Articles by "Timur Tengah"

Tampilkan postingan dengan label Timur Tengah. Tampilkan semua postingan

Oleh Abu Asybal Usamah
Bismillah Wal Hamdulillah Washolatu Wasalamu ‘ala Rasulillah

Semenjak awal 2013, warga Irak semakin gencar demo untuk menuntut melengserkan pemerintah perdana menteri Nur Al-Maliki yang didukung oleh Iran. Pada awal – awal Januari 2013, beberapa propinsi di Utara dan Barat Irak, menyaksikan unjuk rasa dan demontrasi warga Irak menentang pemerintah pusat.
Jum’at (18/01/13), di kota Ramadi diadakan demontrasi dengan tema “Jangan Kamu Membual”. Khatib Jum’at pada saat itu, Isma’il Radif Al-‘Ubaidi, menyerukan kepada PM Irak (Nur Al-Maliki), untuk melakukan reformasi dalam sendi – sendi Negara dan juga mengajak berpegang teguh pada tuntutan.
Sementara itu, Jubir Komite Koordinasi Demonstrasi Anbar, Said Lafi, mengatakan bahwa slogan – slogan pada hari ini mengirimkan pesan jelas kepada pemerintah pusat dan rakyat menginginkan perubahan yang kongkrit.
Begitu juga pada bulan Februari. Warga Irak terus menggelar demonstrasi menentang pemerintah PM Nur Al-Maliki. Taman Al-Ahrar pun dipadati oleh warga Mosul yang dipimpin oleh para ulama dan Da’i Irak. Tepat pada hari Jum’at (22/02/13), mereka menggelar demonstrasi yang bertemakan “Irak atau Al-Maliki”.
Tidak hanya di Mosul, di kota dan propinsi lain juga tema yang sama digelar seperti di Nainawa, Kirkuk dan lain – lain yang dihadiri ratusan ribuan warga. Begitupun dengan Jum’at akhir ini (01/03/13) dengan “Kami Datang Wahai Baghdad”.
Konspirasi Syiah Iran Irak & Gelombang Penolakan Sunni Irak
Pemerintah Nur Al-Miliki memang didukung oleh Iran dan Syiah. Karena Irak adalah “Tembok” bagi Iran sebelum Suriah agar melindungi mereka dan menancapkkan kuku mereka di muka bumi dan menguasai jazirah Arab.
Oleh karena itu, pasti demonstrasi seperti ini akan mengancam eksistensi Iran dalam menguasai dunia Arab. Kamis (07/02.13) sebuah kesekepatan, yang mencengangkan diberitakan oleh media Arab, dipublikasikan. Pasalnya Nur Al-Maliki ditemui oleh Komandan Pasukan Quds (Unit khusus Garda Revolusi Iran), Qasim Sulaimani, membahas rencana memberangus domenstran Irak.
Tidak tanggung – tanggung, Qasim menjanjikan Al-Maliki dukungan dari Iran dengan mengirimkan pasukan militer sebanyak 50.000 personel untuk menjaga pemerintahannya.
Tidak sekedar itu saja, sebelumnya pada bulan Januari hari Jum’at (04/01/13) khatib Jum’at Teheran menyatakan sikap setuju dengan pemerintahan Nur Al-Maliki dan koalisinya di parlemen dan menuduh bahwa damonstrasi rakyat Irak adalah konspirasi.
......para pimpinan dan ulama demonstrasi di Anbar mengancam akan menyerang Iran dan akan menghancurkan Rencana Safawi Fatimi Kisrawi mereka di Irak dalam memberantas Ahlussunnah......
Khutbah ini ternyata bukan sekedar orasi belaka, Penasehat Pemimpin Tertinggi Iran untuk Urusan Internasional, Ali Akbar Wilayati, mengatakan bahwa para demonstran itu adalah musuh dan akan mendukung Iran dalam memberangus aksi tersebut.
Apakah rakyat Irak tidak mengetahui hal ini? Ternyata tidak. Rakyat Irak, terutama tokohnya dan ulama, mengetahui dengan jelas aroma koalisi ini dalam memberantas ahlussunnah Irak. Oleh karena itu, pada demonstrasi Juma’at yang bertema “Irak atau Al-Maliki”, para pimpinan dan ulama demonstrasi di Anbar mengancam akan menyerang Iran dan akan menghancurkan Rencana Safawi Fatimi Kisrawi mereka di Irak dalam memberantas Ahlussunnah.
.....“Hendaklah penyembah api, cucuk Kisra dan Majusi, mendengar bahwasanya kami datang. Dan untuk saudara kami di Ahwaz, kami datang untuk membela kalian” lantang Syaikh Badrani dalam menyikapi kekejaman rezim Iran terhadap Ahlussunnah Ahwaz....
“Ada proyek besar dalam rangkan menghabisi kami dan menghabisi putera – putera kami. Yaitu proyek ular berbisa (Iran.red) yang bertelur dan menetaskan telur – telurnya di setiap tempat seperti orang – orang yang keluar dari undang – undang seperti di Bahrain dan sebagainya yang mengambil keuntungan dari proyek ini”  tegas Syaikh Abdul Mun’im Al-Badrani pada hari Jum’at di hadapan ribuan demosntran.
Beliau menambahkan bahwa Iran akan mengembalikan supremsi Kisra di Irak, supremasi Safawi yang dibangun oleh Ismail Safawi  di Irak dan supremasi Fatimiyah di Mesir dan Syam. “Hendaklah penyembah api, cucuk Kisra dan Majusi, mendengar bahwasanya kami datang. Dan untuk saudara kami di Ahwaz, kami datang untuk membela kalian” lantang Syaikh Badrani dalam menyikapi kekejaman rezim Iran terhadap Ahlussunnah Ahwaz.
Sikap keras yang sama juga datang dari warga Fallujah. Di mana seorang Imam Ahlussunnah, Syaikh Utsman Ad-Dailami, berorasi di hadapan ribuan demonstran seraya mengumandangkan perang terhadap Iran Majusi Persi.
“Al-Maliki dan Iran Persi Jahat adalah dua sisi mata uang yang terkenal pengkhianat di Irak dan berupaya menggagalkan revolusi perlawanan, pemuda dan orang – orang mulia dari ulama dan tokoh agama dalam rangka melengserkan rezim Al-Maliki dan menolak rencana Iran untuk menggagalkan revolusi ini” tegas Syaikh dailami.
Maka dari itu, tidak ada tempat d hati dan di tanah Ahlussunnah Irak untuk Iran dan Syiah. Karena mereka sadar bahwa mereka hanya mengorbankan muslim Ahlussunnah sebagaimana pengalaman sejarah dan apa yang mereka telah alami.
Wallahul Musta’an

Berikut ini adalah 14 fakta bukti tentang 'kejahatan' Israel terhadap Palestina yang ditulis oleh Karen El-Kawa:


1. Bahwa, pada saat masalah Palestina diciptakan Inggris tahun 1917, lebih dari 90 persen penduduk Palestina adalah orang Arab, dan bahwa penduduk Yahudi waktu itu tidak lebih dari 56.000.

2. Bahwa, lebih dari separuh Yahudi yang tinggal di Palestina waktu itu adalah para imigran baru, yang datang ke Palestina pada dasawarsa sebelumnya, guna menghindari penyiksaan di Eropa. Dan bahwa kurang dari lima persen penduduk Palestina adalah Yahudi pribumi Palestina.

3. Bahwa, pada waktu itu Arab Palestina menguasai 97,5 persen tanah, sementara Yahudi (penduduk asli dan pendatang) hanyalah menguasai 2,5 persen.

4. Bahwa, selama 30 tahun pendudukan dan kekuasaan Inggris, kamum Zionis hanyalah berhasil membeli 3,5 persen tanah Palestina, sekalipun digalakkan Pemerintah Inggris. Dan bahwa banyak dari tanah ini dialihkan secara langsung kepada badan-badan Zionis oleh Pemerintah Inggris, dan bukan karena dijual oleh pemilik Arabnya.

5. Bahwa, karena itu, pada saat Inggris menyerahkan masalah Palestina kepada PBB pada 1947, kaum Zionis menguasai tanah tidak lebih dari 6 persen dari seluruh wilayah Palestina.

6. Bahwa, meskipun faktanya demikian, Sidang Umum PBB merekomendasikan agar sebuah "Negara Yahudi" harus didirikan di Palestina. Dan bahwa Sidang PBB menjamin bahwa "Negara" yang diusulkan itu akan mendapatkan 54 persen dari seluruh wilayah negeri itu.

7. Bahwa, segera kemudian Israel menduduki (sampai sekarang) 80,48 persen dari seluruh wilayah Palestina.

8. Bahwa, sebagian besar ekspansi teritorial ini terjadi sebelum 15 Mei 1948, sebelum ditariknya secara resmi pasukan Inggris dari Palestina, sebelum masuknya tentara Arab untuk melindungi Arab Palestina, dan sebelum meledaknya perang Arab-Israel.

9. Bahwa, Israel membagikan 85 persen sumber air di daerah pendudukan kepada Yahudi dan sisanya 15 persen dibagi untuk seluruh rakyat Palestina dalam teritori itu.

10. Bahwa, Amerika Serikat menghadiahi Israel dalam bentuk bantuan sebesar tiga miliar dolar saban tahun, melebihi bantuan terhadap negara manapun di dunia.

11. Bahwa, Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki sejata nuklir.

12. Bahwa, Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang menolak menandatangani perjanjian nuclear non-proliferation (tidak membiakkan nuklir).

13. Bahwa, secara rutin Israel menyita rekening bank, bisnis, dan tanah dari rakyat Palestina dan menolak membayar ganti rugi kepada mereka yang kena sita.

14. Bahwa, pengungsi Palestina adalah pengungsi terbesar di muka bumi.



Dikutip dari tulisan Ahmad Syafii Maarif dalam Koran Republika rubrik resonansi edisi Selasa, 18 Januari 2005

Perang berlangsung sangat sengit antara Sunni-Syiah di Lebanon. Perang yang dahsyat itu, merupakan dampak dari situasi di Suriah, yang meluas ke Lebanon. Nampaknya, perang yang  berlangsung di Lebanon antara golongan Sunni-Syiah itu, akan berdampak buruk terhadap stabilitas keamanan di seluruh kawasan Timur Tengah.Perang antara Sunni-Syiah itu, akibat dipicu oleh penembakan dua orang ulama Sunni yang anti Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pembunuhan terhadap ulama Sunni oleh militer Lebanon yang pro-Bashar al-Assad, menimbulkan kegoncangan yang hebat di Lebanon. Sementara itu, kemarin 13 orang Syiah Lebanon, yang sedang melakukan perjalanan telah diculik oleh kelompok Sunni di Aleppo, yang terletak di utara Suriah,  Selasa.
Perang antara Sunni-Syiah di Lebanon itu, merupakan bentrokan yang paling buruk sejak tahun 2008. Konflik antara Sunni-Syiah itu, nampaknya akan berlanjut menjadi perang saudara. Situasi di Suriah yang terus memburuk, dan perang antara para pejuang Sunni di Suriah yang ingin menggulingkan Bashar al-Assad  itu, mendapatkan perlawanan yang dahsyat.

Bahkan Presiden Iran Ahmadijed dan Hesbollah di Lebanon telah mengirimkan kekuatan militernya mendukung Bashar. Dibagian lainnya, Iran mengapalkan senjata dalam jumlah yang sangat besar memasuki Suriah. Iran dan Hesbollah tidak ingin rezim Bashar al-Assad terjungkal dari kekuasaannya, karena ini akan mempunyai efek domina bagi rezim Syiah di Lebanon, Irak, dan Bahrain.
Keluarga Syiah yang diculik memblokir jalan-jalan termasuk jalan raya menuju bandara di selatan Beirut - kubu politik dan Hesbollah  menuntut pembebasan mereka.
"Tentara Sukarelawan Suriah (FSA) mengatakan mereka menculik 13 orang Syiah Lebanon itu. Mereka membebaskan perempuan dan menahan para laki-laki Syiah.. Mereka mengatakan bahwa FSA menuntut para sukarelawan yang ditahan pihak militer Suriah dibebaskan", ujar  seorang kerabat Syiah yang diculik.

"Ketika kami menyeberangi perbatasan, dan  sekitar 40 orang bersenjata menghentikan bus, dan mengatakan wanita harus tinggal di bus, sedangkan laki-laki keluar," kata Hayat Awali, yang mengidentifikasi dirinya sebagai penumpang, seperti diungkapkan oleh  TV Al Jadid, Lebanon dari Aleppo
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan: "... setiap tindakan kekerasan akan menimbulkan kekerasan baru yang lebih luas", ujarnya.

Tidak dapat dipungkiri rezim Alawiyyin (Syiah ghullat) di Suriah, yang dipimpin oleh Bashar al-Assad telah melakukan pembantaian terhadap kelompok Sunni di Hamma, yang mengakibatkan ratusan orang tewas.
Peristiwa yang sekarang terjadi seperti yang pernah dilakukan oleh Hafez al-Assad, di tahun l982,  yang melakukan pembantaianl massal  terhadp penduduk Hamma dari darat dan udara, yang menyebabkan lebih dari 100 ribu penduduk di kota itu tewas.
Bashar al-Assad akan memperluas perang, bukan hanya di Suriah, tetapi di Lebanon. Bashar ingin mengalihkan situasi politik yang sekarang ini terjadi di Suriah, dan memecah dengan perang saudara di Lebanon.(af)

palestin aktivis
Ribuan penduduk Palestina di Tepi Barat dan Gaza pada Selasa kemarin (15/5/12) keluar menyambut meriah langkah Israel yang memberikan pelayanan lebih baik kepada tahanan Palestina sekaligus mengakhiri mogok makan mereka
.

Israel kini setuju mengizinkan anggota keluarga mengunjungi tahanan Palestina dan menghindari penangkapan penduduk Palestina tanpa tuduhan dan sebagai balasannya, kelompok pejuang Palestina menghentikan serangan.

Nasib tahanan itu adalah satu hal sensitif bagi penduduk Palestina karena hampir semua mereka mengenal tetangga atau saudara yang pernah dipenjara Israel.

Ratusan warga Palestina keluar di dua kota utama itu sambil membawa foto anggota keluarga yang ditahan Israel.

Ribuan lagi melakukan demonstrasi di kota selatan Hebron yang berubah menjadi laut merah, putih, hitam dan hijau dengan bendera Palestina dengan mereka merayakan keberhasilan mengakhiri mogok makan para tahanan.

Di Gaza, penduduk Palestina menjerit 'Allahu Akbar' dan 'Alhamdulillah' dengan menggunakan loudspeaker saat menyambut persetujuan antara tahanan dengan otoritas penjara Israel.

Selain mengibarkan bendera, mereka juga membagikan manisan dan ada yang melakukan sujud syukur.

Perjanjian itu mengakhiri salah satu protes terbesar tahanan Palestina saat dua pria memulai mogok makan pada 28 Februari lalu dan tidak makan selama 77 hari. Aksinya menjadikan mogok makan paling lama.

Selain itu, 1.600 tahanan Palestina lainnya, atau sekitar lebih sepertiga dari jumlah tahanan bergabung dalam aksi mogok makan itu pada 17 April lalu yang berlangsung selama 27 hari.

"Tahanan membuktikan kepada dunia bahwa perut kosong adalah lebih kuat dari pada pemerintah atau para penindas," kata jurubicara pemerintah Gaza, Fawzi Barhoum.(AFP/BH)

Kelompok pendukung Israel di Amerika Serikat, AIPAC, menyambut baik keputusan Pentagon untuk mengalokasikan dana tambahan senilai AS $ 70 juta untuk membantu memperkuat sistem pertahanan anti roket Israel, 'Iron Dome'.

Penambahan dana tersebut diumumkan oleh Menteri Pertahanan Amerika, Leon Panetta, Jumat (18/5/12) setelah berkonsultasi dengan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak.

Penambahan dana itu adalah ketentuan untuk periode tiga tahun lagi berdasarkan penilaian tahunan terhadap kebutuhan keamanan Israel.

AIPAC menyambut baik keputusan Panetta dan percaya bahwa menguatkan sistem 'Iron Dome' akan membantu Israel dalam melindungi rakyatnya dari ancaman 60.000 rudal dan roket pejuang Hamas dan Hizbullah.

Sampai April lalu, Israel menempatkan tiga unit sistem tersebut yang dikatakan berhasil menangkis serangan roket pejuang Palestina ketika ketegangan meletus di Gaza.

Negara Yahudi itu sebelumnya sudah menyatakan bahwa ia membutuhkan 13 sampai 14 unit lagi alat perisai itu untuk melindungi beberapa daerah yang lain.

Pada Maret lalu, sistem tersebut melindungi 80 persen tempat yang menjadi sasaran ketika hampir 300 roket dan mortir diluncurkan ke selatan Israel, menyebabkan banyak nyawa warga Israel berhasil dilindungi, kata jurubicara Departemen Pertahanan Amerika.

Sampai saat ini, Amerika memberi bantuan AS $ 205 juta untuk membantu memperkuat sistem 'Iron Dome' yang diproduksi perusahaan pemerintah Israel, Raphael Advanced Defense Systems Ltd.

Sistem itu menggunakan rudal yang dilengkapi sistem radar untuk meluncurkan roket bernama Katyusha di udara, yang memiliki jarak target 5 sampai 70 kilometer.

Panetta mengatakan, penambahan dana itu adalah ketentuan untuk periode tiga tahun lagi berdasarkan penilaian tahunan terhadap kebutuhan keamanan Israel.

"Tujuan saya adalah memastikan Israel memiliki dana dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi sistem pertahanan itu untuk melindungi penduduknya," katanya.

Panetta mengatakan, bantuan yang bernilai AS$ 70 juta itu akan diberi pada September ini.

"Jika disetujui Kongres, bantuan ini bertujuan memastikan sistem tersebut bekerja dengan lancar," katanya lagi.-(Reu/Bh


Demonstrasi warga Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan kemarin (Ahad, 5/6) mengakibatkan 90 orang cedera sementara di Dataran Tinggi Golan, tercatat 22 warga Palestina gugur syahid di tangan tentara rezim Zionis Israel dan ratusan orang lainnya cedera.

Kantor berita Fars melaporkan, demonstrasi itu digelar dalam rangka memperingati hari Naksa yang menandai 44 tahun pendudukan Baitul Maqdis oleh Israel. Di Tepi Barat Sungai Jordan, militer Israel menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan massa. Namun di Dataran Tinggi Golan, militer Israel menggunakan peluru tajam untuk membubarkan para pengungsi Palestina yang berdemo di dekat perbatasan antara Israel dan Suriah.

Ribuan pengunjuk rasa Suriah dan Palestina menggelar aksi mogok masal di Dataran Tinggi Golan setelah pasukan Israel menewaskan puluhan orang dalam demonstrasi sebelumnya.

Televisi nasional Suriah menyebutkan, militer Israel kemarin (5/6) melepaskan tembakan ke arah para demonstran Palestina dari Suriah yang bergerak mendekati wilayah-wilayah perbatasan yagn diduduki Israel. Sedikitnya 23 orang, termasuk seorang wanita dan seorang anak, gugur syahid, dan 350 lainnya cedera.

Warga Suriah dan para pengungsi Palestina memprotes Hari Naksa yang menandai perampasan kawasan Baitul Maqdis timur, Tepi Barat Sungai Jordan, dan Jalur Gaza, oleh Israel selama Perang Enam Hari tahun 1967.

Menyusul aksi pembantaian sadis itu, ribuan orang daerah perbatasan Quneitra ambil bagian dalam aksi mogok terbuka di Dataran Tinggi Golan Suriah.

Sebelumnya, jumlah milter Israel ditingkatkan di dekat Suriah dan Lebanon serta di al-Quds. Mereka disiagakan guna menghadapi kemungkinan kerusuhan pada peringatan Hari Naksa.

Brutalitas militer Zionis itu terjadi hanya selang tiga pekan dari pembantaian terhadap para pengungsi Palestina di Lebanon dan Suriah yang memperingati Hari Nakba (Hari Petaka Palestina) pada tanggal 15 Mei lalu.

Pada peristiwa itu, militer Israel memuntahkan tembakan brutal ke arah pengungsi Palestina yang berarak ke kawasan perbatasan antara Palestna pendudukan dan Suriah serta Lebanon.[IRIB]



YAMAN Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) menyerang dua markas militer Yaman di daerah yang diperebutkan di Yaman selatan hari Senin (7/5/2012), menewaskan 32 tentara dan menangkap puluhan lainnya setelah menduduki pos-pos tersebut.

Tim-tim penyerang AQAP menyerbu dua pangkalan militer di Dawfas dan Al Koud, daerah luar kota Zinjibar, ibukota provinsi Abyan, menurut Yaman Post. Setidaknya 32 tentara Yaman tewas dan 40 lainnya cedera dalam serangan itu. Seorang juru bicara Ansar Al-Syariah, cabang AQAP, mengklaim mereka menangkap 28 tentara Yaman dan menyita satu tank selama pertempuran, menurut laporan Reuters.

Serangan hari Senin  terjadi hanya satu hari setelah AS membunuh Fahd al Quso, anggota Al-Qaidah yang diburu karena terlibat dalam serangan jibaku terhadap USS Cole pada tahun 2000 dan rencana teror lainnya terhadap AS. Fahd Al-Quso gugur dalam serangan pesawat tak berawak AS di daerah Rafth Abyan.

AQAP telah menyerbu beberapa basis militer Yaman dalam beberapa bulan terakhir. Serangan terbesar terjadi di Al-Koud pada tanggal 4 Maret, ketika kekuatan besar AQAP menyerang sebuah pangkalan Angkatan Darat Yaman yang menampung satu batalyon mekanis. Para pejuang AQAP menyerbu pangkalan dan menghancurkan batalyon itu, menewaskan 185 tentara, melukai 150, dan menangkap 73 lebih. AQAP juga menyita senjata berat, termasuk tank-tank, selama serangan tersebut. ke 73 tentara yang ditawan itu kemudian dibebaskan oleh AQAP.
..Tim-tim penyerang AQAP menyerbu dua pangkalan di Dawfas dan Al Koud, daerah luar kota Zinjibar, ibukota provinsi Abyan, menurut Yaman Post. Setidaknya 32 tentara Yaman tewas dan 40 lainnya cedera dalam serangan itu..
Pada tanggal 17 Maret pejuang AQAP menyerang sebuah pos militer di kota Al-Milah di provinsi Lahj dan membunuh 17 tentara Yaman dan menyita tank. Dan pada tanggal 1 April pejuang AQAP menyerbu sebuah pos di daerah Shibam di provinsi Hadramout, dan mengeksekusi tujuh tentara. Juga, pada pertengahan April, pejuang AQAP menyerbu sebuah pangkalan militer di Lawdar dan menyita beberapa tank. Pihak militer mengklaim bahwa lebih dari 200 pejuang AQAP, termasuk pejuang asing Al-Qaidah, tewas kelompok pejuang Islam tersebut berusaha untuk mengendalikan kota. AQAP juga menyerang pangkalan militer lainnya di Abyan, Baydah, dan provinsi Marib selama beberapa bulan terakhir, memicu pertempuran sengit dengan pasukan Yaman.

AQAP telah secara terbuka memerangi militer Yaman selama hampir setahun, dan telah merebut banyak kota. AQAP telah menahan posisinya di Zinjibar meskipun upaya pembagian pasukan Yaman. Zinjibar telah berada di bawah kontrol AQAP sejak kota itu jatuh ke tangan kelompok pejuang Islam itu pada akhir Mei 2011. Meskipun militer Yaman telah mengklaim mereka membebaskan Zinjibar pada bulan September 2011, dan lagi bulan lalu, Para pejabat intelijen AS mengatakan kepada The Long War Journal bahwa kota itu paling tepat digambarkan sebagai tengah "diperebutkan."

AS telah membantu militer Yaman dengan pesawat tak berawak dan serangan udara konvensional, tetapi tambahan kekuatan udara hanya sedikit membantu untuk menghentikan perluasan wilayah AQAP. AQAP telah memperluas kontrol di selatan bahkan ketika AS telah meningkatkan serangan udara di selatan dan tengah Yaman. Pada akhir Maret, kota pesisir Radum di provinsi Shabwa adalah pusat populasi terbaru yang jatuh ke tangan AQAP. (by/tlwj)

Nato  
Organisasi HAM mencatat Nato lakukan 8 kali serangan udara yang tewaskan 72 warga sipil.

Organisasi pemantau HAM mendesak Nato untuk melakukan penyelidikan terhadap kematian warga sipil dalam serangan udara di Libia tahun lalu.
Human Rights Watch yakin serangan udara Nato yang menewaskan setidaknya 72 warga sipil dan menyatakan organisasi itu harus bertanggungjawab.
"Kami meminta dilakukan penyelidikan yang cepat, dapat dipercaya dan seksama," kata Fred Abrahams dari HRW kepada BBC News.
Nato bersikeras melakukan upaya untuk meminimalisir dampak bagi masyarakat sipil.
Mereka juga menyatakan tidak dapat bertanggungjawab karena tidak ada yang dapat mengkonfirmasi jumlah kematian.
Pesawat Nato melakukan serangan mendadak tahun lalu, dengan sasaran pasukan tentara yang setia terhadap Kolonel Muammar Gaddafi.
Maret lalu, organisasi HAM lain, Amnesty International, mengatakan telah mendata jumlah korban tewas dalam serangan udara yaitu 55 orang, termasuk 16 anak-anak dan 14 perempuan.
Amnesty menyatakan kecewa karena Nato gagal untuk menginvestigasi kasus tersebut.
Intinya kampanye serangan udara oleh Nato di Libia tahun lalu adalah untuk melindungi penduduk sipil, jadi berapa banyak jumlah orang yang tewas masih menjadi masalah yang sensitif, seperti laporan koresponden diplomatik BBC, Bridget Kendall.

Rincian bukti

Dalam laporan yang dipublikasikan Senin (14/5), HRW mengatakan telah mempelajari rincian bukti yang mengklaim kematian warga sipil dalam delapan serangan udara terpisah yang dilakukan Nato.
Salah satu kasus, disebutkan pemboman pertama yang dilakukan Nato menewaskan 14 orang, dan bom kedua, tak lama kemudian, menewaskan 18 orang lagi yang tengah membantu para korban sebelumnya.
Abrahams menekankan yang menjadi perhatian oleh penulis laporan itu adalah para keluarga tidak ditawarkan kompensasi.
"Sampai sekarang, Nato masih menyangkalnya," kata dia.
"Mereka menolak untuk memberikan informasi mengenai bagaimana mereka tewas dan menolak untuk menyelidiki, dan ini tidak ada transparansi".
"Saya pikir ini akan membuat kematian warga sipil menjadi tidak berguna, karena jika di masa depan Nato menolak untuk mengakui kesalahan mereka dan memperbaikinya".
Nato mengatakan siap bekerja sama dengan otoritas Libia yang baru.



Metrotvnews.com, Jerusalem: Sebanyak tiga roket yang diduga berasal dari Jalur Gaza menghantam Israel bagian selatan, Ahad (8/4) waktu setempat. Beruntung, roket tersebut tidak menimbulkan korban atau kerusakan.

"Sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza jatuh di daerah tak berpenduduk dekat kota Sderot malam ini. Tidak ada korban atau kerusakan," ujar juru bicara kepolisian setempat, Lea Samri kepada AFP.

Ia menyatakan, sebelumnya dua roket lain yang ditembakkan ke Israel selatan dekat kota Netivot mendarat di tempat terbuka. Seperti roket pertama, roket kedua juga tidak menimbulkan korban atau kerusakan.

Penembakkan roket itu diduga sebagai balasan atas aksi militer Israel yang menembakkan sebuah roket dari pesawat tak berawak, Sabtu lalu.  Roket itu mencederai dua warga Palestina yang naik sepeda-motor di Rafah, Jalur Gaza.

Menurut militer Israel, orang-orang itu sedang dalam perjalanan untuk menembakkan roket ke Israel. "Pesawat itu menggagalkan peluncuran roket di Jalur Gaza selatan," katanya kepada AFP.

Perbatasan Gaza-Israel yang tegang umumnya tenang sejak gencatan senjata yang disponsori Mesir, bulan lalu. Ketika serangan-serangan udara Israel di Gaza menewaskan 25 orang Palestina dan pejuang Gaza menembakkan lebih dari 310 roket ke Israel.

Pertumpahan darah mulai terjadi Jumat (9/3), ketika serangan udara Israel menewaskan pemimpin Komite Perlawanan Rakyat (PRC) Zuhair al-Qaisi. Ia dituduh merencanakan, mendanai, dan mengarahkan serangan lintas batas ke Israel dari Sinai, Mesir, pada Agustus 2011.

Pembunuhan pemimpin PRC itu menyulut peningkatan tajam kekerasan lintas batas. Di mana 15 warga Gaza tewas dalam serangan Israel dan lebih dari 100 roket ditembakkan pejuang Gaza ke Israel.

Insiden itu merupakan masa 24 jam paling mematikan di dan sekitar Gaza dalam waktu lebih dari tiga tahun. (AFP/Ant/Wrt3)



Metrotvnews.com, Jerusalem: Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz menyatakan keprihatinan mendalam atas penghentian ekspor gas Mesir ke Israel. Akibatnya, Israel mengalami krisis energi di seluruh negeri itu.

EGAS, perusahaan gas nasional Mesir pada Minggu (2/4) mengumumkan pembatalan kesepakatan jangka panjang untuk memasok gas ke Israel. Kesepakatan ditandatangani bersama dengan perjanjian perdamaian antara kedua

negara pada tahun 1979.

Menurut media lokal, alasan di balik pembatalan tersebut - EGAS  mengatakan perusahaan Ampal-American Israel Corporation, mitra dalam Perusahaan Gas Mediterania Timur (EMG), telah mensabotase terus menerus terhadap pipa lintas perbatasan yang telah berlangsung sejak penumbangan Hosni Mubarak pada Februari 2011.

"Ini adalah preseden berbahaya yang mengurangi semangat perjanjian perdamaian," kata Steiniz seperti dikutip pada  Minggu malam.

Pemimpin oposisi Shaul Mofaz juga menentang pembatalan itu.  "Ini adalah peringkat rendah baru dalam hubungan antara kedua negara dan jelas melanggar perjanjian damai," kata Mofaz kepada harian The Jerusalem Post.

Para pejabat senior memperingatkan bahwa pembatalan kesepakatan gas bisa menyebabkan kekurangan energi musim panas ini, meskipun Menteri Energi dan Air Uzi Landau mengatakan bahwa Israel bekerja untuk memperkuat kebebasan dalam kaitan kebutuhan energinya. (Ant/ICH)



Dikira sudah mati, pemuda di Mesir ternyata masih hidup
(Reuters/Ali Abu Shish)


VIVAnews - Tetamu dan keluarga pada sebuah pemakaman kaget bukan main saat mengetahui kerabat mereka ternyata masih hidup. Hampir saja mereka mengubur tubuh yang dikira sudah menjadi mayat itu.
Diberitakan Daily Mail, peristiwa ini terjadi di kota Luxor, Mesir, Jumat pekan lalu. Hamdi Hafez al-Nubdi, 28, diyakini sudah meninggal karena serangan jantung di tempatnya bekerja di sebuah restoran.

Tubuh Nubdi sudah dimandikan sesuai adat Islam. Rencananya, dia akan dimakamkan seusai solat Jumat hari itu. Beruntung, seorang dokter yang memeriksa Nubdi untuk keperluan sertifikat kematian mendapati tubuh yang diduga mayat itu masih hangat.

Sontak saja, dokter melarang pemakaman dan memberitahukan bahwa Nubdi masih hidup. Tidak ayal, keluarga dan kerabat bersorak kegirangan, ibu Nubdi bahkan pingsan saking kagetnya. Bukannya pemakaman, akhirnya keluarga Nubdi menggelar pesta selamatan.

Peristiwa mati suri ini bukan hal tidak biasa. Bulan lalu, peristiwa serupa terjadi di kota Biliu, provinsi Guangxi, China. Seorang nenek berusia 95 tahun yang telah diyakini meninggal hidup lagi.

Nenek bernama Li Xiufeng ini awalnya ditemukan sudah tidak bernafas di tempat tidurnya, dua minggu setelah dia terjatuh dan mengeluh pusing. Disangka meniggal, tetangga lantas mempersiapkan pemakaman, Li dimasukkan ke dalam peti.

Berdasarkan adat China, peti dibiarkan tidak terkunci untuk memberikan penghormatan terakhir. Alangkah kagetnya pada hari ke enam, Li ditemukan hilang dari peti. Setelah dicari, Li ternyata ada di dapurnya, sedang memasak. (eh)

Liputan6.com, Jerusalem: Konflik panjang di Timur Tenngah tepatnya antara Israel dengan Palestina tampaknya akan segera berakhir. Selasa (8/5), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintah koalisi baru akan mendorong proses perdamaian dengan Palestina.

 Saat ini Netanyahu memimpin koalisi dengan 94 dari 120 kursi yang ada. Koalisi sebelumnya didominasi kelompok garis keras yang dituduh tak serius mengejar perdamaian. Netanyahu ingin menghilangkan citra itu dengan mengupayakan proses perdamaian dengan Palestina kembali berjalan.

Dalam konferensi pers dengan mitra koalisi baru, Ketua Kadima Partai Shaul Mofaz, Netanyahu mengatakan ingin pemerintah baru menciptakan stabilitas dalam politik Israel. Ia juga menyetujui anggaran pemerintah untuk melakukan pembicaraan damai dengan Palestina.(zeenews/JUM)


Innalillahi,  Gadis Ini Wafat Usai Menghafal Alquran

Alquranul Karim (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, Seorang gadis asal Arab Saudi meninggal dunia, setelah berhasil menghafal 30 juz Alquran. Gadis 15 tahun itu itu meninggal sehari sebelum ia mendapatkan penghargaan dari sekolahnya karena berhasil menghafal seluruh isi Alquran.

Sebelum wafat, gadis yang berasal dari Ibukota Riyadh itu mengatakan kepada orang tuanya, bila hafalan 30 juz Alquran adalah mahkota yang ingin diberikan di atas kepala kedua orang tuanya.

Sejatinya, Rabu (9/5) kemarin, ia bakal mendapat penghargaan atas prestasinya tersebut. Tapi, Selasa sore ia dilarikan ke rumah sakit karena demam tinggi dan sekujur tubuhnya mati rasa, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

"Saya pergi ke rumahnya untuk mengucapkan selamat. Aaya menemukan dia dan seluruh keluarga sedang gembira. Sebab ia memberitahu mereka tentang prestasinya menghafal 30 juz Alquran dengan air mata bercucuran di matanya," ungkap seorang kerabat gadis tersebut kepada surat kabar Sabq, sura kabar terbitan Saudi.

"(Tapi) ia kemudian dilarikan ke rumah sakit karena demam tinggi. Kepada dokter ia mengaku tubuhnya mati rasa dan kakinya tidak bisa digerakan. Mati rasa itu menjalar ke seluruh tubuhnya, sebelum akhirnya ia meregang nyawa," kisah kerabat tersebut.

Pihak rumah sakit mengaku, mereka tidak bisa menyelamatkan hidup gadis tersebut, karena mereka tidak bisa mendiagnosa penyakit yang menyerangnya tiba-tiba. Hingga kini, para dokter yang menangani gadis itu masih berusaha mencari penyebabnya kematian Hafidzah tersebut.

Sebelum meninggal, gadis tersebut sempat menitipkan pesan kepada teman-temannya. "Saya berhasil menghafal Alquran. Saya menangis karena bahagia untuk prestasi ini, dan saya ucapkan selamat kepada orang tua saya karena saya berjanji untuk membuat prestasi ini menjadi sebuah mahkota di kepala mereka. Ya Allah, jadikan prestasi ini di dalam hati saya dan jadikan prestasi ini senjata saya dalam hidup."
Redaktur: Karta Raharja Ucu

Ilmuwan nuklir Iran tewas dalam ledakan.

"Aksi teror pengecut, yang pelaku dan komplotan tidak akan pernah datang di depan dan berani mengakui kejahatan mereka meskipun mereka akan menerima tanggung jawab mereka untuk itu jika diselidiki jelas bahwa perencanaan dan dukungan telah diberikan oleh CIA dan mata-mata Mossad jasa, seperti semua kejahatan lain dari jaringan terorisme negara internasional menargetkan negara-negara muslim "kata Ayatollah Khamenei Kamis malam dalam pesan belasungkawa atas wafatnya Mostafa Ahmadi Roshan.
"Percobaan pembunuhan yang menggambarkan arogansi global didanai oleh AS dan Zionisme telah mencapai kebuntuan dalam konfrontasi dengan negara-negara ditentukan, taat, dan progresif seperti Islam Iran" Khamenei menambahkan. Dia menekankan bahwa kemajuan pesat ilmiah Iran tidak tergantung pada individu tetapi adalah gerakan bersejarah dan muncul dari tekad nasional kebal dari rakyat Iran yang akan berlanjut.
Pada tanggal 11 Januari dilaporkan bahwa membuat headline bahwa pengendara sepeda motor tak dikenal melampirkan sebuah bom magnetik ke Mostafa Ahmadi Roshan (Ilmuwan Nuklir) 's mobil di dekat sebuah bangunan perguruan tinggi Allameh Tabatabaei University di capitalTehran. Ahmadi Roshan tewas seketika setelah ledakan sementara sopirnya luka berat dan meninggal beberapa jam kemudian di rumah sakit. Ahmadi Roshan adalah Universitas Teknologi Sharif teknik kimia lulusan dan wakil direktur pemasaran di fasilitas Natanz nuklir iran untuk beberapa waktu sekarang.
Serangan teroris terbaru terjadi sebagai Iran telah mencapai kesepakatan dengan P5 +1 yang menyatakan bahwa Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat ditambah Jerman akan mengadakan perundingan di Turki untuk menambahkan sanksi atas Iran. AS, Israel dan sekutu mereka menuduh Iran untuk mengejar program nuklir militer dan telah menggunakan tuduhan ini sebagai dalih untuk mempengaruhi Dewan Keamanan PBB memberlakukan empat babak sanksi terhadap Iran yang akan mengganggu perekonomian. Berdasarkan tuduhan Teheran juga telah menerima ancaman berulang dari serangan militer.
Pada bulan November tahun lalu itu juga secara terbuka menyatakan bahwa jika Iran akan terus memiliki agenda nuklir mereka terpenuhi, itu juga harus menghadapi serangan udara di ibukota Teheran yang benar-benar akan menyabotase fasilitas nuklir Iran. Ancaman ini telah datang dengan serangkaian pembunuhan ilmuwan Iran yang bekerja untuk fasilitas nuklir. Profesor Majid Shahriari dan Profesor Masoud Ali-Mohammadi adalah salah satu korban yang juga kehilangan nyawa mereka untuk bekerja di fasilitas nuklir. Pada tanggal 29 November 2010, Shahriari dan Fereydoun Abbasi juga menjadi sasaran oleh serangan teroris; Shahriari tewas seketika dan Dr Abbasi, direktur saat ini Organisasi Energi Atom Iran, menderita luka serius.
Iran mengatakan sebagai Resolusi PBB 1747 diadopsi terhadap Teheran pada Maret 2007, nama Abbasi sebagai ilmuwan nuklir pelaku berada dalam posisi untuk melacak korban mereka. Hal ini juga menyatakan bahwa Ahmadi Roshan baru saja bertemu Badan Energi Atom Internasional (IAEA) inspektur, suatu fakta yang menunjukkan bahwa IAEA mungkin ada informasi untuk fasilitas nuklir Iran dan ilmuwan.
Sumber: Al Arabiya Digital

Serangan Udara ke-2 tahun ini membunuh 2 dan melukai banyak orang.

Serangan Israel adalah serangan udara yang menewaskan sedikitnya dua orang Palestina di wilayah Utara Gaza yang dekat dengan perbatasan Israel yang juga dianggap sebagai wilayah yang diduduki. Ia juga melaporkan bahwa tanah terus diambil alih oleh tentara Israel yang telah mengikuti agenda Zionis untuk memperoleh tanah.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan "Kami telah menemukan satu martir dan banyak orang lain dengan cedera setelah serangan udara dilakukan oleh pesawat pendudukan di Beit Hanoun, target umumnya daerah yang padat penduduk dan daerah-daerah yang sangat dekat dengan perbatasan . " Adham Abu pejabat pemerintah Selmiya kata saat berbicara kepada media, Rabu.
Almarhum telah diidentifikasi di antaranya salah satu martir tewas seketika sedangkan yang kedua menderita luka dalam dan beberapa luka-luka menyebabkan dia berada dalam kondisi kritis karena yang dia juga meninggal beberapa jam kemudian setelah bom itu terjadi. Sumber-sumber keamanan Palestina mengatakan bahwa serangan itu ditujukan untuk memukul bidang yang telah digunakan penduduk setempat di Hamas.
Sejauh ini tahun ini di bulan pertama ini telah menjadi serangan 5 th pendekatan Zionis diikuti oleh tentara Israel. Setelah pemogokan telah dilakukan tentara Israel telah membela serangan mengklaim bahwa serangan itu bukan untuk membunuh tapi untuk menangkap seperti yang juga melaporkan bahwa tempat yang menyediakan tempat berlindung ke sejumlah teroris. Seorang jurubicara militer Israel mengatakan "target adalah skuad teroris yang berusaha untuk menempatkan bahan peledak oleh pagar keamanan yang mengarah ke perbatasan Israel dan karena keadaan yang tidak dapat dihindari serangan udara dimulai untuk membatalkan serangan teroris" ini adalah serangan udara kedua menyebabkan kematian.
Dia juga mengatakan bahwa "sebuah pesawat Israel dan korps lapis baja juga menembaki sekelompok orang yang belum teridentifikasi namun tetapi penyelidikan juga telah dimulai untuk mengetahui lebih banyak tentang motif mereka" Pemerintah Israel juga belum teridentifikasi atau diungkapkan perangkat yang mereka klaim sebagai bahan peledak yang Palestina berusaha menanam untuk menyebabkan kerusakan pada tentara Zionis diduduki.
Tahun lalu ada lebih dari 50 serangan udara dilakukan yang telah membunuh ratusan orang sementara melukai ribuan keluar dari total dari 30 insiden yang skala besar dan menewaskan lebih dari 10 warga Palestina ", katanya.
Perbatasan Israel dan Palestina tidak hanya meningkat secara mingguan sejak dekade sekarang karena yang perbatasan sering mendapatkan tegang antara wilayah pesisir dan Israel. Sementara setelah pembunuhan melalui serangan udara pemerintah Israel telah menunjukkan kecenderungan terhadap kebijakan perdamaian sementara telah dimulai sebagai agenda Zionis telah tenang dalam beberapa hari terakhir yang telah menjadi latihan pertama kebakaran roket yang meningkat atas Gaza dari serangan Israel pada Desember.
Sumber: Al Arabiya Digital

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.