SEVARE  – Kebiadaban pasukan rezim sekuler Mali dukungan penjajah salibis Perancis akhirnya terkuak juga kepada dunia internasional. Setelah harian The Guardian, The Observer dan beberapa media lokal di Afrika Barat mengeksposnya, stasiun TV 2 Perancis akhirnya menayangkan laporan langsung dari lapangan.
Seperti dilaporkan oleh kantor berita Ash-Sharq, tentara rezim sekuler Mali melakukan serangan biadab pada Selasa (22/1/2013) terhadap sebuah masjid di ibukota Bamako. Pasukan Mali menangkap seorang imam masjid, sejumlah ulama juru dakwah dan para jama'ah masjid. Pasukan Mali membunuh sang imam masjid dan menyiksa para ulama juru dakwah dan jama'ah masjid. Tidak cukup sampai di situ, pasukan Mali mencukur habis jenggot para ulama dan jama'ah masjid. Jenggot adalah sunah fitrah yang merupakan ajaran para nabi dan simbol ketaatan seorang muslim kepada ajaran nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa salam.
Beberapa waktu sebelumnya pasukan rezim sekuler Mali juga melakukan pembantaian terhadap para ulama dan juru dakwah di kota Diyabali.
Pembantaian terhadap para ulama, juru dakwah dan warga sipil muslim yang "dicurigai" bergabung dengan mujahidin Anshar Ad-Din juga telah dilakukan oleh pasukan rezim di kota Sevare, Niono, Dunsa dan beberapa tempat terpisah di ibukota Bamako.
Koresponden Stasiun TV 2 Perancis, Dorothee Ollieric, melaporkan langsung dari kota Sevare bahwa pasukan rezim sekuler Mali melemparkan jasad para ulama, juru dakwah, warga sipil etnis Arab dan etnis Tuareq ke dalam sumur-sumur di kota Sevare. Dasar sumur tertutup oleh genangan warga merah darah. Darah nampak jelas menempel di bibir sumur. Anak-anak dan para pejalan kaki yang melewati bibir sumur itu harus menutup hidung mereka akibat bau busuk jenazah yang menyengat.

Harian The Observer telah bertanya kepada Menteri Keadilan Mali, Malick Coulibaly, apakah pemerintah yakin tentara Mali mungkin bersalah melakukan kejahatan perang. "Tidak ada tentara di dunia yang sempurna," kata Coulibaly, berbicara di kantornya di Bamako. "Tentara AS adalah salah satu yang paling profesional di dunia, namun mereka telah ditemukan melakukan tindakan-tindakan penyiksaan dan pembunuhan di luar hukum. Itu ada pada seluruh tentara…"
Inilah kehebatan pasukan rezim sekuler Mali dukungan penjajah salibis Barat. Mereka sangat pemberani dan tak kenal takut dalam membantai rakyat sipil muslim yang tak berdosa. Namun mereka terbirit-birit ketakutan saat berhadapan dengan mujahidin Islam. Mereka hanya berani saat mendapat bantuan ribuan tentara penjajah salibis asing.

Kebiadaban pasukan rezim sekuler Mali dukungan penjajah salibis Perancis akhirnya terkuak juga kepada dunia internasional. Setelah harian The Guardian, The Observer dan beberapa media lokal di Afrika Barat mengeksposnya, stasiun TV 2 Perancis akhirnya menayangkan laporan langsung dari lapangan.

Posting Komentar

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.