JAKARTA -
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengalokasikan dana
sebesar Rp13,5 miliar untuk membeli anjing dari Belanda. "Dari alokasi
untuk satwa Rp16,650 miliar ini dialokasikan untuk membeli 90 ekor
anjing dari Belanda sebesar Rp13,5 miliar, harga satu ekor anjing
tersebut berkisar antara 8.000 dolar Amerika hingga 9.000 dolar
Amerika," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes
Polri, Irjen Pol. Suhardi Alius, di Jakarta, Jumat.
Harga
satu ekor anjing tersebut sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
10 persen dan Pajak Penghasilan (PPh) 1 persen, jasa pengadaan barang
10--15 persen, akomodasi, dan transportasi, katanya.
"Biaya
pelatihan untuk dua orang dengan tiga kegiatan, biaya transportasi
pengiriman anjing dari Belanda ke Indonesia, belinya ini di Belanda
bukan di dalam negeri, karantina, pajak bea masuk, transportasi lokal
untuk seluruh polda dalam rangka pengamanan Pemilu 2014," kata Suhardi.
Selain
itu, anggaran untuk satwa sebesar Rp3,150 miliar dialokasikan untuk
tujuh ekor kuda dengan harga per ekornya Rp450 juta yang diberikan untuk
Polda Bali sebanyak dua ekor, Polda Jawa Tengah sebanyak dua ekor, dan
Direktorat Polisi Satwa sebanyak tiga ekor, katanya.
"Ini
semua dilaksanakan secara transparan dan kalo kita membeli suatu barang
jangan hanya dilihat dan beli langsung, tetapi ada mekanismenya. Semua
sesua ketentuan dan dilakukan lelang secara terbuka," kata Suhardi.
Sebelumnya,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Indonesia Police Watch (IPW) meminta
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi dan mencermati proyek
Pemanfaatan Optimalisasi untuk Penguatan Sarana Prasarana (POUPSP)
Polri tahun anggaran 2013 senilai Rp1,8 triliun.
"Diduga sangat banyak kejanggalan di dalam proyek itu, terutama dalam penetapan harga dan manfaat barang yang hendak dibeli," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane di Jakarta, Selasa (22/1).
Posting Komentar