di antara berlebihan dan sewenang-wenang, baik dalam masalah ‘aqidah, hukum atau akhlak. Maka mereka berada di pertengahan antara golongan-golongan lain, sebagaimana juga ummat ini berada dipertengahan antara agama-agama yang ada.
2. Sumber pengambilan pedoman bagi mereka hanyalah al-Qur-an dan as-Sunnah, Mereka pun memperhatikan keduanya dan bersikap taslim (menyerah) terhadap nash-nashnya dan memahaminya sesuai dengan manhaj Salaf.
3. Mereka tidak mempunyai iman yang diagungkan, yang semua perkataannya diambil dari meninggalkan apa yang bertentangan dengan kecuali perkataan Rasulullah SAW. Dan Ahli Sunnah itulah yang paling mengerti dengan keadaan Rasulullah SAW  perkataan dan perbuatannya. Oleh karena itu, merekalah yang paling mencintai sunnah, yang paling peduli untuk mengikuti dan paling lolal terhadap para pengikutnya.
4. Mereka meninggalkan persengketaan dan pertengkaran dalam agama sekaligus menjauhi orang-orang yang terlibat di dalamnnya, meninggalkan perdebatan dan pertengkaran dalam permasalahan tentang halal dan haram. Mereka masuk ke dalam dien (Islam) secara total.
5. Mereka mengagungkan para Salafush Shalih dan berkeyakinan bahwa metode Salaf itulah yang lebih selamat, paling dalam pengetahuannya dan sangat bijaksana.
6. Mereka  menolak ta’wil (penyelewengan suatu nash dari makna yang sebenarnya) dan menyerahkan diri kepada syari’at, dengan mendahulukan nash yang shahih daripada akl (logika) belaka dan menundukkan akal di bawah nash.
7. Mereka memadukan antara nash-nash dalam suatu permasalahan dan mengembalikan (ayat-ayat) yang mutasyabihat (ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian/tidak jelas) kepada yang muhkam (ayat-ayat yang jelas dan tegas maksudnya).
8. Mereka merupakan  figur teladan orang-orang yang shalih, memberikan petunjuk ke arah jalan yang benar dan lurus, dengan kegigihan mereka di atas kebenaran, tidak membolak-balikkan urusan ‘aqidah kemudian bersepakat atas penyimpangannya. Mereka memadukan antara ilmu dan ibadah, antara tawakkal  kepada Allah dan ikhtiar (berusaha), antara berlebih-lebihan dan wara’ dalam urusan dunia, antara cemas dan harap, cinta dan benci, antara sikap kasih sayang dan lemah lembut kepada kaum mukminin dengan sikap keras dan kasar kepada orang kafir, serta tidak ada perselisihan diantara mereka walaupun di tempat dan zaman yang berbeda.
9.    Mereka tidak menggunakan sebutan selain Islam, Sunnah dan Jama’ah.
10.  Mereka peduli untuk menyebarkan ‘aqidah yang benar, agama yang lurus, mengajarkannya kepada manusia, memberkan bimbingan dan nasehat kepadanya serta memperhatikan urusan mereka.
11. Mereka adalah orang-orang yang paling sabar atas perkataan, ‘aqidah dan dakwahnya.
12. Mereka sangat peduli terhadap persatuan dan jama’ah, menyeru dan menghimbau manusia kepadanya serta menjauhkan perselisihan, perpecahan dan memberikan peringatan kepada manusia dari hal tersebut.
13.  Allah Ta’ala menjaga mereka dari sikap saling mengkafirkan sesama mereka, kemudian mereka menghukumi orang selain mereka berdasarkan ilmu dan keadilan.
14.  Mereka saling mencintai dan mengasihi sesama mereka, saling tolong menolong diantara mereka, saling menutupi kekurangan sebagian lainnya. Mereka tidak loyal dan memusuhi kecuali atas dasar agama.
Secara garis besarnya, ahlus sunnah wal jama’ah adalah manusia yang paling baik akhlaknya, sangat peduli terhadap kesucian jiwa  mereka dengan berbuat ketaatan kepada Allah Ta’ala, paling luas wawasannya, paling jauh pandangan, paling lapang dadanya dengan khilaf (perbedaan pendapat) dan paling mengetahui tentang adab-adab  dan prinsip-prinsip khilaf.
Pengertian Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Secara Ringkas
Bahwa Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah suatu golongan yang telah Rasulullah SAW janjikan akan selamat di antara golongan-golongan yang ada. Landasan mereka bertumpu pada ittiba’us sunnah (mengikuti as-Sunnah) dan menuruti apa yang dibawa oleh nabi baik dalam masalah ‘aqidah, ibadah, petunjuk, tingkah laku, akhlak dan selalu menyertai jama’ah kaum Muslimin.
Dengan demikian, maka definisi Ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak keluar dari definisi Salaf. Dan sebagaimana telah dikemukakan bahwa salaf  ialah mereka yang mengenalkan Al-Qur-an dan berpegang teguh dengan As-Sunnah. Jadi Salaf adalah Ahlus Sunnah yang dimaksud oleh Nabi SAW. Dan ahlus sunnah adalah Salafush Shalih dan orang yang mengikuti jejak mereka.
Inilah pengertian yang lebih khusus  dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Maka tidak termasuk dalam makna ini semua golongan ahli bid’ah dan orang-orang yang mendikuti keinginan nafsunya, seperti  Khawarij, Jahmiyah, Qadariyah, Mu’tazilah, Murji’ah, Rafidhah (Syiah) dan lain-lainnya dari ahli bid’ah yang meniru jalan mereka.
Maka sunnah adalah lawan kata bid’ah, sedangkan jama’ah lawan kata firqah (gologan). Itulah yang dimaksudkan dalam hadits-hadits tentang kewajiban berjama’ah dan larangan bercerai-berai.
Inilah yang dimaksudkan oleh “Turjumanul Qur-an (juru bicara al-Qur-an)” yaitu ‘Abdullah bin ‘Abbas r.a. dalam menafsirkan firman Allah Ta’ala, “Pada hari yang diwaktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula maka yang hitam muram”. (Ali Imran: 106).
Beliau berkata, “Muka yang putih berseri adalah muka Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan muka yang hitam muram adalah muka ahlil bid’ah dan furqah (perselisihan).” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, Juz I hal. 390 (QS. Ali Imran: 106).
sumber: Diadaptasi dari Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, Al-Wajiiz fii Aqiidatis Salafis Shaalih (Ahlis Sunnah wal Jama’ah), atau Intisari Aqidah Ahlus Sunah wal Jama’ah), terj. Farid bin Muhammad Bathathy(Pustaka Imam Syafi’i, cet.I), hlm. 50 -60.

Shalat Fardhu adalah shalat yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim di seluruh dunia, jika ditinggalkan maka hukumnya adalah dosa. Perintah shalat wajib, diterima Nabi Muhammad saw ketika mi’raj.

Shalat fardhu sendiri terbagi menjadi 2, yakni:
A. Shalat Fardu ‘Ain, shalat wajib yang dilakukan setiap hari, dalam 5 waktu sebanyak 17 rakaat, ke lima shalat 5 waktu tersebut adalah:

1. Shalat Shubuh
2. Shalat Dzuhur
3. Shalat ‘Ashar
4. Shalat Maghrib
5. Shalat Isya’ dan
6. Shalat Jum’at (hanya diwajibkan untuk kaum laki-laki, dilakukan setiap hari jumat, pada waktu adzan dzuhur)

Jumlah rakaat dan waktu pelaksanaan Shalat fardhu a’in:

1. Shalat Shubuh.
Dilakukan sebannyak dua rakaat, waktunya antara menjelang terbit fajar sebelum terbit matahari. Niatnya sebagai berikut:
“Ushalli Fardladh shub-hi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi ta’ala.”
lalu takbiratur ihram.
Artinya : “Aku sengaja shalat fardu subuh dua rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah”

2. Shalat Dzuhur.
Dilakukan 4 rakaat, waktunya antara mulai matahari tergelincir dengan posisi tepat diatas kepala sampai dua jam sesudahnya. Niatnya :
“Ushalli Fardlal dzuhri arba’a rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi ta’ala.”
lalu takbiratur ihram.
Artinya : “Aku sengaja shalat fardu Dzuhur empat rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah”

3. Shalat Ashar .
Sebanyak 4 rakaat, waktunya satu jam sejak berakhirnya waktu shalat dzuhur sampai menjelang matahari terbenam. Niatnya :
“Ushalli Fardlal ‘ashri arba’a rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi ta’ala.”
lalu takbiratur ihram.
Artinya : “Aku sengaja shalat fardu Ashar empat rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah”

4. Shalat Maghrib.
Sebanyak 3 rakaat, waktunya saat terbenamnya matahari sampai hilangnya tanda senja, yakni merah langit disebelah barat. Niatnya :
“Ushalli Fardlal Maghribi tsalatsa rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi ta’ala.”
lalu takbiratur ihram..
Artinya : “Aku sengaja shalat fardu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah”

5. Shalat Isya’
Dilakukan 4 rakaat, waktunya antara satu jam habis waktu maghrib sampai satu jam menjelang waktu subuh. Niatnya :
“Ushalli Fardlal Isyaa-i arba’a rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi ta’ala.”
lalu takbiratur ihram.
Artinya : “Aku sengaja shalat fardu Isya’ empat rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah”

6. Shalat Jum’at.
Sebanyak 2 rakaat, dilaksanakan setiap hari Jum’at waktunya sama dengan waktu Dzuhur. Niatnya :
“Ushalli Fardlal jum’ati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi ta’ala.”
lalu takbiratur ihram.
Artinya : “Aku sengaja shalat fardu Jum’at dua rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah”


Nigeria, Mukminun.com – Ulama terkenal dari Nigeria pada Senin (14/5) bergumul di Mushin, Provinsi Lagos, barat daya Nigeria, untuk menyaksikan upacara penamaan seorang bayi.

Bayi tersebut bukan bayi biasanya sehingga harus masuk pemberitaan di media, namun bayi yang terlahir pada 7 Mei 2012 tersebut terlahir dengan membawa sebuah Quran kecil di tangannya dari rahim ibunya. Allahu akbar!

Setelah menyampaikan sebuah kultum, seorang ulama Nigeria, Ustadz Abdul Rahman Olanrewaju Ahmed, memberikan nama kepada bayi tersebut dengan nama Abdul Wahab Iyanda Aderemi Irawo.

Dalam pemberian nama tersebut, Ustadz Abdul Rahman juga menasihati sang ibu dari jabang bayi tersebut bahwa bayinya bukanlah seorang nabi meskipun ia terlahir dari rahimnya sambil memegang Quran.

Beliau juga menambahkan bahwa hal tersebut merupakan kehendak Allah, untuk mengirim bayi tersebut ke dunia dengan cara yang menakjubkan, yakni terlahir dengan membawa Quran dari rahimnya.

Ulama lain yang ikut dalam acara tersebut antara lain Sheikh Abdulraman Sulaiman Adangba, Ketua dari Komunitas Nasrulifathi Ustadz Alhaji Abdullahi Akinbode, dan Dr Ramoni Tijani dari Komunitas Islam Alifathiquareeb.

Sebelumnya pada Ahad (13/5), ibu dari sang jabang bayi ini menyatakan diri memeluk Islam setelah melihat bayinya terlahir dengan membawa Quran dari rahimnya.

Kini, sang ibu 32 tahun yang dulu bernama Kikelomo Ilori ini kemudian berganti menjadi Sherifat.

Hal serupa juga dilakukan oleh nenek sang jabang bayi yang dulu memeluk agama Kristen sekarang menjadi seorang Muslim dan mengganti namanya dengan nama Islami.

Di luar rumah sang jabang bayi, bejibun pedangang tumpah ruah menjual berbagai suvenir tentang bayi tersebut, mulai dari kaos, tasbih, dan foto-foto sang jabang bayi yang terlahir membawa Quran tersebut.

Kelahiran sang jabang bayi tersebut hingga saat ini masih mengundang kontroversi, dimana para sekularis menganggap sesuatu yang mustahil bagi seorang bayi terlahir dengan memegang (membawa) Quran dari rahim sang ibu.

Namun di lain pihak, banyak yang berpendapat bahwa apa pun bisa terjadi jika Allah berkehendak. Wallahu’alam bish shawwab. (Pmnewsnigeria/Mukminun)

Bagi pecinta atau pun pembenci kucing, mungkin artikel berikut ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan ketika kita bertemu binatang tersebut.....

Dari semua jenis binatang yang ada dimuka bumi, mungkin hanya kucing yang digelari pemilik sembilan nyawa. Salah satu binatang rumahan ini memang dikenal bisa bereaksi cepat jika sebuah ancaman mengintainya. Kesan yang indah, anggun, mungil, namun mempunyai soraotan mata yang tajam dan berkesan misterius ini membuat gemas para pecinta hewan rumahan.
Tak seorang pun tahu kapan kucing mulai berkeliaran di muka bumi ini. Namun, pemilik nama genus felis silvestris-catus ini tercatat telah disayangi oleh manusia sejak 3500 tahun lalu, semasa para Firaun menguasai Mesir.
Dalam sejarah hidup manusia, kucing sempat disalah artikan sebagai jelmaan dewa hingga mempunyai sihir setan. Di Eropa abad pertengahan, kucing dituding sebagai antek setan yang harus dibasmi, yaitu pada saat munculnya wabah “Black Death” meledak di Eropa yang akhirnya menyebar hingga jazirah Arab hingga afrika Utara. Kucing dibasmi dan dibunuh secara besar-besaran tanpa alasan yang masuk akal dan dianggap sebagai penyebabnya. Padahal, wabah ini diperkirakan adalah penyakit pes yang dibawa oleh tikus, dan populasinya meningkat akibat pembunuhan terhadap predatornya, kucing.
Meski begitu, kucing mendapat posisi yang dihormati, disayangi dan diperlakukan bak teman sehidup dan semati. Sampai-samapi, sahabat Nabi Abdurrahman ibn Sakhr Al-Azdi, seorang pengumpul hadist pun dijuluki “Abu Hurayrah” (bapak para kucing). Bahkan juga kucing terukir dalam cincin Sultan Ottoman. Di dalam buku Cats of Cairo, pemerhati tasawwuf modern, Annemarie Schimmel meengisahkan bagaimana EW Lane, orientalis yang tinggal di Kairo pada tahun 1830, takjub dengan kebiasaan penduduk kota menyajikan makanan bagi kucing yang berkeliaran dan memenuhi taman kota. Bahkan, pada Sultan Mamluk al-Zahir Baybars yang berkuasa pada abad ke-13, sengaja membangun taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis makanan.


Tradisi ini tak hilang begitu saja, hingga setiap pendatang dikota-kota Islam akan dismabut pemandangan kucing berseliweran dengan bebasnya di Kairo, Istanbul, Damascus dan kota-kotas islam lainnya. Bahkan dipojok-pojok mesjid tua masih menjadi pavorit kucing-kucing liar itu menikmati tidur siangnya.
Tidak seperti bangsa lain, kucing diperadaban islam tidak ubahnya sahabat bagi para ibu rumah tangga hingga kaum terpelajar. Mereka tak hanya disayangi, tetapi fungsinya yang praktis. Misalnya merkea digunakan sebagai pelindung koleksi buku-buku yang berharga dari binatang pengerat seperti tikus. Kucing juga dihormati sebagai pelindung rumah dari serangga atau binatang mematikan seperti kalajengking.
Tak hanya sebagai dipelihara semata, tetapi juga menjadi refleksi spiritual. Dikisalkan, ahli bahasa Inu Babshad tengah duduk santai bersama temannya di teras sebuah mesjid di Kairo sambil menikmati makanan. Ketika seekor kucing melintassi mereka, ia membagi sepotong kepada kucing itu dan langsung pergi. Namun tak lama ia kembali lagi. Ibnu Babshad pun penasaran dan mengutitnya dingga ke atap sebuah rumah sederhana. Di pojokan atap itu ternyata ada seekor kucing buta, dan kemudian kucing tersebut menyuguhkan makanan yang dibawanya kepada sikucing buta. Ibnu Babshad pun merasa sangat tersentuh betapa Maha Penyayangnya Asllah Subhanahu wa Ta’ala kepada sikucing buta tersebut, hingga akhirnya ia mendermakan seluruh hartanya dan hidup sebagai sufi sedernaha sempai akhir hayatnya.
Selain itu, kaum sufi terpelajar juga mendiskusikan temuan ilmiah dari kebiasaan seekor kucing, yaitu mendengkur. Dikatakan bahwa para ilmuan muslim dahulu menjadikan dengkuran kucing sebagai salah satu metode penyembuhan pasien ditiap rumah sakit bangsa muslim terawal. Alasannya dengkuran kucing mirip dengan frekuensi lantunan irama zikir.


Temuan ini diamini oleh penelitian modern saat ini yang berhasil menemukan kemampuan penyembuh dari dengkuran kucing. Ditemukan bahwa frekuensi optimal untuk stimulasi tulang sebesar 50 Hz, sementara frekuensi dominan tiga spesies kucing antara 25 hingga 50 Hz, yang merupakan frekuensi terbaik untuk penyembuhan dan pertumbuhan tulang. Bahkan dengkuran kucing bisa mencapai frekuensi 140 Hz.
Di bidang seni islam, kucing juga membantu para ahli kaligrafi dengan bulunya yang pas sebagai bulu kuas. Dalam berbagai seni patung, sosok kucing dijadikan sebagai objek seni. Bahkan sosoknya yang elegan dijadikan sebagai model cantik bagi karya tembikar, lampu minyak hingga untuk cincin Sultan yang bertabur batu-batu berharga.

Muezza, Kucingnya Rasulullah
Salah sastu hadis menyebutkan bahwa Rassulullah memerintahkan umatnya agar memperlakukan kucing peliharaan layaknya salah satu anggota keluarga mereka. Kisah paling terkenal adalah tentang kucing kesayangan nabi yang diberi nama Muezza. Kebiasaan Muezza yang selalu disayangi beliau yaitu selalu mengeong ketika suara azan berkumandang. Dikisahkan juga setiap Nabi berceramah dengan umat di rumahnya, Muezza seringkali dipangku dipahanya.
Suatu ketika Nabi masuk ke kamarnya untuk memakai jubahnya dan ditemuinya Muezza sedang tidur-tiduran disalah satu belahan jubahnya. Tak mau mengganggu tidur siang kucing kesayangannya, Nabi justru memotong belahan lengan yang ditiduri Muezza. Ketika nabi kembali dari luar rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada tuannya, dan sebagai balasannya nabi mengelus seayang ke badan Muezza tiga kali.
Selain tiu ada sebuah legneda dimana seekor kucing menyelamatkan Nabi dari gigitan ular mematikan. Kucing itu adalah peliharaan Abu Hurayrah yang selalu dibawa di dalam tas, dan setiap saat nabi mengelus dahinya sehingga jejak kari beliau tercap diantara empat garis gelap di dahi kucing itu.
Kucing pun dianggap sebagai binatang yang bersih. Menurut satu kisah diperolehkan mengambil wudhu untuk sholat di air yang sama diminum kucing. Di dalam Islam, hukuman bagi mereka yang menyakiti kucing termasuk dosa yang serius. Al Bukhari dalam sebuah hadis mengisahkan ada seorang wanita yang mengunci kucingnya, tidak memberinya makan dan melarangnya keluar dari rumah. Nabi Muhammad pun mengatakan bahwa hukuman bagi wanita itu dihari akhir tak lain adalah siksaan neraka.


Sejalan dengan waktu, dimsa peradaban islam, kucing tidak hanya mendapat tempat yang hangat di hati setiap muslim, tetapi juga memperoleh perlindungan hidup. Dahulu, terdapat pula institusi, klinik, serta hukum perlindungan binatang peliharaan, salah satunya rumah kucing.
Kepunahan kucing akibat ketakutan berlebihan orang Eropa dimasa lalu saat terjadi wabah “Black Paque”, terselamatkan oleh kasih sayang bangsa muslim terhadap kucing.
Wallahu a’lam,,
Mudah-mudahn hati kita menjadi semakin terbuka dan selalu beriman dan bertaqwa kepad Allah SWT.Amin

Dikutip dari Majalah Azzikra no.36/Tahunke3/2007

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.