ALJAZAIR, - sebuah kelompok Islam di
Aljazair telah memobilisasi kelompok sosiolog, psikolog, dan mubaligh
dari dalam dan luar negeri dalam kampanye untuk menganjurkan anak gadis
yang sudah berusia 10 tahun untuk mengenakan jilbab, sebuah gerakan yang
mendapat kecaman dari aktivis 'pembela' hak.
Hisham Ben Khouda, sekretaris jenderal kelompok al-Daawa 'di balik kampanye "Proyek Kemurnian", mengatakan kepada surat kabar Aljazair Echorouk bahwa kelompoknya telah berhasil meyakinkan 300 anak perempuan dengan usia 10 hingga 15 untuk memakai jilbab. Ia mengatakan gerakannya telah berlangsung selama lima tahun dan tahun ini telah dilakukan lebih luas dengan mengajak berbagai tokoh agama dan masyarakat dari dalam dan luar Aljazair demikian laporan alarabiya.net, Jumat 8 Februari.
Nabil al-Awadhi, seoranga mubaligh terkenal dari Kuwait dijadwalkan untuk menghadiri "Proyek Kemurnian" pada tanggal 12 April di el-Boulaida , Aljazair untuk berbicara perlunya mengenakan jilbab sejak kanak-kanak bersama dengan para sosiolog dan psikolog.
Pengkhotbah Kuwait dalam kunjungannya ke Tunisia, meminta gadis-gadis muda untuk mengenakan jilbab, meningkatkan kemarahan di kalangan aktivis hak asasi manusia di negara Afrika Utara yang sekuler tersebut meski dipimpin oleh Partai Islam.
Nabil al-Awadhi mengatakan dia berada di Tunisia untuk memberikan "pengajaran pendidikan," tapi aktivis dan bahkan anggota parlemen di majelis konstituante mendesak pemerintah untuk mengusirnya.
Di Arab Saudi, seorang ulama baru-baru ini menyerukan agar semua balita perempuan agar memakai cadar, yang cukup membuat heboh pemberitaan di Saudi.
Pernyataan ulama di salah satu televisi ini dinilai masyarakat luas telah merendahkan Islam dan melanggar privasi.
Sheikh Abdullah Daud membuat pernyataan itu dalam wawancara dengan TV Islam Al-Majd pada tahun lalu, namun video wawancara tersebut baru-baru ini diunggah ke media sosial dan menjadi topik perdebatan luas.
Sheikh Abdullah Daud menyatakan bahwa balita perempuan akan terlindungi dari pelecehan jika dipakaikan cadar. Abdullah Daud juga mengutip laporan medis yang menunjukkan jumlah pelecehan terhadap anak-anak di Arab Saudi. [har]
Hisham Ben Khouda, sekretaris jenderal kelompok al-Daawa 'di balik kampanye "Proyek Kemurnian", mengatakan kepada surat kabar Aljazair Echorouk bahwa kelompoknya telah berhasil meyakinkan 300 anak perempuan dengan usia 10 hingga 15 untuk memakai jilbab. Ia mengatakan gerakannya telah berlangsung selama lima tahun dan tahun ini telah dilakukan lebih luas dengan mengajak berbagai tokoh agama dan masyarakat dari dalam dan luar Aljazair demikian laporan alarabiya.net, Jumat 8 Februari.
Nabil al-Awadhi, seoranga mubaligh terkenal dari Kuwait dijadwalkan untuk menghadiri "Proyek Kemurnian" pada tanggal 12 April di el-Boulaida , Aljazair untuk berbicara perlunya mengenakan jilbab sejak kanak-kanak bersama dengan para sosiolog dan psikolog.
Pengkhotbah Kuwait dalam kunjungannya ke Tunisia, meminta gadis-gadis muda untuk mengenakan jilbab, meningkatkan kemarahan di kalangan aktivis hak asasi manusia di negara Afrika Utara yang sekuler tersebut meski dipimpin oleh Partai Islam.
Nabil al-Awadhi mengatakan dia berada di Tunisia untuk memberikan "pengajaran pendidikan," tapi aktivis dan bahkan anggota parlemen di majelis konstituante mendesak pemerintah untuk mengusirnya.
Di Arab Saudi, seorang ulama baru-baru ini menyerukan agar semua balita perempuan agar memakai cadar, yang cukup membuat heboh pemberitaan di Saudi.
Pernyataan ulama di salah satu televisi ini dinilai masyarakat luas telah merendahkan Islam dan melanggar privasi.
Sheikh Abdullah Daud membuat pernyataan itu dalam wawancara dengan TV Islam Al-Majd pada tahun lalu, namun video wawancara tersebut baru-baru ini diunggah ke media sosial dan menjadi topik perdebatan luas.
Sheikh Abdullah Daud menyatakan bahwa balita perempuan akan terlindungi dari pelecehan jika dipakaikan cadar. Abdullah Daud juga mengutip laporan medis yang menunjukkan jumlah pelecehan terhadap anak-anak di Arab Saudi. [har]
Posting Komentar