Articles by "Nasional"

Tampilkan postingan dengan label Nasional. Tampilkan semua postingan

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak Kapolri bertanggungjawab dan mengusut tuntas pelanggaran HAM serius yang diduga dilakukan oleh oknum elit Detasemen Khusus Antiteror 88 kepada sejumlah orang tersangka kasus terorisme pada 22 Januari 2007 yang videonya diunggah di situs Youtube.

Ketua Komnas HAM, Situ Noor Laila mengatakan sanksi yang diberikan kepada anggota Densus jika terbukti bersalah tidak cukup sanksi etik.

"Apakah 13 orang (terbukti bukan termasuk dalam daftar pencarian orang) mati cukup dengan sanksi etik?" tukas Laila kepada para wartawan di kantornya, Senin (18/03/2013).

Untuk itu Komnas HAM meminta pemerintah mengevaluasi dan mengawasi secara ketat pola kerja pemberantasan terorisme, khususnya terhadap Densus 88.

Dari temuannya, Laila mengatakan Densus kerap bertindak sendiri di suatu wilayah operasi kepolisian daerah. Ia mengatakan, sejumlah Kapolda yang diwawancarai Komnas HAM mengaku tidak ada koordinasi sama sekali saat Densus beroprasi di wilayah mereka.

Laila menegaskan, jika Densus tidak diawasi mereka sangat berpotensi melakukan pelanggaran HAM. *

JAKARTA  - Penangkapan, penyiksaan dan penembakan kepolisian yang melibatkan Densus 88 terhadap umat Islam Indonesia adalah karena adanya kepentingan dan tekanan dari Amerika Serikat (AS). Gerakan Reformis Islam (GARIS) yang dipimpin oleh H. Chep Hermawan mengecam keras tindakan Densus 88 yang semena-mena melakukan penangkapan dan penembakan terhadap aktvis dakwah. Terlebih ketika polisi menyimpan jenazah selama 3 bulan dengan dalih untu keperluan otopsi.  
Dalam pernyataan sikapnya,GARIS mengutuk Densus 88 dan BNPT yang diketuai oleh Ansyad Mbai seraya mendoakan agar Allah mengutus burung Ababil untuk menghancurkan kedua institusi biadab tersebut (Densus 88 dan BNPT).
“Harusnya Densus 88 itu menindak OPM dan RMS yang telah membunuh beberapa anggota TNI di Papua, dan hendak memisahkan diri dari NKRI, ” kata Pimpinan GARIS H. Chep Hermawan dalam diskusi kebangsaan bertajuk “Densus 88 Milik Siapa?” yang berlangsung Rabu siang kemarin (20/3/2013) di kantor Syarikat Islam, Jakarta.
Dikatakan GARIS, Densus 88 dan BNPT tak lebih babu alias jongos AS laknatullah yang ingin menjadikan target umat Islam untuk dibantai. Chep Hermawan mendesak pemerintah (Presiden, Mabes Polri, Mabes TNI) untuk berlaku adil terhadap umat Islam. “Kami mendesak agar pemerintah tidak membiarkan OPM dan RMS. Kami juga mendesak agar DPR RI dan Presidn segera membubarkan Densus 88 dan BNPT. Kita tidak ingin kembali di zaman Petrus dulu, yang membunuh orang tanpa proses pengadilan.”
Chep menilai tindakan aparat kepolisian, khususnya Densus 88 main pukul rata.  Semua orang dituduh teroris hanya gara-gara pernah berhubungan dengan salah satu terduga teroris. “Tidak semua orang yang masuk rumah sakit itu sakit dan tidak semua orang yang distempel teroris oleh polisi dan orang yang membelanya dianggap bagian jaringan teroris,” tegas Chep.
Chep meminta polisi untuk tidak lagi menayangkan pernyataan-pernyataan Nasir Abbas dan Al-Chaidar terkait kasus terorisme dan jika ada kasus-kasus seperti itu harusnya polisi meminta masukan dari GARIS. Bagi H. Chep Hermawan, Nasir Abbas adalah pengkhianat umat Islam. “Pernyataan Nasir Abbas sering menyudutkan umat Islam dan bagi kami dia adalah pengkhianat umat Islam,’ pungkasnya.

JAKARTA  - Senada dengan seruan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsudin saat menyampaikan laporan video penyiksaan oleh aparat ke Mabes Polri, Neta S Pane juga meminta Densus 88 segera dibubarkan.
Neta menyatakan laporan tersebut merupakan bukti keresahan masyarakat atas sikap Densus 88 yang kerap melakukan pelanggaran HAM serius.
"Laporan tersebut merupakan bukti bahwa kekerasan yang dilakukan oleh Densus 88 mulai bermunculan dan sebagai sebuah bentuk pelanggaran HAM serius," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, dalam siaran pers, Sabtu (2/3/2013).
Selama ini, menurut Neta, sebenarnya sudah banyak keluhan publik terhadap sikap dan perilaku Densus 88. Antara lain anggota Densus yang cenderung menjadi algojo ketimbang sebagai aparat penegak hukum yang melumpuhkan tersangka untuk kemudian dibawa ke pengadilan.
"Sehingga, apa yang dilaporkan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut adalah sebuah wujud keresahan dari tokoh Islam yang harus disikapi secara serius agar ada pembenahan di manajemen Densus 88," katanya.
Selain itu, laporan tersebut harus membuat Polri, Pemerintah, dan Komisi III DPR membuat sistem kontrol yang jelas terhadap kinerja Densus 88. Selama ini praktis tidak ada kontrol terhadap kinerja Densus.
"Di sisi lain sikap parno sebagian masyarakat terhadap isu-isu terorisme seakan memberi legitimasi kepada Densus untuk berbuat apa pun. Situasi ini tidak boleh dibiarkan. Sebab siapa pun di negeri ini, termasuk Densus 88 tidak boleh bersikap semena-mena," ingatnya.
IPW juga mendesak petugas Densus yang melakukan penyiksaan di Poso segera diadili karena melakukan tindak pidana penyiksaan. Bahkan, IPW mendesak agar Densus 88 dibubarkan.
"Banyaknya keluhan terhadap sikap dan perilaku anggota Densus ditambah makin surutnya isu-isu terorisme, IPW menilai sudah saatnya Densus 88 antiteror dibubarkan," desak Neta.
Sebab menurut IPW, Densus 88 bisi dilikuidasi ke tubuh Brimob yang sudah ada.
"Jika suatu saat ada isu teror cukup Brimob yang turun tangan. Dalam Rakernis Brimob di Pusdik Brimob di Watukosek, Jatim pada akhir Februari 2013, Indonesian Police Watch yang diminta memberikan pembekalan kepada para kasat Brimob dari seluruh Indonesia, mengusulkan dan mendesak agar Densus 88 dibubarkan serta dilikuidasikan ke dalam Brimob," tandasnya.

JAKARTA (voa-islam.com) - Dalam dua bulan terakhir ini BNPT dan khususnya Densus 88 banyak mendapat kritikan dari berbagai elemen masyarakat terkait kinerjanya dalam pemberantasan terorisme. 

Ulama, zu’ama, pimpinan ormas Islam, DPR Komisi III dan Komnas HAM semua pada angkat bicara.

Apalagi topik yang paling mendapatkan stressing point adalah dugaan kuat pelanggaran HAM yang sangat serius dilakukan oleh Densus 88. Di samping ‘diskriminasi’ dan pengaitan terhadap agama tertentu (Islam).

“Dugaan saya, ini membuat BNPT atau Densus meradang dan akan membuat ‘perlawanan’ dan ‘serangan balik’. Karena selama ini sikap apriori dan arogansi begitu menonjol dari diri mereka (Densus 88 dan BNPT- red.). Mereka seperti hukum itu sendiri dan bukan penegak hukum. Cuma serangan balik itu wujudnya apa perlu dicermati lagi,” kata pengamat kontra terorisme Harits Abu Ulya kepada voa-islam.com, Jum’at (1/3/2013).

Harits memprediksi, dengan terpilihnya Brigjen. Pol. Arif Dharmawan sebagai Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, memiliki posisi strategis dalan penanganan terorisme. Dan menurut Harits ini merupakan respon disahkannya UU Pendanaan terorisme.

“Dan lebih jauh, saat ini  penunjukkan Brigjen Arif Dharmawan di jabatan Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT yang cukup strategis bertanggungjawab dalam kebijakan, strategi dan program nasional penanggulangan terorisme. Deputi Penindakan juga bertugas mengkoordinasi penentuan tingkat ancaman dan persiapan penindakan terhadap pelaku teror di lapangan. Saya menduga ini sebagai salah satu respon disahkannya UU Pencegahan dan Penindakan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme yang baru disahkan oleh DPR,” jelas Direktur Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) itu.

Lebih lanjut, Harits mengungkapkan dengan posisi strategis Arif Dharmawan tersebut, ke depan BNPT bukan hanya melakukan counter ideologi lewat program deradikalisasi, namun juga akan menyasar persoalan dana.

“Brigjen Arief sebelum di BNPT pernah bertugas di Pusinafis Bareskrim Polri. Alumnus Lemhanas angkatan 43 ini juga pernah menjabat sebagai Kanit Ekonomi Khusus Bareskrim Polri.  Kedepan tidak hanya agenda counter ideologi (deradikalisasi) yang terus jalan, tapi juga akan menyasar dan mengurai persoalan dana yang dianggap menjadi ‘nyawa’ penting dari tindak pidana terorisme,” imbuhnya.

Kesimpulannya menurut Harits, peperangan berikutnya setelah program deradikalisasi yang dilancarkan BNPT adalah propaganda terkait pendanaan terorisme.

“Sektor ekonomi (dana) jadi medan ‘peperangan’ berikutnya yang akan dilakukan BNPT setelah memiliki payung (regulasi) terkait masalah ini,” tegasnya.

Untuk itu, ia meinta seluruh elemen masyarakat waspada dan memonitor adanya kemungkinan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan BNPT dalam kontra terorisme.

“Masyarakat sipil juga perlu terus monitoring kemungkinan-kemungkinan penyalahgunaan kewenangan yang dimiliki BNPT dalam urusan kontra terorisme ini. Mengingat selama ini belum ada transparasi anggaran yang digunakan Densus 88 dan BNPT,” tutupnya. [Ahmed Widad]

JAKARTA  - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengalokasikan dana sebesar Rp13,5 miliar untuk membeli anjing dari Belanda. "Dari alokasi untuk satwa Rp16,650 miliar ini dialokasikan untuk membeli 90 ekor anjing dari Belanda sebesar Rp13,5 miliar, harga satu ekor anjing tersebut berkisar antara 8.000 dolar Amerika hingga 9.000 dolar Amerika," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri, Irjen Pol. Suhardi Alius, di Jakarta, Jumat.


Harga satu ekor anjing tersebut sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen dan Pajak Penghasilan (PPh) 1 persen, jasa pengadaan barang 10--15 persen, akomodasi, dan transportasi, katanya.

"Biaya pelatihan untuk dua orang dengan tiga kegiatan, biaya transportasi pengiriman anjing dari Belanda ke Indonesia, belinya ini di Belanda bukan di dalam negeri, karantina, pajak bea masuk, transportasi lokal untuk seluruh polda dalam rangka pengamanan Pemilu 2014," kata Suhardi.


Selain itu, anggaran untuk satwa sebesar Rp3,150 miliar dialokasikan untuk tujuh ekor kuda dengan harga per ekornya Rp450 juta yang diberikan untuk Polda Bali sebanyak dua ekor, Polda Jawa Tengah sebanyak dua ekor, dan Direktorat Polisi Satwa sebanyak tiga ekor, katanya.

"Ini semua dilaksanakan secara transparan dan kalo kita membeli suatu barang jangan hanya dilihat dan beli langsung, tetapi ada mekanismenya. Semua sesua ketentuan dan dilakukan lelang secara terbuka," kata Suhardi.


Sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Indonesia Police Watch (IPW) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi dan mencermati proyek Pemanfaatan Optimalisasi untuk Penguatan Sarana Prasarana (POUPSP) Polri tahun anggaran 2013 senilai Rp1,8 triliun.

"Diduga sangat banyak kejanggalan di dalam proyek itu, terutama dalam penetapan harga dan manfaat barang yang hendak dibeli," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane di Jakarta, Selasa (22/1).

ARIF BUDI K./"PRLM"

ARIF BUDI K./"PRLM"
KAPOLRES Indramayu Ajun Komisaris Besar Rudi Setiawan membakar jaket berandal motor XTC (Exalt to Coitus) seusai deklarasi pembubaran XTC Indramayu di Mako Polres Indramayu, Selasa (13/12). Deklarasi pembubaran dilakukan menyusul terungkapnya kasus perusakan ambulans oleh anggota XTC Indramayu.*
INDRAMAYU, (PRLM).- Kelompok berandal motor XTC ( (Exalt to Coitus) Indramayu mendeklarasikan pembubaran diri di Makopolres Indramayu, Selasa (13/12). Pembubaran kelompok disertai dengan pembakaran atribut jaket XTC itu sidaksikan langsung oleh Kapolres Indramayu dan para orang tua yang diundang dalam deklarasi tersebut.
Sebelum deklarasi pembubaran XTC Indramayu dilakukan, polisi melakukan pendataan terhadap 39 orang anggota XTC Indramayu mulai dari identitas sampai sidik jari. Sementara itu, satu anggota XTC lainya ditahan karena terbukti melakukan perusakan terhadap mobil ambulans polisi RS Bhayangkara Losarang akhir pekan lalu.
Selain diminta mengisi identitas diri, para anggota berandal motor yang kebanyakan masih berusia belasan tahun itu juga menandatangani nota deklarasi pembubaran kelompok tersebut.
"Keberadaan mereka sudah meresahkan masyarakat Indramayu. Mereka bahkan melakukan aksi kriminal, salah satunya adalah merusak mobil ambulans baru-baru ini. Kami harap dengan pembubaran ini mereka bisa menyalurkan bakat dalam berkendara atau keinginan mereka ke hal positif. Jika butuh bantuan, kami siap membantu," kata Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Rudi Setiawan.
Dalam kesempatan tersebut, Rudi meminta ketegasan para berandal motor itu untuk tidak lagi berhimpun dalam XTC dan melakukan tindak kriminal. Dia berharap para anggota berandal motor mematuhi komitmen pembubaran organisasi yang ditandangani oleh Panglima XTC Indramayu Dede Irfan Taufik alias Komeng.
"Jika masih tetap menjadi berandal motor dan membuat masyarakat Indramayu resah, kami akan kejar dan tangkap ke mana pun," kata Rudi.
Deklarasi pembubaran XTC Indramayu dibacakan dengan lantang oleh Panglima XTC Indramayu Komeng. Dalam deklarasi tersebut disebutkan, XTC Indramayu secara resmi diubarkan atas kesadaran para anggotanya. Seperti diketahui, XTC terlibat dalm sejumlah aksi kriminal di Indramayu seprti perusakan dan pengeroyokan.
"Kami sadar sudah menimbulkan keresahan di masyarakat. Karena itu, atas kesadaran sendiri, kami nyatakan XTC Indramayu bubar dan kami tidak lagi bertanggung jawab jika ada kegiatan atau aksi mengatasnamakan XTc di Indramayu," kata Komeng.
Para orang tua yang hadir mengaku kaget atas keterlibatan anak-anak mereka dalam kelompok berandal motor. MAsnun (45), warga Desa/Kecamatan Balongan bahkan tampak sangat terkejut karena anaknya Rendi yang baru duduk di bangku SMP kelas 3 ternyata ikut aktif dalam kelompok itu.
"Saya tahu-tahu dipanggil ke sini. Saya harap deklarai ini benar-benar ditaati, saya tidak mau anak saya jadi berandal motor," kata Masnun.
Deklarasi pembubaran kelompok itu disetujui oleh puluhan anggota XTC yang hadir. Setelah pembacaan deklarasi pembubaran, para mantan anggota berandal motor itu kemudian membakar atribut yang menjadi identitas mereka, yakni jaket berlogo XTC. Mereka membakar sejumlah jaket dan kaus XTC bersama Kapolres Indramayu Rudi Setiawan.
Rudi berharap, pembubaran kelompok XTC ini juga akan segera diikuti oleh beberapa kelompok berandal motor lainya di Indramayu seperti Moonraker, GBR, dan Brigez yang anggotanya mencapai ratusan orang dari kalangan remaja Indramayu. (A-168/A-89)***

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso mengatakan pihaknya tak akan berurusan dengan pihak sukhoi. Pasalnya, Sukhoi merupakan pesawat komersil yang dipasarkan pihak swasta.
"Sukhoi yang kecelakaan itu pesawat komersial, akan dipasarkan ke pihak swasta, gak ada hubungan dengan negara," tutur Priyo usai acara pelantikan Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jateng, di Kantor Telkom Semarang, Jumat (18/5). Oleh karena itu, DPR tidak akan memanggil pihak sukhoi.
Priyo mengatakan, dewan mempercayakan sepenuhnya investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 tersebut kepada pemerintah. "Kita mempercayakan sepenuhnya penyelidikan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata politikus golkar tersebut.
Pemerintah, kata Priyo, diharapkan dapat melakukan investigasi secara tuntas dan melaporkan penyelidikan setelah kotak hitam ditemukan. Penyebab kecelakaan nahas Sukhoi di gunung Salak harus dapat diketahui seusai penyelidikan.

Saat menyambangi DPR, Front Pembela Islam (FPI) meminta agar  Komisi III meminta pertanggungjawaban Densus 88 dan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri terkait 2 terduga teroris yang ditembak di Cawang.

"2 Orang dulu diklaim memiliki hubungan dengan teroris," kata Ketua Nahi Munkar Front Pembela Islam (FPI), Munarman, saat melakukan audiensi dengan Komisi III DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/8/2010).

Dikatakan dia, 2 terduga teroris ini belum jelas identitasnya hingga dimakamkan di TPU Pondok Rangon.

"Kedua orang ini dimakamkan di Pondok Rangon dengan nama Mr X. Ini perlu diusut karena ini menyangkut nyawa seseorang," ujar Munarman.

Dua orang terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88 di Cawang akhirnya dimakamkan. Sebulan berlalu dan tetap tidak ada keluarga yang mengambil jenazah.

Sementara itu mengenai masalah Aceh, Munarman, meminta Komisi III DPR RI memberikan perlindungan kepada 9 terduga terorisme yang pernah dilatih oleh Sofyan Tsauri, demi membongkar dugaan terorisme.

"Kita minta Komisi III bisa melindungi 9 orang yang pernah dilatih Sofyan Tsauri, paling tidak statusnya tidak menjadi tersangka dulu," kata Munarman.

Pernyataan tersebut dikatakan Munarman saat bertemu dengan Komisi III DPR RI, di Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (31/8/2010).

Munarman mengatakan, dugaan teroris di Aceh harus dapat dibongkar secara gamblang oleh Komisi III. Karena pihaknya sudah tidak lagi mempercayai kepolisian.

"Kalau 9 orang ini sampai ditangkap, maka kita tidak akan bisa membongkar dugaan kasus teroris," kata Munarman.

Sebelumnya, Munarman mempertanyakan identitas Sofyan Tsauri. Sofyan diduga sebagai intelijen yang ditanam oleh pihak tertentu untuk mendesain gerakan di Aceh yang menyudutkan salah satu pihak sebagai teroris. Sofyan disebut-sebut desertir Brimob karena terlibat tindak indisipliner.

FPI juga mempertanyakan dana operasional Densus 88, mengingat Densus dalam setiap operasionalnya tidak didanai APBN.

"Kita minta Komisi II bisa mengaudit dana Densus, karena selama ini tidak jelas siapa yang biayai Densus karena Densus tidak pernah dibiayai APBN," ujarnya.

Munarman mengklaim pihaknya memilki bukti aliran dana luar negeri untuk pembiayaan operasional kepolisian. Densus disebutkan menerima USD 7,7 juta. "Ini data dari Deplu Amerika langsung," klaim Munarman.
[muslimdaily.net/detik]

President The Hindu Center of Indonesia, Arya Wedakarna mengungkapkan kalau banyak masyarakat Hindu komplain melalui telepon, namun pihak Trans TV tidak merespon, terkait sitkom Wayang Bandel yang dinilai melecehkan figur suci umat Hindu.
Karena itu perwakilan umat Hindu di Indonesia dan Internasional berniat untuk melayangkan somasi terhadap Trans TV, selaku pihak yang menayangkan program Wayang Bandel.
"Kami melihat telah terjadi pelecehan secara terbuka terhadap simbol agama Hindu. Untuk itu, kita akan kirimkan somasi hari ini ke pihak Trans TV secara resmi," tegas Arya Wedakarna saat menggelar jumpa pers di Komala's Cafe, Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2012).
Program sitkom Wayang Bandel mengangkat tema Sastra Mahabrata, pada Sabtu (12/5/2012) lalu. Saat itu program yang dibintangi Olga Syahputra, Jessica Iskandar, Ayu Dewi dan Yadi Sembako itu, menampilkan dialog antara Pandawa dan Kurawa dengan latar belakang Istana Hastanipura dan Istana Indraprasta.
Mereka yang sebenarnya memerankan figur suci dalam kitab Weda, yaitu Yudhistira, Drupadi, Duryodhana dan Dursasana, justru bersikap main-main yang syarat pelecehan. Kata-kata kasar dari dialog tidak mencerminkan tokoh suci, bahkan jauh dari nilai kepatutan. Mereka dinilai melecehkan simbol-simbol suci agama Hindu.
Dengan nada setengah mengancam, Arya mengingatkan pihak Trans TV untuk menanggapi somasinya. Jika tidak, hukum karma yang diyakini oleh umat Hindu akan dirasakan.
"Kita percaya hukum karma ya. Karena karma tanpa kekerasan. Kalau nanti di Bali ada perempuan yang demonstrasi ya terserah saja, kalau bisa ya terima kasih sudah ditanggapi. Kita minta lembaga resmi Hindu Indonesia memberikan teguran, sebelum lembaga itu turun kami meminta respon dulu," kata Arya. (kpl/buj/dar)

KRI Sultan Hasanuddin Diberangkatkan ke Lebanon (Foto) -  DSC_7353.JPG

KRI Sultan Hasanuddin Diberangkatkan ke Lebanon (Foto) -  DSC_7420.JPG

KRI Sultan Hasanuddin Diberangkatkan ke Lebanon (Foto) -  DSC_7447.JPG

KRI Sultan Hasanuddin Diberangkatkan ke Lebanon (Foto) -  DSC_7435.JPG

KRI Sultan Hasanuddin Diberangkatkan ke Lebanon (Foto) -  DSC_7389.JPGTRIBUNNEWS.COM - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E.,  melepas Kapal Republik Indonesia Sultan Hasanuddin, nomor lambung 366 (KRI Sultan HSN-366)  menuju Lebanon sebagai Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF)  TNI Konga XXVIII-D/UNIFIL yang merupakan bagian keseluruhan dari operasi UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) di Lebanon. Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com.
Pelepasan dilaksanakan dengan upacara Militer di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok Jakarta Utara, Rabu (16/5/2012).

KRI Sultan Hasanuddin-366 merupakan salah satu kapal terbaru yang dimiliki TNI AL, berjenis korvet kelas SIGMA  (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) buatan Belanda. Di jajaran Alutsista TNI AL, KRI Sultan Hasanuddin-366 masuk dalam Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkorarmatim).
Kapal ini memiliki berat 1.700 ton, panjang 90,71 m. lebar 13,2 m, kecepatan 28 knots dengan tenaga penggerak Diesel STC MAN, dilengkapi senjata Main Gun 76 mm Rudal Self Defence Tetral, Rudal anti Kapal Excocet MM 40 blok 2, torpedo 3 A 244S Mode II/MU dan  satu Helikopter jenis Bolcow BO-105.
Satgas MTF ini diperkuat oleh 105 prajurit TNI AL, dipimpin oleh Letkol Laut (P) Dato Rusman lulusan AAL Angkatan 40 (tahun 1994).  Ini merupakan Satgas keempat yang pernah ditugaskan TNI ke Lebanon setelah sebelumnya menugaskan KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Frans Kaisepo-368 dan KRI Diponegoro-365 dalam misi yang sama. KRI Sultan Hasanuddin-366 akan bertugas selama 6 bulan di Lebanon terhitung sejak Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

Melalui amanatnya,  Panglima TNI mengatakan bahwa penugasan satuan TNI untuk bergabung dalam Satgas Maritim PBB kali ini, merupakan penugasan keempat kalinya yang diikuti oleh satuan jajaran TNI Angkatan Laut, sehingga selain membawa misi TNI, bangsa dan negara dalam mengemban amanat Konstitusi, tentunya juga memiliki nilai dan dimensi politis serta diplomatis strategis bagi kredibilitas Indonesia di komunitas regional dan Internasional. Oleh karena itu, dipundak para prajurit terletak beban berupa kehormatan dan kepercayaan dari bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya, sebagaimana yang telah berhasil dilaksanakan oleh tiga Kontingen Garuda pada penugasan sebelumnya.

Operasionalisasi Satgas Maritim UNIFIL memiliki dua Misi Pokok, yaitu : Pertama, melaksanakan Maritime Interdiction Operation (MIO) untuk membantu Angkatan Bersenjata Lebanon dalam mencegah masuknya pasokan senjata dan materiil ilegal lainnya ke Lebanon, sesuai Resolusi PBB Nomor 1701. Kedua, membantu Angkatan Laut Lebanon dalam meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas penegakkan kedaulatan negara di wilayah perairannya.

Diakhir amanatnya, Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., menyampaikan harapan yaitu; pertama, tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar senantiasa diberikan petunjuk dan bimbingan dalam setiap pelaksanaan tugas.  Kedua, pegang teguh disiplin keprajuritan dengan berpedoman pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI,  serta taati hukum internasional, hormati hak azasi manusia dan norma-norma yang berlaku dimana para prajurit bertugas. Ketiga, bangun komunikasi dan jalin koordinasi yang baik dengan sesama Peacekeepers agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik, benar dan profesional.  Di samping itu, manfaatkan komunikasi tersebut untuk dapat saling bertukar informasi dan pengetahuan yang dilandasi semangat kesetaraan dan saling menghormati sehingga dapat menambah wawasan para prajurit sekalian. Keempat, perhatikan faktor keamanan personel dan materiil serta senantiasa bekerja sesuai Standard Operating Procedure (SOP) dan Rules of Engagement (ROE) sebagai prosedur tetap yang telah di tetapkan oleh UNIFIL, agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian yang tidak perlu.
Kehadiran prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366  sangat diharapkan dapat membantu proses penciptaan perdamaian di kawasan, sehingga harus dihindari kemungkinan terjadinya konflik yang kontra-produktif terhadap tujuan digelarnya pasukan pemeliharaan perdamaian PBB di wilayah tersebut. Kelima, pelihara kondisi kesehatan dan rawat peralatan yang dimiliki guna mendukung kesiapsiagaan personel dan satuan selama pelaksanaan tugas.

Polisi Tembak Lima Penambang Emas Papua
HAND OUT/Chanry Andrew Suripatty
ILUSTRASI Personel Brimob Polda Papua bersiaga mengamankan pertandingan sepakbola 
Laporan Koresponden Tribunnews.com Cchanry Andrew Suripatty
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Lima orang pendulang emas di Desa Nomowodide, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua menjadi korban penembakan aparat kepolisian, Selasa (15/5/2012. Penembakan terjadi Selasa 15 Mei sekitar pukul 20.00 WIT.
Dari data yang berhasil dihimpun Tribunnews.com di lapangan, penembakan berawal ketika sejumlah Anggota Brimob mendatangi sebuah tempat permainan billiard di lokasi tambang emas tersebut. Lalu terlibat cekcok dengan lima warga, yang berujung dengan aksi penembakan.
Kepala Kepolisian Resort Paniai AKBP AntonIUS Diance saat dikonfirmasi Tribunnews.com Rabu 16 Mei membenarkan adanya penembakan itu. "Ada lima orang warga yang ditembak, karena membuat keonaran dan berupaya merebut senjata milik anggota kita" jelas Anton.
Menurut Anton, kejadian bermula ketika 5 orang warga mendatangi tempat permainan billiard milik Yona. Saat itu meja penuh dipakai, tapi kelima warga itu malah memaksa main. "Mereka memaksa sambil marah-marah dan mengancam pemilik billiard," kata Kapolres Anton. (*)
Editor: Domu D. Ambarita
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Aparat Kepolisian Polda Metro Jaya mengancam akan membubarkan konser Lady Gaga, jika pihak penyelenggara tetap menggelar pertunjukan musik.
"Jika tetap (konser) dilakukan berarti tidak taat hukum, maka polisi akan membubarkan," kata Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Untung S Rajab di Jakarta, Rabu (16/5).
Untung mengatakan pihak kepolisian tidak melarang maupun merekomendasikan menggelar konser penyanyi asal Amerika Serikat itu.
Namun, panitia penyelenggara harus mempertimbangkan faktor pihak kepolisian yang tidak merekomendasikan pertunjukan konser Lady Gaga.
Untung menuturkan polisi tidak merekomendasikan pelaksanaan konser Lady Gaga berdasarkan potensi keamanan dan pertentangan dengan budaya Indonesia.
"Pertimbangannya bukan ancaman keamanan saja, tapi lebih luas yakni melindungi budaya bangsa," ujar Jenderal polisi bintang dua itu seraya mempersilakan panitia penyelenggara memindahkan lokasi konser di luar Jakarta.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menolak rekomendasi izin pelaksanaan konser Lady Gaga, karena faktor sosial, budaya dan keamanan.
Pimpinan Polda Metro Jaya telah menjelaskan alasan tidak merekomendasikan izin konser Lady Gaga kepada panitia penyelenggara.
Pihak kepolisian menjelaskan kepada panitia penyelenggara, penampilan Lady Gaga menunjukkan hal yang tidak sesuai dengan budaya ketimuran.
Rencananya, pelantun lagu "Poker Face" itu akan manggung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, 3 Juni 2012.

YS Menyerahkan Diri Setelah Resah Lihat Reaksi Masyarakat

TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Warga di sekitar kaki Gunung Salak, Sukabumi, Jawa Barat, berkerumun di sekitar landasan heli di SMPN 1 Cijeruk, untuk menonton evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100, Senin (13/5/2012). Pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 3 Mei lalu saat melakukan demo penerbangan yang disebut Joy Flight. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi
Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Saud Usman Nasution, mengatakan YS, yang diduga mengunggah foto palsu korban Sukhoi Superjet 100, menyerahkan diri pagi ini, Selasa (15/05/2012), setelah resah melihat reaksi masyarakat.

Kepada wartawan, Saut mengatakan YS merasa resah dan ketakutan, karena mendapat perlawanan publik yang sedemikian gencar, setelah pengunggahan foto-foto korban kecelakaan pesawat di luar negeri, yang ditulis YS sebagai korban Sukhoi di gunung Salak, Jawa Barat.

"Oleh karena itu mereka datang melapor," katanya.

Lebih lanjut Saut mengatakan, bahwa YS yang datang dengan ditemani ibu dan anaknya itu, menjelaskan kepada petugas bagaimana proses foto tersebut bisa tersebar.

"Kalau dia salah kita proses, tapi kita akan lihat apa asal muasalnya, kita akan periksa kebenarannya," terang Saud.

Kabareskrim Komjen Pol Sutarman, dalam kesempatan terpisah mengatakan puhaknya akan melihat sampai sejauh apa kebohongan itu.

"Sejauh mana dampak dari berita bohong ini terhadap pelanggaran-pelanggaran yang mungkin terjadi. Kalau ada pelanggaran-pelanggaran kita lakukan penyidikan" katanya.

Agar Arwah Tak Penasaran, Tahlilan Harus Digelar
AFP/ADEK BERRY
Gambar ini diambil dari Puncak Salak 3 Cijeruk, Bogor pada 11 Mei 2012 menunjukkan puing-puing kecelakaan Pesawat Komersial Rusia Shukoi Superjet 100 yang hilang pada Rabu (9/5/2012) Semua puluhan kapal jet penumpang Sukhoi Rusia terbang dalam perjalanan promosi penjualan di Indonesia tewas ketika pesawat menabrak gunung, kata pejabat. (AFP PHOTO / Adek BERRY) 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karena meyakini musibah itu terkait dengan makhluk gaib, Pemuka Agama di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat KH Marsa dan Habib Mukhsin Barakbah mengusulkan, sebaiknya dilakukan ritual keagamaan seperti melakukan tawasul qubro dengan membacakan surah Al Fatihah. Doa dikirimkan kepada arwah legenda Syekh Hasan dan korban. Doa ini semacam permisi kepada Syekh dan makhluk gaib penunggu Gunung Salak.
"Saran saya, alangkah baiknya para keluarga korban, terutama yang Islam, agar arwah korban tenteram, kita melakukan apa yang disebut tawasul qubro," ujarnya saat berbincang dengan Tribunnews.com, Selasa(15/5/2012).
Tawasulan atau tahlilan ini merupakan acara doa, pengiriman surat Al Fatihah kepada arwah yang hilang ini, mudah-mudahan Allah SWT menemukan mereka yang hilang, walaupun tidak ada badannya, sehingga arwahnya kembali kepada keluarganya.
"Tujuannya tawasul qubro, semoga arwah korban tenang dan kembali. Kalau tidak, jasadnya mati, qorinnya akan gentayangan," ujar Marsa.
Ia menyebutkan Tuhan menciptakan manusia berikut qorinnya. Badan boleh mati tetapi qorin tetap hidup. Ia menganalogkan upaya doa ini, seperti manusia sekarang, walaupun tidak bisa bertemu muka langsung, tapi bisa berkirim SMS melalui telepon seluler namun pesan sampai sekalipun ke benua Amerika.
Tawasulan qubro, perlu melibatkan keluarga korban, terutama yang muslim dan bila perlu mengumpulkan masyarakat seputar Cijeruk.
"Semacam tahlilan, mengirimkan arwah. Semalam juga cukup, ba'da isya sampai jam 12 malam beres," kata Habib Muksin.
Marsa menjelaskan, ada warga Cijeruk yang merasakan firasat. Sudah lazim, kalau ada musibah di Gunung Salak, ada tanda-tanda.
"Ada firasat, terdengar suara, bahwa tahun 2012, Gunung Salak itu akan dikunjungi banyak orang. Artinya, bahwa tamu-tamu dari luar, termasuk orang luar negeri yang berkunjung ke sini," ujarnya kemudian bercerita tentang dongeng Gunung Gede yang dicitrakan sebagai laki-laki melamar Gunung Gede (perempuan).


 
 

Hidayatullah.com-  Mendengar istilah Search and Rescue (SAR) saat ini, mungkin tak elok jika tak menyangkut aksi SAR mengevakuasi korban jatuhnya Pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Tapi aksi SAR yang satu ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Di saat ramai-ramai diberitakan proses evakuasi korban Sukhoi, tak banyak media yang melirik aksi Tim SAR Hidayatullah baru-baru ini.
Pada Ahad (13/5/2012) pagi hingga siang, puluhan anggota Tim SAR Hidayatullah menggelar kegiatan bersih-bersih Sungai Ciliwung. Aksi peduli lingkungan ini dimulai dari Jembatan Citayam, Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor hingga Jembatan Grand Depok City (GDC), Depok, Jawa Barat. Disponsori oleh Pemerintah Kota Depok, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan produsen alat-alat outdoor sports Boogie,, serta didukung Tim Siaga Banjir dari Bina Marga Sumber Daya Alam (BIMASDA), aksi tersebut dibuka oleh Wakil Walikota Depok Idris Abdul Shomad. Dalam sambutannya, Wawali menilai aksi peduli lingkungan itu bukan pekerjaan sepele.
“Memelihara lingkungan bukan sekedar kebutuhan manusia, tapi juga perintah agama. Jangankan memelihara sungai, memelihara pohon saja merupakan sebuah kewajiban. Kegiatan (bersih-bersih Ciliwung) ini sangat mulia,” ujar Wawali sebelum melepas tim.
Dengan menggunakan 6 perahu karet, tim aksi bersih-bersih mulai menyisir bantaran Sungai Ciliwung mulai sekira pukul 8.36 WIB. Setelah hampir setengah jam berlayar, tim transit di salah satu tepian dekat Jl. Raya Kalimulya, Depok. Sampah-sampah yang telah dikarungkan lalu dievakuasi ke darat oleh belasan anggota Bimasda Depok ke mobil truk. Tim kemudian melanjutkan penyisiran sampah di sungai yang kerap “menyumbangkan” limpahan air ke kawasan DKI Jakarta itu.
Kondisi Sungai Ciliwung yang saat itu berarus normal tidak terlalu menyulitkan Tim SAR Hidayatullah yang dipandu Tim Boogie untuk membersihkan dan mengevakuasi sampah. Tim yang sebagian besar adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah Depok tersebut terlihat bekerja penuh semangat dan antusias. Selama kurang lebih tiga jam lamanya di jemur terik matahari, mereka menikmati kerja bakti khusus yang kali pertama digelar SAR Hidayatullah itu.
Sepanjang perjalanan, 20 personel tim tak sekedar  membersihkan sampah. Mereka juga mensosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan kepada masyarakat yang ditemui di sekira bantaran kali.
“Pak, kalau buang sampah jangan sembarangan ya!” pesan Ketua Umum SAR Hidayatullah, Suheri Abdullah yang turut serta dalam aksi tersebut kepada seorang warga.
Terbatasnya personel dan sarana pendukung membuat sampah-sampah yang menggumpal di beberapa titik Sungai Ciliwung tak mampu diangkut semua oleh tim bersih-bersih tersebut. Meski demikian, acara ini terbilang berjalan lancar.
“Ya (sukses),” ujar Suheri Abdullah kepada Hidayatullah.com.
Selain membersihkan sungai, Tim SAR Hidayatullah juga melakukan penanaman puluhan Pohon Jati.
Setelah mengarungi sungai hingga pukul 11.20 WIB, aksi Bersih-bersih Ciliwung dan Penanaman Pohon ini ditutup oleh Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Sosial Kota Depok Eka Bachtiar. Pada acara penutupan, tim SAR Hidayatullah menyerahkan sejumlah bibit pohon kepada pihak GDC untuk dikelola.
Bantu Evakuasi Korban Sukhoi
Terkait insiden Sukhoi, SAR Hidayatullah juga telah berpartisipasi bersama Basarnas dan tim SAR serta relawan lainnya.
“Kami telah menurunkan tim ke Bogor,” jelas Suheri Abdullah saat memberi sambutan pada pembukaan acara Bersih-bersih Ciliwung dan Penanaman Pohon tersebut.
“SAR Nasional Hidayatullah mengirimkan team ke Gunung Salak untuk bergabung bersama relawan-relawan yang lainnya dalam mencari korban yang belum ditemukan dalam musibah jatuhnya Pesawat Sukhoi (SSJ100). Semoga korban dapat segara ditemukan dan dievakuasi. Amiin!” tulis SAR Hidayatullah di akun Facebook resminya pada Sabtu (12/5) lalu.*


Keterangan foto:
1. Tim SAR Hidayatullah (seragam hitam) berkoordinasi dengan tim SAR TNI dan Basarnas sebelum mengevakuasi korban Sukhoi di Bogor, Jawa Barat (dok. SAR Hidayatullah).
2. Tim SAR Hidayatullah saat mengevakuasi sampah di bantaran Sungai Ciliwung, Depok, Jawa Barat.
Rep: Muh. Abdus Syakur
Red: Administrator






Hidayatullah.com—Pemerintah Indonesia dan Malaysia saling bertukar pengalaman dalam pengelolaan keberangkatan haji. Hal itu terjadi ketika Menteri Agama Malaysia, Datuk Sri Jamil beserta rombongan berkunjung ke kantor Kementerian Agama. Mereka datang dengan misi mendapatkan pengetahuan pengelolaan haji di Indonesia.

”Kami datang ke sini untuk belajar dan berbagi pengetahuan dalam pengelolana haji. Karena memang jamaah haji Indonesia sangat banyak jumlahnya,” kata Menteri Agama Malaysia, Datuk Sri Jamil, di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (14/5/2012) malam.

Banyaknya jumlah jamaah haji dipastikan butuh mekanisme pengelolaan yang sangat baik. Bukan hanya dalam pengaturan para jamaah secara teknis, tetapi juga manejemen pengelolaan haji yang diyakini sangat luar biasa.

Menariknya, lanjut Menteri Agama Malaysia, jumlah jamaah haji Indonesia tidak pernah sepi. Angkanya pun terus bertambah. Tetapi masa tunggu haji di Indonesia relatif sangat pendek dibandingkan Malaysia.

”Kami mungkin lemah pada satu hal ini, tapi bisa jadi baik pada sisi lain. Jadi di sinilah kami akan bertukar informasi tentang pengelolaan haji tersebut,” terangnya.

Di Malaysia masa tunggu calon jamaah haji mencapai 30 tahun. Tentu berbeda dengan masa tunggu calon jamaah haji Indonesia, paling tidak di bawah 12 tahun.

Pada mekanisme pengelolaan, Datuk Sri Jamil mengakui, sesungguhnya tidak ada perbedaan yang mencolok. Jamaah haji Malaysia pun sejatinya mendapatkan subsidi dari Kerajaan Malaysia. Begitu pula jamaah di Indonesia.

”Di sini terlihat persamaan itu. Kedua negara memberlakukan subsidi bagi jamaah hajinya,” katanya sambil tersenyum kecil.

Berapa besaran subsidi itu? Datuk Sri Jamil menyebutkan nilai subsidi yang diberikan Kerajaan Malaysia bagi setiap jamaah sekitar 4000 RM, dengan total biaya haji sekitar 14 ribu RM. “Jadi jamaah hanya bayar sekitar 10 ribu ringgit saja. Selebihnya Kerajaan Malaysia yang memberikan subsidi itu,” ucapnya.

Terkait mekanisme pengelolaannya, dia menerangkan, pemerintahan Malaysia memang telah memberlakukan pengelolaan haji pada lembaga tersendiri. Sejenis perusahaan yang seluruh tugasnya mempersiapkan haji.

Pada sisi inilah, dia melihat ada perbedaan dalam pengelolaan itu. Di Indonesia pengelolaan masih tetap berada pada kewenangan pemerintah. “Tentu ada lebih dan ada kurangnya. Kita saling belajar,” ucapnya, dalam laman Kemenag.

Sementara itu, Menteri Agama, Suryadharma Ali mengharapkan kerjsama Malaysia dan Indonesia yang sudah lama terjalin dapat terus diperkuat. Hubungan itu tak sebatas pada kerjasama pemerintahan saja, tapi juga budaya dan sosial.

Termasuk pula, tegas dia, dalam kerjasama antarulama dan tokoh agama. Ulama dan tokoh agama di kedua negara perlu saling berbagai informasi dan pengetahuan, terutama dalam persoalan-persoalan hubungan antarumat agama.

”Pantas hubungan ini diperluas pada kerjsama sama antarulama. Mungkin ulama Malaysia memiliki pengetahuan yang sangat dibutuhkan ulama Indonesia, begitu pula sebaliknya,” imbuh Suryadharama Ali.*
Rep: Insan Kamil
Red: Syaiful Irwan


 

Hidayatullah.com--Kalangan anggota DPR RI setuju dengan sikap Polda Metro Jaya yang tidak memberikan izin konser Lady Gaga di Jakarta.

Menurut anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Basarah, Selasa (15/05/2012), langkah Polda Metro Jaya itu merupakan salah satu bentuk selektifitas budaya asing.

"Saya setuju kalau kita mulai selektif terhadap berbagai intervensi budaya asing atau ideologi transnasional yang masuk ke Indonesia," kata Basarah.

Dikatakannya, saat ini bangsa kita tengah mengalami krisis jati diri keindonesiaannya. "Namun, sikap selektif dan pencegahan terhadap intervensi budaya asing itu harus dilakukan secara tegas dan ukuran pencegahannya juga harus berdasarkan norma hukum yang berlaku dengan dasar Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukumnya," kata anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.

Ia juga mengapresiasi langkah dan sikap Polda Metro yang menolak memberikan izin kepada panitia konser Lady Gaga yang akan mempertontonkan kebebasan berekspresi ala budaya barat.

"Patut diapresiasi karena memang ekspresi panggung Lady Gaga dapat kita nilai sangat vulgar," kata dia pada Antara.
Sedang anggota DPR RI lainnya, Indra mengatakan, sikap Polda untuk menolak konser itu diselenggarakan sudah sangat tepat. Menurutnya, tindakan Polda sudah dipikirkan dengan baik dan matang.
"Tentunya sikap Polda Metro Jaya yang menolak konser Lady Gaga atau rekomendasi tersebut sudah didasarkan pada perhitungan dan pertimbangan yang matang," ujar Indra kepada laman inilah.com, Selasa.

Anggota Komisi III DPR dari PKS yang membidangi masalah hukum ini mengatakan, konser Lady Gaga tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Jika dibiarkan berlanjut, bahaya gesekan horizontal, antarsesama warga negara bisa terjadi.

Untuk itu, sikap Polda Metro Jaya yang melarang keramaian untuk konser Lady Gaga di Jakarta, harus ditindak lanjuti juga oleh Mabes Polri. Menurut Indra, Mabes Polri bisa memberikan ultimatum kepada jajaran di bawahnya untuk tidak memberikan izin penyelenggaraan konser Lady Gaga di mana pun di seluruh wilayah Indonesia.
"Jadi, dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut sudah seharusnya Mabes Polri tidak mengizinkan atau mencabut izin konser Lady Gaga di Indonesia," katanya.

Sebelumnya Polda Metro Jaya sudah menetapkan tidak memberikan izin keramaian untuk konser Lady Gaga di Jakarta. Pihak pelaksana konser sudah mengagendakan konser akan digelar pada Minggu, 3 Juni 2012, di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.*
Keterangan foto: Indra (kiri) dan Ahmad Basarah
Rep: Insan Kamil
Red: Syaiful Irwan

Perilaku merokok di kalangan anak-anak Indonesia semakin hari, kian memprihatinkan. Bagaimana tidak, hal itu kini menjadi sorotan publik, tak hanya di dalam negeri, namun media massa internasional.

Setelah beberapa waktu lalu, ada nama Sandi, balita asal Malang, Jawa Timur dan Aldi, bocah berusia dua tahun asal Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, yang begitu maniak merokok. Anak-anak itu, sanggup menghabiskan empat bungkus rokok kretek setiap hari.

Belakangan, muncul pemberitaan mengenai Ilham, bocah delapan tahun asal Sukabumi, Jawa Barat. Ia merokok sejak usia empat tahun. Bahkan, kerap mengamuk kalau permintaan untuk merokok tidak dipenuhi.

Kasus para perokok belia, bisa disebut fenomena puncak gunung es. Ada ribuan, bahkan puluhan ribu perokok belia di luar sana yang masih luput dari perhatian publik.

Tahukan Anda, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010? Secara nasional, prevalensi penduduk usia 15 tahun ke atas yang merokok sebesar 34,7 persen, dimana 28,2 persen adalah perokok setiap hari, dan 6,5 persen perokok kadang-kadang.

Yang memprihatinkan, hampir sebagian besar perokok aktif di Indonesia mulai merokok sejak usia belia. Sekitar 43,3 persen perokok, mulai merokok di usia 15-19 tahun, sekitar 17,5 persen mulai merokok di rentang usia 10-14 tahun dan 14,6 persen di usia 20-24. Bahkan di antara para perokok sebanyak 1,7 persen mulai merokok sejak usia lima sampai sembilan tahun.

Dari hasil analisis, dicatat perokok dengan umur mulai merokok di usia balita terbanyak dijumpai di Jawa Timur (22 persen). Disusul berikutnya adalah Jawa Tengah serta Jawa Barat di urutan kedua dan ketiga.

Perokok belia kini tak sungkan merokok di tempat umum, bahkan di rumah sendiri. Lingkungan tumbuh kembang anak saat ini memang cenderung mengondisikan bahwa perilaku merokok itu sebagai hal yang lumrah.
Pengaruh inisiasi merokok di kalangan anak dan remaja itu muncul dari lingkungan sekitar, mulai dari teman sepermainan, tetangga, kakak atau saudara, bahkan ironisnya, dari orang tua sendiri.

Riskesdas 2010 memperlihatkan, bahwa secara nasional prevalensi perokok umur 15 tahun ke atas yang merokok di dalam rumah mencapai 76,6 persen. Bahkan sekitar 68,5 persen perokok usia 15-24 merokok bersama anggota rumah yang lain.

Iklan dan promosi rokok pun mengepung dari segala penjuru, di dalam dan di luar rumah. Bahkan, seringkali iklan dan promosi rokok ini mengiringi berbagai acara dan kegiatan yang diikuti kalangan anak dan remaja.

Dengan kekuatan visualnya, iklan-iklan ini menyampaikan pesan perokok sebagai sosok yang keren, berani, percaya diri, kreatif dan setia kawan. Sangat mudah menggiring anak dan remaja, yang tengah mencari jati diri, untuk menjadi perokok pemula.

Pemerintah tentunya memiliki kewajiban melindungi generasi muda dari bahaya rokok ini. Salah satu alat legitimasi pemerintah dalam memenuhi kewajiban ini adalah melalui produk Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengamanan Produk Tembakau sebagai zat adiktif bagi Kesehatan, atau dikenal dengan RPP Tembakau. (adv)

Sukhoi Superjet-100 hilang dalam uji coba terbang dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma menuju Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Dari titik koordinat terakhir diketahui pesawat berada di kawasan Gunung Salak.

Sampai saat ini, nasib 52 penumpang termasuk delapan awak pesawat buatan Rusia itu masih belum jelas. Namun, sejumlah orang terhindar dari kecelakaan tersebut karena terlambat terbang saat menunaikan shalat Dzuhur.

"Ada beberapa yang tidak ikut dalam pesawat tersebut, mereka beralasan karena tertinggal dan ada yang sedang melaksanakan sholat dzuhur," kata Konsultan PT Trimarga Rekatama, Sunaryo, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (9/5).

Sunaryo mengaku tidak mengetahui secara pasti nama-nama mereka yang tertinggal dengan alasan di atas. Menurut okezone yang berhasil menghimpun informasi tersebut, mereka adalah Andika Monoarfa, Suharso Monoarfa, Tedi Sarwoko dan Juliano K. [JJ/Okz/bsb]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.