Articles by "Kristen"

Tampilkan postingan dengan label Kristen. Tampilkan semua postingan





BEKASI (voa-islam.com) – Gerakan kristenisasi yang dilakukan secara massif oleh para misionaris radikal dengan mendompleng program Mobil Pintar di SD Negeri dan SD Islam Bekasi adalah bukti bahwa Bekasi adalah mercusuar Kristenisasi di Indonesia. Umat Islam harus meningkatkan kewaspadaan dan memerangi segala bentuk gerakan pemurtadan akidah.
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya, KH Murhali Barda kembali mengingatkan umat agar mewaspadai gerakan pemurtadan di Bekasi Raya yang semakin berbahaya dan ugal-ugalan. “Pembaptisan massal terhadap siswa-siswi di delapan SD Negeri dan SD Islam di Tambun Bekasi ini adalah tantangan dakwah. Ini adalah bukti konkret yang tak terbantahkan bahwa Kuffar Salibis menargetkan Bekasi, baik Kota atau Kabupaten sebagai salah satu Mercusuar Kristenisasi di Indonesia,” jelasnya di kantor voa-islam.com, usai menggelar acara Silaturahmi Keluarga Besar FPI Bekasi Raya, malam Ahad (15/10/2011).
Murhali prihatin dengan kondisi umat yang tidak fokus membentengi akidah dan melawan gerakan pemurtadan. Salah satu penyebabnya adalah gerakan deradikalisasi dan isu teroris. Menurutnya, dua isu ini telah memandulkan perjuangan dan dakwah umat Islam.
“Sayangnya, umat Islam disibukkan bahkan dibuat mandul dengan isu teroris dan gerakan deradikalisasi,” jelas Murhali yang belum lama keluar dari rumah tahanan karena berjuang membentengi akidah umat dari arogansi HKBP itu.
Berkaca dari insiden Ciketing yang justru dimanfaatkan pihak lain, Murhali mengimbau para aktivis Muslim agar perjuangan melawan pemurtadan dilakukan dalam shaff yang rapat, lurus dan dalam koridor hukum yang benar. “Maka bangkitlah kalian wahai singa-singa Islam! Perkokoh barisan sebagaimana tentara-tentara yang siap berperang! Perangilah gerakan salibis kuffar dan jangan gentar! Allahu ma'akum. Allahu akbar..!!” tutup alumnus Pesantren Modern Gontor itu.
Sebelumnya diberitakan voa-islam.com, insiden bernuansa SARA dilakukan sekelompok misionaris di beberapa SD Negeri dan SD Islam di Kabupaten Bekasi, hari kamis (6/10/2011), antara lain: SDN Mangunjaya 01, SDN Mangunjaya 05, SDN Mekarsari 03, SDN Mekarsari 06, SDN Mekarsari 07, SDN Mekarsari 08, SD Islam Al-Hikmah, dan masih banyak lagi. Modusnya, belasan misionaris ini masuk ke sekolah-sekolah menawarkan program edukasi dan motivasi yang mendompleng nama program Mobil Pintar yang digagas Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Dalam aksinya, belasan misionaris ini menyebarkan kekristenan melalui cerita-cerita, renungan dan lagu-lagu Kristen. Yang membuat resah pihak sekolah, para misionaris ini membagi-bagikan tas dan alat tulis bercorak Kristen yang memuat ayat-ayat Bibel. Prosesi puncaknya, para misionaris itu melakukan doa pemberkatan dan menciprati siswa-siswi SD dengan air yang mereka yakini sebagai air suci. Pihak guru dan beberapa pakar kristologi, menyebut prosesi itu sebagai pembaptisan.
Menurut Bernard Abdul Jabbar, mantan misionaris yang sekarang hijrah menjadi Muslim taat, di beberapa denominasi gereja terdapat prosesi baptis dengan pencipratan air. “Di Kristen ada berbagai prosesi baptis, di antaranya baptis selam dan baptis percik,” jelas Bernard yang juga Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Bekasi itu. [taz]












BEKASI (voa-islam.com) – Para misionaris Kristen semakin berani, nekad dan terang-terangan dalam upaya memurtadkan umat Islam. Ribuan siswa dasar di dua SD Negeri Bekasi jadi praktik kristenisasi selama empat jam pada saat jam pelajaran di kelas.
Insiden bernuansa SARA yang mengotori dunia pendidikan ini terjadi pada Kamis, (6/10/2011) di SD Negeri Mangunjaya 01 dan SD Negeri Mangunjaya 05 Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Padahal siswa-siswi SD Negeri favorit ini notabene mayoritas Muslim.
Insiden pemurtadan ini berlangsung dari jam 8 pagi hingga jam 12 siang. Pagi itu datang tiga buah mobil, yaitu Mobil Pintar minibus B 7004 KJA, mobil Elf B 7001 KDA dan sedan B 2947 VP. Minibus itu bertuliskan “Mobil Pintar” dengan aneka hiasan gambar anak-anak. Sebagai mobil perpustakaan keliling, seharusnya Mobil Pintar ini membawa banyak buku. Tapi anehnya, pagi itu dalam mobil banyak terdapat roti dan susu. “Mobil pintar itu ada gambar kayak anak-anak, isinya roti banyak banget,” ujar Menurut Anita, nama disamarkan, siswi kelas 6, kepada voa-islam.com, Rabu (12/10/2011).
Para petugas Mobil Pintar itu, jelas Anita, terdiri dari banyak orang, laki-laki dan perempuan yang mengaku sudah keliling ke seluruh Indonesia. Mereka meminta pihak sekolah untuk mengumpulkan anak-anak di aula secara bergiliran dalam beberapa gelombang. Karena aula tidak muat, maka sebagian yang lain dikumpulkan di ruang perpustakaan, dan sebagian lainnya dikumpulkan di kelas.
“Waktu itu mereka minta ke guru aku enam meja kelas dan disuruh nyediain terpal. Setelah itu guru aku nyediain, lalu mereka minta anak-anak kelas satu dikumpulkan di aula sekolah,” papar Anita.
Setelah berkumpul, mula-mula para petugas Mobil Pintar itu menggelar acara tanya jawab semacam cerdas cermat. Mereka memberikan beberapa pertanyaan seputar wawasan nasional. Uniknya, mereka memberikan hadiah alat tulis bergambar salib, gereja dan Yesus.
“Saya dan teman-teman disuruh ngumpul di perpustakaan. Di situ anak-anak dua kelas dikumpulkan lalu dikasih pertanyaan. Terus siapa yang bisa menjawab dikasih hadiah sikat gigi, pulpen, dan tas. Pulpen dan tasnya ada gambar salib, burung dan gereja, ada juga yang gambar Yesus. Tapi sebagian teman aku marah, pulpen itu langsung diinjak dirusakin,” tuturnya. “Teman aku Fitri dapat tas yang ada gambar Yesus dan salib,” tambahnya.
Prosesi selanjutnya, para petugas Mobil Pintar itu mengajarkan lagu-lagu rohani kristiani, sambil melakukan gerakan tertentu dengan memegang kepala dan dada membentuk formasi tertentu.
“Anak-anak diajarin nyanyi-nyanyian rohani. Saya lupa lagunya, pokoknya nyebut Tuhan memberkati gitu. Lalu anak-anak disuruh maju, disuruh niruin gerakan pegang kepala dan dada, lalu disuruh ngapalin lagu. Yang hafal dikasih tas,” paparnya.
Tas Kristen bertuliskan ayat-ayat Bibel ini dibagikan kepada siswa-siswi Muslim.
Barang bukti sebuah tas yang diamankan voa-islam.com, berwarna orange bertuliskan ayat Alkitab (Bibel): “Tuhanlah yang memberikan Hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Hikmat dan pengertian ada padaku” (Amsal 2:6)
Meski anak-anak tahu bahwa istilah dan lagu-lagu itu bukan ajaran Islam seperti yang diajarkan guru agama Islam di sekolah, tapi mereka menuruti saja apa kata petugas Mobil Pintar itu. “Anak-anak kayak dihipnotis,” ujar Anita yang juga santri sebuah Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) di kampungnya.
Anita tak habis pikir, dalam acara tersebut ada juga guru SDN yang mengikuti prosesi yang diajarkan petugas Mobil Pintar. “Mereka terus nyanyi-nyanyi dan nari-nari, padahal di situ ada ibu guru SD. Malah guru aku ikut-ikutan nari dan dapat tas juga. Kayak dihipnotis gitu,” tuturnya.
Sejurus kemudian, lanjut Anita, para misionaris berbaju petugas Mobil Pintar itu menyuruh anak-anak memejamkan mata sambil merenungkan ceramah dan lagu-lagu rohani yang dinyanyikannya. Beberapa siswi yang terlihat mengangis dalam perenungan itu, dipeluk para misionaris sembari membisikkan doa dan motivasi ketuhanan Yesus. “Sudah gitu anak-anak disuruh merem sambil merenung sementara mereka nyanyi-nyanyi pake gitar. Temen aku yang namanya Anisa nangis, lalu dia dipeluk sama mereka sambil membisikkan kata-kata Yesus kayak gitu. Mereka bilang, ‘Tenang aja Tuhan Yesus ada di sekeliling kamu. Tuhan menjamah kamu. Ingat ya, ada Tuhan Yesus,’” kenang Anita kepada voa-islam.com usai mengaji di TPQ.
....Kayaknya mereka ngincar yang pake kerudung. Siapa yang pake kerudung dia peluk sambil dibisikkan kata-kata bahasa Kristen...
Ironinya, para misionaris itu terang-terangan menargetkan siswi berjilbab untuk indoktrinasi. “Saya kesel, padahal Anisa itu pake kerudung. Kayaknya mereka ngincar yang pake kerudung. Siapa yang pake kerudung dia peluk sambil dibisikkan kata-kata bahasa Kristen,” kesalnya.
Keterangan Anita ini diaminkan oleh Nirmala, bukan nama sebenarnya, siswi kelas 6. “Anak-anak disuruh merem, terus ibu-ibu itu nyanyi nyebut Bapa Bapa gitu. Terus temen aku nangis, lalu dipeluk oleh ibu-ibu itu sambil dibisikin ‘Tuhan Yesus bersamamu’ gitu,” ujarnya.
Setelah berlalu sekitar 30 menit, usailah acara di aula pagi itu. Anak-anak disuruh bubar, diganti dengan giliran beberapa kelas lainnya. Sebelum bubar, anak-anak dipaksa minum susu yang membuat sebagian siswa bereaksi muntah-muntah dan pusing-pusing.
“Setelah itu anak-anak disuruh bubar, sebelum bubar dikasih roti sama susu. Susunya rasanya gak enak, gak seperti susu, tidak ada mereknya, cuma ada gambar sapi. Mereka bilang, ayo cepetan diminum, jangan nunggu lama. Karena beberapa siswa yang minum itu ada yang muntah ada yang pusing. Maka yang lain banyak yang nggak mau,” paparnya.
...Beberapa siswa diperciki air yang sudah didoakan dalam nama Yesus...
Tak hanya itu, ternyata prosesi di ruang kelas jauh lebih rawan. Beberapa siswa diperciki air yang sudah didoakan dalam nama Yesus. “Airnya didoain lalu diciprat-cipratin ke muka,” ujar Vikko, siswa kelas 2, yang diaminkan teman sekelasnya, Zainuddin.
“Pertama ada mobil gede, kata guru aku mobil perpustakaan. Tapi di bus itu gak ada bukunya. Terus masuk ke kelas aku, namanya Kak Berta. Terus belajar mengenal gizi, anak-anak dikasih sikat gigi. Terus disuruh berbaris dan diciprat-cipratin air. Saya juga dicipratin sampai rambut saya basah. Terus disuruh nyanyi, yang bisa nyanyi dikasih hadiah kotak pensil. Dikasih susu rasanya basi,” jelasnya.
Esok harinya, Jum’at (7/10/2011), lanjut Anita, guru agama Islam menginterogasi anak-anak. Ia bertanya kepada anak-anak, roti dan susu kemarin dimakan apa tidak? Anak-anak menjawab, sebagian dimakan dan sebagian belum. “Terus guru aku bilang, ‘Aduh jangan dong, itu sudah dibaptis. Kalau belum diminum buang aja susunya. Buang juga rotinya. Lebih baik mati kelaparan daripada masuk Kristen,’” tiru Anita.
Adanya upaya kristenisasi berkedok Mobil Pintar di SDN favorit itu diakui oleh Dodi, satpam SDN Mangunjaya 01 dan 05. Insiden di luar dugaan itu dilakukan oleh 15 orang dalam tim Mobil Pintar itu. Menurutnya, pihak SDN kecolongan karena apa yang dilakukan mereka berbeda dengan proposal yang diajukan ke sekolah. “Waktu mereka datang itu ngomongnya baik, kayak perpustakaan yang punya SBY itu. Ternyata gak ada bukunya, hanya pakai gitar dan bagi-bagi susu dan roti. Makanya saya bingung. Pas kita tahu ya kita stop sebelum acara selesai,” jelasnya kepada voa-islam.com, Kamis (13/10/2011). “Kita semua menyesalkan dengan peristiwa yang orang bilang kristenisasi ini.”
Senada itu, Heri, guru Pembina Pramuka SDN Mangunjawa 01 juga merasa terkecoh oleh misionaris yang mengatasnamakan Mobil Pintar itu. “Sebelumnya kami mengira Mobil Pintar itu seperti perpustakaan nasional. Kami tidak tahu kalau ada misi penyebaran agama lain. Yang pasti ini kecolongan,” tuturnya kepada voa-islam.com, Kamis (13/10/2011).
Beberapa kejanggalan itu, lanjut Heri, di antaranya nyanyi-nyanyian yang dirubah syairnya. Kebanyakan lagu-lagunya itu yang biasa dinyanyikan di gereja tapi dirubah syairnya.
Heri merunut kronologis, bahwa awalnya mereka bertamu melalui tata usaha, lalu menghadap kepala sekolah. Mereka menjelaskan bahwa tujuan mereka adalah memberikan motivasi, ilmu pengetahuan, game education, pemutaran film dan pembagian snack gratis. Mereka mengaku semua fasilitas ini gratis karena didanai oleh pengusaha nasional yang peduli dengan dunia pendidikan.
Dengan wacana seperti itu saya tertarik, karena bagus. Saya berharap mereka bisa memberikan motivasi sesuai janjinya pada saat menghadap kepala sekolah, agar membuat anak lebih gemar belajar dan inovatif. Makanya kami tidak menyangka kalau akhirnya terjadi hal seperti itu. Ada laporan langsung dari SDN Mangunjaya 05 agar acara dicut karena menyangkut misioner keagamaan lain. Mereka bilang pembaptisan.
Rencananya, acara dua sesi pagi dan siang disudahi satu sesi hingga jam 11.30. Acara siang hari dibatalkan karena adanya desakan dari para saksi guru. “Setelah saya investigasi langsung ke siswa dan guru yang menyaksikan langsung, semua menyatakan seperti itu. Maka pimpinan Mobil Pintar ini saya panggil, berdasarkan saksi-saksi dan fakta-fakta di lapangan, maka saya tanya kenapa acaranya menyimpang dari rencana awal. Mereka pun minta maaf, mengaku salah dana akan mengevaluasi kegiatan berikutnya di tempat lain. Sesi kedua kami cut agar tidak menimbulkan keresahan yang lebih jauh,” jelasnya.
Heri berharap agar kasus bernuansa SARA di dunia pendidikan ini tidak terjadi lagi. Cara-cara itu jelas licik dan tidak terpuji. [taz]




BEKASI (voa-islam.com) – Setelah mengelabui pihak sekolah dengan kedok edukasi Mobil Pintar, para misionaris berusaha memasukkan doktrin Kristen kepada siswa-siswi SD Negeri 05 Mangunjaya Tambun, Bekasi. Beruntung, kesigapan guru SD menyelamatkan akidah siswa dari misi kristenisasi.
Mulanya, Jum’at (30/9/2011), Lina, aktivis Kristen yang mengaku dari Mobil Pintar mendatangi kepala sekolah SDN Mangunjaya 05, menawarkan program edukasi dan movitasi cuma-cuma kepada siswa. Lina menjamin bahwa tak ada misi agama apapun dalam program tersebut.
“Mereka datang ke sini menawarkan program edukasi. Pihak sekolah bertanya, ‘Ini ada misi tidak?’ Mereka menegaskan bahwa tidak ada misi apapun. 'Kami tidak membawa misi apapun. Kami adalah Mobil Pintar yang jelas-jelas mencerdaskan generasi Indonesia untuk berpikir kritis dan melakukan perubahan di Indonesia,'” papar Rahma, guru kelas 3 kepada voa-islam.com, Kamis (13/10/2011).
Setelah disepakati, maka pada hari Kamis, (6/10/2011) lima belas orang Tim Mobil Pintar menggelar acara edukasi di SDN Mangunjaya 05. Rombongan ini datang dalam tiga mobil, antara lain: Mobil Pintar minibus B 7004 KJA, mobil Elf B 7001 KDA dan sedan B 2947 VP.
Uniknya, jelas Rahma, Tim Mobil Pintar itu minta guru-guru SD keluar ruangan, lalu menutup pintu. Mereka tidak mau ada guru yang mendampingi siswa-siswi di kelas.
Tepat jam 11.00, giliran ke kelas 3 yang akan dimasuki Tim Mobil Pintar. Sebagai guru kelas, Rahma menanyakan detil acara yang akan dilangsungkan. Berta, seorang petugas dari Mobil Pintar menjawab bahwa acaranya hanya sekedar motivasi. Rahma pun minta agar dirinya mendampingi murid-muridnya dalam acara tersebut, tapi Berta ngotot tidak mau didampingi guru SD.
Tak kalah keras, Rahma bersikukuh harus mendampingi murid-muridnya. “Sebagai guru saya harus mendampingi murid-murid saya. Pokoknya saya harus tahu, saya harus di ruangan,” tegasnya.
Karena dalam pemaparannya Berta mengarahkan ke doktrin Kristen, maka dengan tegas Rahma minta agar acara dihentikan. “Konsep agama dia beda dengan ajaran Islam tentang taubat, istigfar dan amal shalih,” jelas Rahma.
Berta terus saja menjelaskan bahwa setiap orang punya dosa dan tidak bisa membersihkan diri dari dosa kecuali dengan air kehidupan. “Diri kalian akan berubah menjadi sesuatu yang baru apabila di dalam darah kalian mengalir air kehidupan,” ujar Rahma menirukan.
Sejurus kemudian Berta minta anak-anak angkat tangan ke depan dan menuntut untuk berbaiat, “Saya berjanji untuk berubah dengan air kehidupan.”
Rahma pun hilang kesabaran, spontan berteriak, “Ini pembaptisan!”
Ia bereaksi keras menolak. Maka seluruh acara distop. Berta dan teman-temannya marah dan protes. “Ibu, kami akui kami semuanya Kristen, tapi acara ini sama sekali tidak ke arah itu. Ibu menuduh kami!”
Rahma balik membentak, “Tapi arah ke situ kami sudah tahu. Kalian bisa membodohi dan membohongi murid-murid kami, tapi kami tidak. Kami dari pihak sekolah memutuskan stop acara ini!” ketusnya.
Tak surut akal, para misionaris dari Mobil Pintar itu mengambil tas milik siswa, ditukar dengan tas bercorak Kristen. “Tas anak-anak diambil, diganti dengan tas label-label Kristen yang di dalamnya ada salib,” ujar Rahma.
Tas yang dibagikan kepada siswa-siswi itu bertuliskan ayat Alkitab (Bibel): “Tuhanlah yang memberikan Hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Hikmat dan pengertian ada padaku” (Amsal 2:6).
Dari insiden tersebut, Rahma berharap agar pemerintah mengusut dan menindak tegas oknum misionaris yang memperalat Mobil Pintar sebagai alat pemurtadan.
“Anggota DPRD komisi D dan Ketua Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi sudah berjanji akan melakukan investigasi langsung ke sini, tapi sampai sekarang sudah sepekan, belum ada kabar lagi,” pungkasnya. [taz]






BEKASI (voa-islam.com) – Tak hanya siswa SD Negeri Bekasi yang jadi target pemurtadan. Misionaris berkedok juga bidik siswa SD Islam Bekasi.
Setelah gagal memperdaya ribuan siswa-siswi SD Negeri Mangunjaya Tambun Bekasi, misionaris berkedok Mobil Pintar mengalihkan bidikannya ke sekolah Islam. Jurusnya pun sama, mengelabui pihak sekolah dengan tipuan edukasi.
Beruntung, kewaspadaan sekolah Islam yang ekstra ketat tak dapat ditembus. Para misionaris tak bisa berbuat banyak dalam aksinya di SD Islam Al-Hikmah Bekasi, Kamis (13/10/2011).
Mulanya, Lina dari Mobil Pintar mendatangi Kepala Sekolah Dasar Islam Al-Hikmah Mangunjaya, menawarkan program edukasi dan motivasi belajar siswa. Karena menarik dan murni edukasi, maka pihak sekolah mempersilakan Tim Mobil Pintar menggelar acara edukasi dan motivasi.
“Akhir September ada dua orang dari Mobil Pintar milik Bu Ani Yudhoyono. Mereka menyatakan ingin memberikan motivasi belajar kepada siswa, bahwa belajar itu tidak harus di kelas, tapi bisa juga di tempat terbuka,” jelas Maya Chairatika, kepala sekolah SD Islam Al-Hikmah kepada voa-islam.com, Kamis Siang (13/10/2011).
Sesuai kesepakatan, maka digelarlah acara edukasi Kamis kemarin (13/10/2011) dari jam 8.15 sampai 9.30. Karena melibatkan banyak orang maka pihak sekolah memilih masjid Al-Hikmah dan satu ruangan kelas sebagai tempat edukasi.
Tim Mobil Pintar memutar film pendek tentang motivasi anak. “Anehnya, film barat itu bercerita tentang tentara Amerika, bahwa tentara Amerika tidak ada yang kulit hitam. Dalam motivasi dan yel-yel yang diajarkan pun gak ada bahasa Islamnya,” ujar Maya.
Di SD Islam ini, para misionaris Mobil Pintar itu tak bisa berbuat bebas seperti di SD Negeri Manjunjaya 01 & 05. Sebelum acara dimulai, pihak sekolah Al-Hikmah mengancam agar tidak ada misi kristenisasi.
Ketika acara berlangsung, seluruh guru dan kepala sekolah pun mendampingi murid-murid dan mengawasi gerak-gerik Tim Mobil Pintar.
Di hadapan pengawasan kepala sekolah dan dewan guru, para misionaris itu tak bisa menciprati air kepada siswa, dan tak bisa melantunkan puji-pujian kristiani dalam nama Yesus seperti yang dilakukan di SD Negeri.
Namun acara jadi agak heboh dan ribut ketika di akhir acara mereka membagikan tas bercorak Kristen yang memuat ayat Bibel Kitab Amsal 2:6) “Tuhanlah yang memberikan Hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Hikmat dan pengertian ada padaku.”
Tak ambil pusing, tas beraneka warna itu digunting dan dibakar. Dengan insiden ini, Maya berjanji akan menginformasikan misi Mobil Pintar kepada sekolah-sekolah Islam lainnya.
“Kita ambil hikmahnya saja. Nanti insya Allah saya informasikan kepada sekolah-sekolah Islam lainnya agar mewaspadai misi Mobil Pintar yang disalahgunakan untuk misi. Waspadai dan jangan kecolongan,” pungkasnya. [taz]


BEKASI (voa-islam.com) – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bekasi mengecam keras upaya kristenisasi yang dilakukan kelompok misionaris radikal dengan modus baptis massal di beberapa sekolah dasar di Kabupaten Bekasi. Warga persyarikatan Muhammadiyah siap kerahkan massa bila kasus bernuansa SARA yang mengancam akidah umat ini tidak diusut tuntas oleh aparat pemerintah dan kepolisian.
Pernyataan itu disampaikan Drs Sudarno Sumodimejo, Wakil Ketua PDM Kabupaten Bekasi, menanggapi maraknya kristenisasi di beberapa sekolah dasar Kabupaten Bekasi belakangan ini. Ia sangat menyesalkan penyebaran agama lain kepada umat Islam, apalagi itu dilakukan dengan cara-cara yang licik dengan mendompleng institusi Mobil Pintar yang digagas Ibu Negara Ani Yudhoyono.
“Jika misionaris menggunakan institusi, maka kita protes keras kepada institusi itu. Bila perlu kita somasi mereka dan kita adukan ke Polres Bekasi untuk menindaklanjuti insiden tersebut,” ujarnya  kepada voa-islam.com, Ahad (16/10/2011).
Supaya insiden bernuansa SARA di lingkungan sekolah dasar Bekasi ini tidak meresahkan umat, Muhammadiyah mendesak kepada aparat kepolisian dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi untuk mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya. “Usut tuntas kejadian tersebut, termasuk aktor intelektual yang  terlibat. Bila perlu bekerjasama dengan kelompok elemen masyarakat, LSM, ormas Islam dan MUI,” tandasnya.
...Pengerahan masa merupakan langkah terakhir jika dinas pendidikan dan kepolisian tidak merespon positif protes atas kejadian tersebut...
Namun jika aparat pemerintah dan kepolisian tidak tanggap terhadap kasus yang menzalimi akidah umat, Muhammadiyah Bekasi mengancam akan mengerahkan masa. “Pengerahan masa merupakan langkah terakhir jika semua pihak baik dinas pendidikan maupun kepolisian tidak merespon positif protes atas kejadian tersebut,” ancam Sudarno yang juga pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi itu.
Supaya tidak memperkeruh suasana, Muhammadiyah mengingatkan agar umat Islam waspada dan tidak mudah ditunggangi oleh penumpang gelap di balik insiden bernuansa SARA tersebut. Menurutnya, momentum ini mudah dimanfaatkan orang tak bertanggungjawab demi kepentingan pribadi dan golongan.
Membela agama dari gerakan pemurtadan, lanjut Darno, adalah kewajiban semua umat Islam. Tapi pembelaan itu harus jauh dari tindakan anarkisme yang  justru merusak citra umat Islam. “Jika para misionaris itu melecehkan agama Islam, maka wajib hukumnya kita umat Islam membela sampai detik darah penghabisan,” pungkasnya.
Seperti diberitakan voa-islam.com sebelumnya, insiden bernuansa SARA dilakukan sekelompok misionaris di beberapa SD Negeri dan SD Islam di Kabupaten Bekasi, hari kamis (6/10/2011), antara lain: SDN Mangunjaya 01, SDN Mangunjaya 05, SDN Mekarsari 03, SDN Mekarsari 06, SDN Mekarsari 07, SDN Mekarsari 08, SD Islam Al-Hikmah, dan masih banyak lagi. Modusnya, belasan misionaris ini masuk ke sekolah-sekolah menawarkan program edukasi dan motivasi yang mendompleng nama besar program Mobil Pintar yang digagas Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Dalam aksinya, belasan misionaris ini menyebarkan kekristenan melalui cerita-cerita, renungan dan lagu-lagu Kristen. Yang membuat resah pihak sekolah, para misionaris ini membagi-bagikan tas dan alat tulis bercorak Kristen yang memuat ayat-ayat Bibel. Prosesi puncaknya, para misionaris itu melakukan doa pemberkatan dan menciprati siswa-siswi SD dengan air yang mereka yakini sebagai air suci. Pihak guru dan beberapa pakar kristologi, menyebut prosesi itu sebagai pembaptisan.
Menurut Bernard Abdul Jabbar, mantan misionaris yang sekarang hijrah menjadi Muslim taat, di beberapa denominasi gereja terdapat prosesi baptis dengan pencipratan air. “Di Kristen ada berbagai prosesi baptis, di antaranya baptis selam dan baptis percik,” jelas Bernard yang juga Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Bekasi itu. [taz]




BEKASI (voa-islam.com) – Pasca insiden misi kristenisasi berkedok edukasi Mobil Pintar di beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Dasar Islam (SDI) di kawasan Tambun Kabupaten Bekasi, polisi sudah melakukan investigasi ke berbagai tempat. Saat ini polisi sudah mengantongi nama-nama pelaku, namun belum punya kesimpulan karena masih dalam tahap penyelidikan.
“Ini semua masih dalam tahap penyelidikan. Kami sedang meneliti gejala-gejala apa yang sedang terjadi di sana,” ujar Kapolres Bekasi Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat kepada voa-islam.com, usai menghadiri acara Silarurrahim Keluarga Besar FPI Bekasi Raya, Sabtu malam (15/10/2011).
Meski belum menemukan indikasi pelakunya dari kelompok Kristen mana, namun polisi sudah mengantongi nama-nama pelakunya. “Kita sudah wawancara dan investigasi ke sekolah-sekolah itu, kita sudah mengumpulkan keterangan dari beberapa tempat. Kita masih belum bisa menyimpulkan, tapi nama-nama pelakunya sudah terdeteksi. Insya Allah masih kita dalami,” tutupnya.
Seperti diberitakan voa-islam.com sebelumnya, insiden bernuansa SARA dilakukan sekelompok misionaris di beberapa SD Negeri dan SD Islam di Kabupaten Bekasi, hari kamis (6/10/2011), antara lain: SDN Mangunjaya 01, SDN Mangunjaya 05, SDN Mekarsari 03, SDN Mekarsari 06, SDN Mekarsari 07, SDN Mekarsari 08, SD Islam Al-Hikmah, dan masih banyak lagi. Modusnya, belasan misionaris ini masuk ke sekolah-sekolah menawarkan program edukasi dan motivasi yang mendompleng nama besar program Mobil Pintar yang digagas Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Dalam aksinya, belasan misionaris ini menyebarkan kekristenan melalui cerita-cerita, renungan dan lagu-lagu Kristen. Yang membuat resah pihak sekolah, para misionaris ini membagi-bagikan tas dan alat tulis bercorak Kristen yang memuat ayat-ayat Bibel. Prosesi puncaknya, para misionaris itu melakukan doa pemberkatan dan menciprati siswa-siswi SD dengan air yang mereka yakini sebagai air suci. Pihak guru dan beberapa pakar kristologi, menyebut prosesi itu sebagai pembaptisan.
Menurut Bernard Abdul Jabbar, mantan misionaris yang sekarang hijrah menjadi Muslim taat, di beberapa denominasi gereja terdapat prosesi baptis dengan pencipratan air. “Di Kristen ada berbagai prosesi baptis, di antaranya baptis selam dan baptis percik,” jelas Bernard yang juga Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Bekasi itu. [taz]

Kelompok-kelompok misionaris Kristen memanfaatkan kemiskinan warga Bangladesh untuk menarik mereka pindah agama ke agama Kristen. Kelompok-kelompok misionaris itu menjanjikan pekerjaan dan uang dalam melakukan misi pemurtadannya. Hal tersebut diungkap oleh seorang pejabat kementerian keagamaan Bangladesh. Namun sumber itu tidak mau disebut namanya, dengan alasan ini adalah persoalan yang sensitif. Menurutnya, bukan hanya Muslim yang dimurtadkan oleh kelompok misionaris itu.
"Setiap tahun, makin banyak warga miskin penganut agama Hindu, Budha, Muslim dan orang-orang yang tinggal di pedalaman, berpindah agama menjadi penganut Kristen, setelah mereka diberikan bantuan keuangan, " kata sumber itu.
Misi pemurtadan ini akibat kemiskinan dan persoalan ekonomi ini juga diakui oleh seorang pimpinan surat kabar terkemuka di Bangladesh, Abdullah Al-Faruque. Ia mengatakan, para pengunjung gereja setiap hari Minggu kebanyakan adalah warga miskin.
Konsultan pendidikan Abdur Rahman Mallick menambahkan, "Kelompok misionaris Kristen dan lembaga swadaya masyarakat banyak yang melakukan aktivitas pemurtadan dengan kedok pelayanan sosial dan kegiatan pembangunan."
Menurut Mallick, jumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang melakukan aktivitas pemurtadan jumlahnya mencapai ratusan, antara lain LSM bernama Wolrd Vision, CARITAS, Young Men's Christian Association (YMCA) dan Rangpur Dianjpur Rehabilitation Sangha (RDRS).
Sayangnya, Kementerian Agama Bangladesh tidak memiliki data berapa penambahan jumlah penganut Kristen di negeri itu.
"Saya tidak punya informasi tentang meningkatnya jumlah populasi Kristiani di Bangladesh. Karena tidak ada departemen khusus di sini yang melakukan pemantauan berapa banyak orang yang pindah agama ke Kristen, " kata Sekretaris Kementerian Agama, Ataur Rahman.
Bangladesh adalah negara yang hampir 85 persen penduduknya Muslim, sisanya yang 15 persen terbagi antara pemeluk agama Hindu, Budha dan Kristen.
Seorang pendeta dari Gereka Kakrail, Pendeta Linto mengungkapkan, mereka bebas menyebarkan agama Kristen di Bangladesh.
"Kami mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Meski minoritas, kami memiliki kekuatan yang cukup berpengaruh di masyarakat, " kata Pendeta Linto.
Gerakan misionaris di Bangladesh berkembang pesat sejak tahun 1690-an. Saat ini ada lebih dari 500 gereja di Bangladesh. Di gereja Kakrail saja, ada sekitar 350 pendeta dan 500 biarawati yang melakukan aktivitas misionaris. Para pendeta dan biarawati ini melakukan pemurtadan dengan licik agar tidak terlalu menarik perhatian masyarakat. Misalnya dengan menggunakan bahasa Arab atau istilah-istilah Islam dalam kegiatan misionarisnya.
Sebagai contoh, para misionaris itu menyebut alkitab mereka sebagai "Injil Sharif" dan mereka juga melakukan ibadah seperti yang dilakukan Muslim. Orang yang masuk Kristen juga dibolehkan untuk tetap memakai nama Islam mereka. (era)
Presiden Misi Masjid Bangladesh, Maulana Atqur Rahman sudah mendesak pemerintah agar segera mengambil tindakan atas aktivitas pemurtadan ini. "Memurtadkan orang dengan cara memberikan iming-iming uang tidak bisa dibenarkan dan merupakan tindakan amoral, " kata Fazlur Rahman, direktur penerbitan dan dakwah Islam pemerintah. (era)

A. Ahmad Hizbullah MAG
[www.ahmad-hizbullah.com]

   
Alih-alih memberi pertanggungjawaban iman untuk memberi referensi terhadap umat Kristen dalam menghadapi pertanyaan umat Islam perihal iman Kristiani, Romo Professor Christian W Troll SJ menulis buku “Christian Responses to Muslim Questions.” Buku apologetika Kristiani ini diterbitkan dalam edisi Indonesia “Muslim Bertanya Kristen Menjawab” oleh Gramedia.
Dalam pengantarnya, Christian Troll mengutip Al-Qur'an surat An-Nahl 125 sebagai salah satu argumen mengapa buku itu ditulis. Ayat ini dipadukan dengan ayat Bibel (I Petrus 3:15) sebagai landasan dialog antar iman.

Dalam buku setebal 256 halaman ini, Pastor Troll menjawab berbagai pertanyaan umat Islam terhadap iman Kristiani. Seluruh pertanyaan itu diklasifikasikan dalam 12 bab mulai dari masalah otentisitas kitab suci, ketuhanan Yesus, doktrin Trinitas, penyaliban, penebusan dosa, hingga gereja dan pluralitas agama.

Pada Bab I “Kitab Suci dan Sabda Tuhan” (hlm 1-11), Troll berusaha menjawab berbagai pertanyaan umat Islam terhadap otentisitas Alkitab (Bibel). Ia memulai dengan memaparkan sebelas pertanyaan umat Islam, di antaranya:

1. Mengapa Injil berjumlah empat dan bukan satu? Manakah Injil yang bersifat asli?
2. Apakah adanya perbedaan penyajian di dalam keempat Injil merupakan bukti bahwa Injil itu sudah tidak asli lagi?
3. Bagaimana mungkin Kitab Suci adalah Sabda Tuhan, kalau hampir semua kitab itu memakai nama pengarangnya (Yesaya, Matius, Markus, dsb)?
4. Bagaimana bisa mengukur kredibilitas para penulis kitab suci sebagai Pembawa Berita padahal mereka sendiri bukan saksi mata terhadap wahyu dan juga bukan merupakan orang-orang yang menerima dan memberikan berita dari para pendahulu dan menyampaikannya kepada generasi-generasi berikutnya secara tidak terputus, sebagaimana terjadi dengan kumpulan tulisan berbagai kata dan tindakan Nabi Muhammad SAW yang disebut hadits itu? Penginjil Lukas misalnya tidak pernah bertemu dengan Yesus secara pribadi, dan di awal Injilnya pun dia tidak menyebut nama-nama pendahulu yang memiliki otoritas sebagai saksi-saksi tentang hidup dan karya Yesus (lihat Lukas 1:1-4).

5. Lima buku pertama dari Alkitab (Pentateuch) tidak mungkin merupakan tulisan Nabi Musa, misalnya karena Kitab Ulangan 34:5-8 (kitab kelima) berbicara tentang kematian Musa. Bagian ini seharusnya bukan ditulis oleh Musa sendiri melainkan oleh seorang penulis lain. Hal serupa dapat ditemukan juga di dalam bagian lain dari Alkitab.

6. Injil-injil di dalam kitab Suci Perjanjian Baru penuh dengan kontradiksi, misalnya menyangkut cerita tentang silsilah Yesus, tentang Yesus memasuki Kota Yerusalem, dan tentang penyangkalan Petrus.

Dalam ulasannya, tak satu pun pertanyaan-pertanyaan tersebut yang dijawab secara tuntas oleh Christian Troll. Ia hanya menjawab dengan argumen menghindar (ngeles) dan berputar-putar. Troll menutup pembahasan ini, dengan dalih bahwa dialog yang menekankan perbedaan-perbedaan itu sangat tidak menguntungkan dialog antarumat beragama.
“Adalah tidak menguntungkan di dalam upaya dialog jika pertama-tama terdapat upaya untuk menekankan perbedaan-perbedaan antara keempat Injil, atau mengembalikan keharmonisan di antara empat Injil.” (hlm. 9).

Dengan gaya menghindar seperti itu, jelaslah bahwa Troll telah gagal memberi pertanggungjawaban iman seperti digembar-gemborkannya. Umat pun bertanya-tanya, mengapa seorang pastor bergelar professor tidak bisa menjelaskan kontradiksi Bibel soal silsilah Yesus?

Seharusnya, sebagai rohaniawan yang juga ilmuwan, terus terang mengakui adanya pertentangan ayat Bibel itu lebih baik daripada membela diri dengan jurus menghindar dan berputar-putar. Karena faktanya, ia tidak bisa menjelaskan kontradiksi silsilah Yesus dalam Bibel, misalnya:

1. Siapakah nama kakek Yesus? Menurut Injil Matius 1:16, Yesus adalah cucu Yakub, sedangkan menurut Injil Lukas 3:23, Yesus adalah cucu Eli.
2. Yesus keturunan Abraham yang ke berapa? Menurut Injil Matius 1:1-16, Yesus adalah keturunan Abraham yang ke-41, sedangkan menurut Injil Lukas 3: 23-38, Yesus adalah keturunan Abraham yang ke-57.
3. Siapakah anak Daud yang menurunkan Yesus? Menurut Injil 1:6, Yesus keturunan Salomo bin Daud, sedangkan menurut Injil Lukas 3:31, Yesus adalah keturunan Natan bin Daud.
Kontradiksi itu hanyalah sekedar contoh, padahal dalam berbagai buku ilmiah, ada ratusan daftar kontradiksi ayat dalam Bibel. Misalnya, dalam buku “Dokumen Pemalsuan Alkitab: Menyambut Kristenisasi Berwajah Islam,” Molyadi Samuel mencantumkan 101 daftar kontradiksi ayat dalam Perjanjian Lama dan 101 kontradiksi ayat dalam Perjanjian Baru.
Sebagai buku apologetika Kristiani, buku Muslim Bertanya Kristen Menjawab ini sama sekali tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan umat Islam. Maka sangat mengherankan jika dua orang professor Muslim memuji buku pastor ini sebagai karya ilmiah yang yang sangat menarik, sistematis, berimbang, argumentatif, tulus, objektif, cerdas dan jujur.

Pujian yang Tidak Jujur dan Tidak Cerdas


Untuk menambah daya tarik buku Pastor Christian W Troll, penerbit mengendorse dengan Kata Pengantar dua Muslim, yaitu: Prof Komaruddin Hidayat (Rektor UIN Jakarta), dan Prof Dr Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah). Bahkan sampul depannya dipajang kutipan Kata Pengantar Din Syamsuddin.

Din Syamsuddin memuji buku pastor ini setinggi langit, melebihi apresiasi pendeta Yewanggoe (PGI) dan Romo Franz Magnis Suseno SJ (pastor Katolik). Din menyanjung buku ini sebagai karya tulis yang sangat menarik, sistematis, berimbang, argumentatif, tulus dan objektif.
“Buku Muslim Bertanya Kristen Menjawab ini kiranya dapat menjadi salah satu sarana untuk menjembatani usaha-usaha saling mengenal antara umat Muslim dan Kristen. Christian W Troll, penulisnya, berusaha menyajikan materi dialog antaragama secara sistematis dan objektif. Segalanya disampaikan secara berimbang... Satu hal yang paling menarik dari buku ini adalah tidak adanya sama sekali konsep-konsep yang disajikan secara argumentatif, apalagi menjurus ke persuasif. Tanya jawab yang disajikan adalah benar-benar murni, mewakili keinginan untuk mengenal dan sebaliknya menjelaskan secara tulus, dan karenanya hanya bersifat paparan objektif belaka.” (hlm. xxxii).

Tak mau kalah, Komaruddin Hidayat memuji buku pastor ini sebagai buku yang cerdas dan jujur. “Buku ini tampil dengan cerdas dan jujur. Dikatakan cerdas karena penulis telah memilih menunjukkan kapasitas dan prestasi intelektualnya untuk memilih dan mengumpulkan tema-tema yang sensitif dengan format sajian yang terbuka dengan konsekuensi siap untuk menerima kritik. Buku ini jujur karena apa yang disampaikan disertai rujukan ayat-ayat dalam kitab suci masing-masing umat beragama,” (hlm. xvii).

Kejujuran dan objektivitas kedua tokoh ini patut dipertanyakan. Karena Pastor Christian Troll sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaan umat Islam terhadap kekristenan. Misalnya, kritikan terhadap Pentateuch (lima kitab Perjanjian Lama) yang diklaim umat Kristen sebagai kitab Taurat Musa. Umat Islam mengkritik kitab Ulangan dalam Bibel itu bukan Taurat Musa, karena salah satu pasalnya menceritakan kronologis kematian dan penguburan Nabi Musa:
“Lalu matilah Musa, hamba Tuhan itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman Tuhan. Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini. Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu (Kitab Ulangan 34:5-8).

Ayat ini menyatakan bahwa kitab Taurat Bibel pada saat ini bukanlah Kitab Taurat yang ditulis oleh Nabi Musa AS. Karena logika sehat tidak bisa menerima bahwa seseorang yang masih hidup bisa menceritakan kisah kematiannya. Mustahil orang yang sudah meninggal bisa menulis kisah kematiannya sendiri dalam sebuah kitab.

Tanpa menjawab pertanyaan ini, Troll malah mengumbar statemen bahwa seluruh isi Bibel adalah inspirasi Tuhan.

“Alkitab, juga termasuk keempat Injil, ditulis oleh para penulis yang sudah diinspirasikan oleh Allah sendiri. Alkitab adalah Sabda Allah karena ditulis di bawah inspirasi Ilahi. Dalam berbagai kitab di dalam kitab suci itu sendiri terdapat tulisan-tulisan  yang dihimpun setelah sebuah periode pewarisan lisan. Hasilnya adalah teks-teks kitab suci yakni Alkitab yang disebut Kitab Suci Perjanjian Lama dan Kitab Suci Perjanjian Baru yang dijaga dan digunakan oleh Gereja hingga saat ini. Menurut iman Gereja, Alkitab memberikan kesaksian dalam keseluruhannya tentang karya dan solidaritas dari Allah” (hlm. 7).

Bila Bibel adalah kitab yang terinspirasikan, mana mungkin Tuhan menginspirasikan kepada nabinya untuk menulis kisah kematian dan penguburannya sendiri? Atau, mana mungkin Tuhan menginspirasikan kepada jasad seseorang untuk menulis kronologis kematian dan penguburan dirinya? Ada-ada saja!!  []

Matius 21:31 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, Sesungguh nya pemungut-pemungut cukai dan PEREMPUAN-PEREMPUAN SUNDAL akan mendahului kamu MASUK KE DALAM KERAJAAN ALLAH.

Alkitab King James Version: [Matthew 21:31] Jesus saith unto them, Verily I say unto you, That the publicans and THE HARLOTS go into the kingdom of God before you.

Alkitab American Standard Version: [Matthew 21:31] Jesus saith unto them, Verily I say unto you, that the publicans and THE HARLOTS go into the kingdom of God before you.

“Perempuan-perempuan sundal” yang disebutkan dalam Alkitab Terjemah- an LAI, dalam Alkitab yang lebih kredibel yaitu Alkitab King James Version dan American Standard disana yang dituliskan adalah “HARLOTS”. Nah, apakah arti HARLOTS itu? Berikut Forza Islam berikan artinya menurut Kamus Inggris-Indonesia:

Kamus Lengkap Bermutu Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris 200.000

Oleh: John Surjadi H Erhans A Drs. Johan Tirta Drs. Hadi Lesmana

Cetakan 1983 Disain: Gunawan Chandra Copyright: Penerbit “INDAH” No 136387

Dalam kamus tersebut kata “HARLOT” ada pada halaman 137 yang arti Bahasa Indonesianya adalah “PELACUR”, jadi dengan demikian tentu kata “HARLOTS” artinya adalah “PARA PELACUR” atau “PELACUR-PELACUR”.

Lalu mengapa Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menerjemahkan kata “harlots” ke dalam Alkitab bahasa Indonesia bukannya “para pelacur” melainkan mereka menuliskannya “perempuan-perempuan sundal”? Itulah bisa-bisanya LAI menipu, tokh sudah biasa mereka melakukan kecurangan merubah-rubah ayat-ayat Alkitab.

Kasian memang orang Kristen, tak henti-henti jadi obyek kibulan oknum-oknum penterjemah LAI.

Jadi jelas Yesus sudah mengatakan bahwa HARLOTS alias PARA PELACUR akan masuk surga bahkan mereka LEBIH DULU masuk ke dalam surga daripada orang-orang Kristen. Mereka para pelacur itu memang istimewa sekali, akan masuk di surga dan disana nanti mereka akan bercokol dimana-mana untuk melayani orang Kristen yang juga menghuni surga.

Jadi pantas saja kalau dulu Yesus pernah membebaskan seorang pezinah yang tadinya sudah mau dihukum sesuai Hukum Taurat oleh para ahli agama, tetapi oleh Yesus perempuan pezinah itu malah dibebaskan:

Yohanes 8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”

Yohanes 8:11 Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak meng- hukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Mengapa Yesus tidak mau menghukum wanita pezinah itu tetapi malah membebaskannya (Yoh.8:11)? Karena memang pezinah dan PELACUR (perempuan-perempuan sundal) akan masuk surga bahkan mereka masuk ke surga lebih dulu daripada orang-orang Kristen lainnya (Mat.21:31).

Kita kembali ke topik. Sekarang silahkan kalian lihat dan buktikan sendiri dalam Alkitab terjemahan bahasa Inggris, disitu jelas-jelas tertulis “go into the…”, yang artinya jelas adalah “MASUK KEDALAM…Kerajaan Allah” alias surga.

Jadi baik dalam Alkitab versi King James dan American Standard maupun dalam Alkitab terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), ayat-ayat yang telah tertulis dan mudah dimengerti ini tidak bisa kalian pelintar-pelintir lagi artinya.

Karena memang sudah jelas sekali bahwa Yesus mengatakan kalau HARLOTS alias PELACUR alias JABLAY alias (*) edit moderator(*) alias WTS alias PSK itu memang MASUK KE DALAM SURGA (Mat.21:31).

Kalau para pelacur yang jelas pekerjaannya adalah melakukan pelacuran dengan mudahnya masuk ke dalam surga, bahkan mereka akan masuk surga lebih dahulu daripada orang-orang Kristen yang masuk belakangan, tentu di surganya Kristen nanti pun mereka para pelacur itu akan tetap melacur untuk melayani sesama para penghuni surga (baca: Orang Kristen yang ada disana).

Para pelacur di surganya Kristen itu tentu bermacam-macam sesuai kelas- nya, tapi namanya pelacur ada juga yang murahan alias kelas kambing. Jadi tentu saja banyak diantara para pelacur di surganya Kristen itu yang jelek, bau ketek, dadanya tipis dan peyot, palanya peyang, jidatnya jenong, matanya jereng, idungnya pesek dengan upil yang keluar-keluar pula, terus pipinya kempot, kupingnya caplang, bibirnya dower, giginya nyaris ompong dan jigongan pula sehingga mulutnya bau taik, udah gitu lehernya nggak ada, kulitnya penuh dengan kadas-kurap-panu dan penyakit-penyakit kulit lainnya, pantatnya tepos dan kentutnya sangat bau sekaligus sebentar-sebentar cepirit, pahanya penuh selulit, dengkulnya korengan, betisnya segede gedebong pisang, kakinya bau jempol, dan berbagai cacat fisik lainnya namanya juga pelacur kelas rendahan!

Mengenai apakah mereka para pelacur di surganya Kristen itu nanti akan menetapkan tarif PAHE (PAket HEmat) atau gratisan alias suka sama suka kepada para konsumennya yaitu orang-orang Kristen, dan hasil melacur mereka di surga itu kemudian “di-pungli” alias diperas oleh para “pemungut cukai” yang juga dipastikan masuk surga (Mat.21:31), Forza Islam tidak mau ambil pusing karena itu sudah nasib apesnya orang-orang Kristen. Hanya pesan Forza Islam kepada orang-orang Kristen penghuni “surga”: ”hati-hati ya kalau sedang “indehoy” alias “cemceman” dengan para pelacur, kalian bisa kena penyakit kelamin lho!” hehehehehe.

Jadi di surganya Kristen nanti, para PELACUR alias HARLOTS bercokol dan bergentayangan dimana-mana untuk melanjutkan pekerjaan mereka ketika di hidup di dunia sebagai pelacur, yang mana pekerjaan mereka itu TELAH MENGANTARKAN MEREKA MASUK KE DALAM SURGA.

Mereka melacur untuk memuaskan hasrat seksual orang-orang Kristen sekaligus memuaskan hasrat seksual mereka sendiri, sesama penghuni surga.

Kalian Kristen? Berarti kalian memilih pelacur!Kalian Kristen? Berarti kalian memilih pelacur!Kalian Kristen? Berarti kalian memilih pelacur!Kalian Kristen? Berarti kalian memilih pelacur!Kalian Kristen? Berarti kalian memilih pelacur!

Tahukah ukuran dan luas sorganya orang2 Kristen!?. Memi liki luas hanya 2.400 Km2, dengan tinggi 60 meter,memiliki pon dasi 12dan ada12 pintu saja. jadi jauh lebih kecil dari NewYork state,KASIAN DECH … !!

Berbeda dengan sorganya kita umat Islam, Allah menjelaskan, sorga itu seluas langit dan bumi ( jagat alam raya ini), silahkan buka dan baca kitab Wahyu dimana luas dan ukurannya:

Wahyu 21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya.

Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.

Wahyu 21:17 Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat hasta, menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat.

WARNING … !!! Perubahan kata dimungkin terjadi pada Alkitab, penulis baru mencoba ceck kembali denngan melihat program Alkitab yang beredar sekarang (Program Alkitab versi 2.7), awalnya adalah kata “mil” sekarang berubah menjadi “stadia” (Terjemahan Resmi).

BANDINGKAN LAGI DENGAN

ALKITAB

TERJEMAHAN SEHARI- HARI

21:16 Kota itu berbentuk persegi empat- panjangnya sama dengan lebarnya.

Maka malaikat itu mengukur kota itu dengan tongkat pengukurnya; ternyata panjangnya 2400 kilometer; lebar dan tingginya sama seperti panjangnya.

21:17 Ketika malaikat itu mengukur temboknya, ternyata tinggi tembok itu enam puluh meter. Ukuran yang dipakai oleh malaikat itu adalah ukuran yang dipakai oleh manusia.

BANDINGKAN LAGI DENGAN ALKITAB VERSI KING JAMES

21:16 And the city lieth foursquare, and the length is as large as the breadth: and he measured the city with the reed, twelve thousand furlongs. The length and the breadth and the height of it are equal.

21:17 And he measured the wall thereof, an hundred and forty and four cubits, according to the measure of a man, that is, of the angel.

KAYAKNYA DI KONVERSI (SATUAN) UKURANNYA !!!

Pake’ Trick Nich ???

Minyaaaaaaaaaaaak…………….minyaaaaaaaaaaaaaaaak…………….

Matius 25:8 “Gadis-gadis yang bodoh berkata pada gadis-gadis yang bijaksana, berikanlah kami sedikit dari minyakmuitu, sebab pelita kami hampir padam.”

Matius 25:9 “Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu : Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi ke penjual minyak dan beli disitu.”

Matius 25:10 “Akan tetapi waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.”

Jamuan kawin euy :)

Wahyu 19:7 “Marilah kita bersuka cita dan bersorak sorai dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan anak domba telah tiba, dan pengantinnya telah siap sedia.”

Wahyu 19:9 “Lalu ia berkata kepadaku: Tuliskanlah, Berbahagialah mereka yang diundang keperjamuan kawin anak domba. Katanya lagi kepadaku : Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”

Daya tampungnya terbatas :)

Wahyu 7:4 “Dan aku mendengar jumlah, mereka yang dimateraikan itu, seratus empat puluh empat ribu yg telah termateraikan dari semua suku keturunan Israel”


Menurut keyakinan orang-orang Kristen, Yesus terlahir untuk menebus dosa yang pernah dilakukan oleh Adam as, menurut keyakinan tersebut, bila dosa yang dilakukan oleh Adam tidak ditebus, maka semua anak keturunan Adam as akan celaka, binasa dan berujung di neraka, artinya, menurut keyakinan tersebut, Yesus dilahirkan untuk menyelamatkan manusia dari akibat dosa yang pernah dilakukan oleh Adam as.

Dalam dua nomor yang lalu, telah kita bahas ketidak-mungkinan Yesus dijadikan korban penebusan dosa yang dikarenakan menurut Bible sendiri, ternyata Yesus telah menikah dan secara tidak langsung telah mengaku berdosa, di mana menurut doktrin tersebut, syarat sebagai penebus dosa haruslah seorang yang terbebas dari dosa dan tidak menikah.

Bila Yesus tidak memenuhi syarat sebagai korban penebus dosa, sementara doktrin penebusan dosa harus tetap berjalan, maka kuat indikasinya ajaran penebusan dosa hanyalah kebohongan belaka dan hanya berupa doktrin yang harus diyakini begitu saja tanpa bersumber pada keserasian fakta dan dalil.
Dan adanya kemiripan doktrin korban penebusan dosa dalam Kristen dengan korban persembahan nyawa kepada dewa-dewa oleh orang-orang pagan/musyrik, melahirkan dugaan bahwa doktrin penebusan dosa dalam Kristen bukanlah ajaran yang bersumber dari Allah atau Yesus, melainkan adopsi dari ajaran para penyembah berhala dan orang-orang musyrik.

Berangkat dari adanya indikasi kebohongan doktrin penebusan dosa dan adanya dugaan ajaran korban penebusan dosa sebagai hasil adopsi dari ajaran para penyembah berhala, maka tidak berlebihan bila dipertanyakan :

“Pernahkah Yesus sebagai tokoh sentral mengajarkan penebusan dosa ?”

Bagi umat Kristen, meyakini Yesus sebagai korban penebusan dosa adalah sertifikat bagi keselamatan manusia keturunan Adam as agar terhindar dari kebinasaan kekal di dalam neraka kelak. Meyakini Yesus sebagai korban penebusan dosa adalah satu paket dengan meyakini Yesus telah menyerahkan nyawanya dan mati di tiang salib, hanya dengan keyakinan semacam itulah yang akan menjadikan Yesus sebagai juru selamat bagi mereka.

Secara ringkas, umat Kristen harus yakin, agar manusia dapat terhindar dari kebinasaan kekal di dalam neraka haruslah meyakini Yesus terlahir ke dunia ini sebagai juru selamat dengan menebus dosa yang diwarisan oleh Adam as kepada anak cucunya dengan menyerahkan nyawanya dan mati di tiang salib.

Karena hal tersebut menyangkut kehidupan yang kekal nanti setelah hari kiamat, yaitu kekal di dalam neraka atau kekal di dalam sorga, maka harus dapat dipastikan oleh umat Kristiani, benarkah Yesus menjamin keselamatan manusia dengan meyakini dirinya sebagai korban penebusan dosa ?

Seperti halnya dengan sebuah jaminan lainnya, misal, bisa saja sebuah BANK mengatakan atau mendoktrin nasabahnya bahwa para nasabah di BANK tersebut segala resiko yang akan terjadi pada dananya, akan di jamin oleh pemerintah, sehingga tidak perlu kuatir akan keselamatan dananya.

Apakah nasabah boleh percaya begitu saja dengan jaminan tersebut agar hatinya tentram ?, tentu saja tidak, agar nasabah dapat yakin dengan seyakin-yakinnya bukan yakin karena ra-yuan dan kelihaian para sales BANK, maka para nasabah harus memperoleh pernyataan jaminan yang betul-betul dari pemerintah, bila memang ada pernyataan tersebut, barulah para nasabah tersebut boleh merasa tentram dengan kepercayaannya kepada BANK tempat dia menabung, bila tidak, maka keyakinanannya adalah keyakinan semu yang terbentuk hanya karena rayuan sang sales BANK.

Begitu juga dengan umat Kristiani, karena meyakini Yesus sebagai juru selamat dengan menebus dosa warisan dan mati di tiang salib menyangkut hal yang yang sangat luar biasa besarnya yaitu tentang kehidupan akhir yang kekal berada di dalam sorga atau di dalam neraka dan tidak dapat kembali lagi ke dunia fana ini untuk memperbaiki keyakinannya, maka sudah sepaatutnya diperlukan jaminan langsung dari Yesus atau Allah yang menyatakan Yesus adalah juru selamat bagi manusia yang percaya Yesus terlahir ke dunia adalah untuk menebus dosa dengan menyerahkan nyawanya dan mati di tiang salib.

Adakah jaminan tersebut sehingga manusia harus percaya dan yakin ??

Dari penelusuran ALKITAB, ternyata sejak zaman Adam as hingga zaman sebelum kelahiran Yesus, tidak seorangpun yang menerima pengajaran dari para nabi dan orang-orang suci tentang adanya dosa warisan dan adanya keharusan untuk menebusnya, begitu juga pada masa mulai kelahiran Yesus dan dakwah Yesus, tidak seorangpun yang menerima pengajaran dari Yesus tentang adanya dosa warisan dan keharusan menebusnya, ajaran tersebut baru ada jauh setelah masa dakwah Yesus.

Ajaran dan doktrin penebusan dosa, nampaknya sebagai sinkritisme/gabungan dari ajaran orang-orang musyrik penyembah berhala dengan peristiwa penyaliban yang diyakini mereka sebagai penyaliban Yesus, di mana orang-orang musyrik telah mempunyai ajaran yang harus menyerahkan korban tebusan kepada dewa agar mereka selamat dari bencana alam dan mendapat berkah dari alam, kemudian mereka melihat sosok Yesus yang menurut informasi yang mereka terima Yesus telah mati di tiang salib, dan Yesus adalah orang suci yang tidak pernah berdosa dan tidak pernah menikah sehingga sosok Yesus adalah sosok yang paling pantas sebagai korban persembahan kepada dewa. Maka lahir ajaran baru ten-tang keselamatan manusia yang sama sekali tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Maka tidak heran bila hari Natal umat Kristiani justru tepat pada hari kelahiran dewa matahari dan jauh dengan tanggal kelahiran Yesus.

Keselamatan Menurut Yesus

Sebelum masa dakwah Yesus yaitu yang oleh orang-orang Kristen disebut sebagai zaman Taurat, orang-orang zaman Taurat mengenal ajaran keselamatan adalah dengan mempercayai Allah sebagai Tuhan satu-satunya, sebagai juru selamat satu-satunya dan sebagai penebus satu-satunya.

..Bukankah Aku, Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!

Yesaya 45:21

….supaya seluruh umat manusia mengetahui, bahwa Aku, Tuhan, adalah Juruselamatmu dan Penebusmu, Yang Mahakuat, Allah Yakub.“

Yesaya 49:26

……tetapi Aku adalah Tuhan, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku.

Hosea 13:4

Mereka sama sekali tidak pernah diajarkan ten-tang penebusan dosa Adam as. untuk memperoleh keselamatan dan sama sekali tidak pernah di ajarkan tentang adanya dosa warisan yang pernah dilakukan oleh Adam as.

Satu-satunya jalan keselamatan adalah dengan meyakini bahwa Allah SWT adalah tuhan satu-satunya, juru selamat satu-satunya dan sebagai penebus dosa satu-satunya atau sebagai Tuhan yang Maha pemgampun satu-satunya.

Mereka juga diajarkan bahwa dosa tidak diwariskan anak keturunannya, dan mereka diajarkan bahwa untuk menebus itu semua mereka harus bertaubat.

20. Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.

21. Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapanKu serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

22. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.

23. Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
Yehezkial 18:20-23


Seperti itu juga ajaran keselamatan yang diajarkan oleh Yesus kepada kaumnya. Yesus sama sekali tidak pernah mengajarkan adanya dosa warisan dan keharusan menebusnya, sehingga Yesus sama sekali tidak mengajarkan dirinya terlahir ke dunia ini untuk menebus dosa dan harus menyerahkan nyawanya dan mati di tiang salib.

Dalam Injil yang dikarang oleh Markus pasal 10:17-19 dikisahkan seseorang bertanya kepada Yesus :

“Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”

Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.

Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah:
Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!”

Ajaran Yesus tentang keselamatan tersebut sangat jelas, gamblang dan tidak memerlukan penafsiran bahwa untuk mencapai keselamatan seseorang harus harus mentaati hukum Taurat, Yesus sama sekali tidak menyinggung apalagi mengajarkan secara nyata bahwa keselamatan dapat dicapai dengan meyakini Yesus sebagai korban penebus dosa yang menyerahkan nyawanya dan mati di tiang salib.

Di dalam Injil yang dikarang oleh Yohanes pasal 17:3, dikisahkan bahwa untuk memperoleh hidup yang kekal di dalam sorga, seseorang harus mengimani Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar dan mengimani Yesus sebagai utusannya, juga tidak disinggung sedikitpun harus meyakini Yesus terlahir sebagai penebus dosa dan juga adanya dosa warisan, begitupun juga dalam Injil karangan-karangan lainnya.

Dalam masa-masa akhir dakwah Yesus, Injil karangan Yohanes pasal 17:6 dikisahkan Yesus bermunajat kepada Allah SWT :

Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepaa-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.

Artinya, Yesus telah mengajarkan seluruh dari apa yang telah difirmankan oleh Allah SWT kepada Yesus, dan tidak satupun Injil yang mencatat bahwa Yesus pernah mengajarkan adanya dosa warisan dan keharusan menebusnya dan mengajarkan dirinya sebagai korban penebusan dosa tersebut, yang ada adalah ajaran Yesus kepada kaumnya yang harus menuruti Firman Allah SWT.

Bila demikian adanya, berarti keyakinan Yesus terlahir ke dunia ini sebagai korban penebusan dosa warisan yang pernah dilakukan oleh Adam as yang harus menyerahkan nyawanya dan mati di tiang salib adalah keyakinan yang terbentuk oleh kelihaian para misionaris seperti layaknya para sales BANK yang lihai meyakinkan nasabahnya bahwa semua dananya dijamin oleh pemerintah padahal tidak ada bukti pernyataan langsung dari pemerintah yang menjaminnya, tahu-tahu seperti kasus BANK di Bandung yang telah berhasil mengelabuhi banyak nasabah dan yang didapat nasabah hanyalah penyesalan belaka.

Kalau memang Yesus betul-betul menjamin keselamatan manusia dari kebinasaan kekal di dalam neraka dengan percaya Yesus sebagai korban penebusan dosa, semestinya ada pernyataan langsung dari Yesus sebagai penjaminnya, bukan dari orang lain, apalagi orang lain itu bukan murid Yesus dan hanya mengaku-ngaku pernah ditemui Yesus dalam bentuk Roh jauh setelah Yesus tidak ada di bumi, apakah menunggu di akhirat untuk membuktikan adanya jaminan tersebut ?.


Selama berabad-abad doktrin ini telah ditafsirkan secara bermacam-macam oleh pakar teologi. Bahkan pada abad-abad pertama sebagian orang dengan tegas menolak penebusan dosa ini, sementara yang lainnya seperti Tertullian, Origen dan lain-lain berpendapat bahwa kematian Yesus merupakan sejenis tebusan yang diberikan kepada setan:

Dari penjelasan tersebut maka saya ingin bertanya :

1). Apakah Tuhan tidak mempunyai kemampuan menebus dosa manusia, tanpa harus membunuh anakNya/diriNya sendiri.........?

2). Kalau memang dia sudah direncanakan untuk disalib guna menebus dosa manusia.........?
Mengapa Yesus gelisah disaat menjelang penangkapan dirinya sehingga dia beberapa kali berdoa kepada Bapanya agar cawan kematian dijauhkan darinya......
3). Menurut ajaran agama Kristen........Sebelum yesus datang ke dunia untuk menebus dosa, Bagaimana nasib Adam dan Hawa setelah meninggalkan dunia ini......... (Apakah tempatnya NERAKA atau SORGA )

4). Bagaimana pula nasib Yudas Iskariot yang telah menghianati Yesus....... sehingga Yesus ditangkap, diadili, disiksa dan disalibkan.........?(Apakah tempatnya NERAKA atau SORGA )

5). Apakah akan terjadi penyaliban pada diri Yesus........ seandainya Yudas Iskariot tidak berhianat...........?

6). Apakah Yudas Iskariot, Pontius Pilatus dan tentara yang menyalib Yesus ikut berdosa karena telah membunuh Yesus..........?

7). Kenapa Yudas Iskariot dicap sebagai penghianat oleh umat Kristen.......... bukankah karena jasa-jasanya sehingga Yesus dapat disalib.......? Seharusnya Yudas Iskariot adalah seorang "Pahlawan Kemanusiaan" karena dialah dosa manusia bisa ditebus..........!

Seorang pembaca melaporkan kasus peredaran beberapa buku Kristen yang menggugat keabsahan Al-Qur’an, salah satunya buku penginjilan berjudul “Ismael Saudaraku” ditulis oleh orang yang menamakan diri Umar Tariqas. Buku 45 halaman ini menggugat empat tema Al-Qur’an yang membongkar otentisitas Bibel, doktrin penyaliban Yesus, doktrin ketuhanan Yesus dan dogma Trinitas.
Pada bagian kedua “Bincang-Bincang Soal Isu Alkitabmu Palsu,” secara khusus Tariqas mengklaim umat Islam yang meyakini kepalsuan Alkitab (Bibel), sebagai keyakinan yang salah dan tak berdasar sama sekali:
“Tudingan Muslim dalam perkara “Alkitabmu palsu”, sulit dicarikan ayatnya dari Quran. Muslim hanya menuduh menurut kesan-kesan dan slogan yang telah ditanamkan dalam-dalam ke hati mereka melalui sejarah dan tradisi keagamaan yang sedemikian lama. Apa yang tertanam dalam, tentu sulit dibongkar oleh tangan-tangan luar. Oleh karena itu Anda tidak perlu membuang energi dengan adu ”jual-beli” argumentasi” (hlm 2).
Setelah itu, secara demonstratif Tariqas mengutip belasan ayat-ayat Al-Qur’an yang sering dikutip para mufassir untuk menyatakan kepalsuan kitab-kitab terdahulu, antara lain: QS 2:41, 2:42, 2:75, 2:79, 2:146, 3:71, 3:78, 4:46, 5:13, 5:14, dan 5:15. Menurut Tariqas, ayat-ayat ini sama sekali tidak menyatakan kepalsuan kitab-kitab terdahulu, melainkan hanya kecaman terhadap perilaku kaum yang hobi merubah kitab suci:
“Jadi, apa persisnya substansi Alkitab yang dipersoalkan oleh Muhammad disitu? Muhammad tidak pernah mempermasalahkan Kitab yang beredar, melainkan orang-orang yang melancungkan Kalimat-Nya dalam tutur katanya, dalam ajarannya, dan dalam otaknya karena kelupaan. Tidak ada ancaman Alkitab palsu yang dikhawatirkan atau yang diharamkan Muhammad” (hlm. 4).
Aneh sekali jika Tariqas tidak bisa menangkap makna belasan ayat yang sudah sangat jelas menyatakan adanya tahrif (pemalsuan) kitab-kitab terdahulu.
Memang pada ayat tersebut tidak terdapat kalimat “Inilah Alkitab (Bibel), kitab yang palsu.” Tapi bila mau berpikir agak cerdas sedikit, ungkapan Al-Qur’an yang berisi fakta-fakta bahwa kaum Ahli Kitab sering melakukan pemalsuan terhadap ayat-ayat Allah, otomatis sekaligus bukti adanya kepalsuan Alkitab.
Dengan salah satu ayat saja dari belasan ayat yang disebutkan Tariqas, sudah lebih dari cukup untuk disimpulkan bahwa kitab-kitab terdahulu mengalami pemalsuan.
“Segolongan dari mereka (Yahudi) mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui” (Qs Al-Baqarah 75).
Dalam ayat tersebut diungkapkan kata “yuharrifuunahu,” berasal dari kata “tahriif,” maksudnya melakukan penambahan dan pengurangan lafazh di dalam Taurat, atau menggantikan bagian-bagian tertentu dengan yang lain sehingga sesuai dengan selera dan hawa nafsu mereka.
Tahrif terhadap kitab suci adalah tindakan yang sangat berbahaya, karena bisa merubah status hukum dari halal menjadi haram, dan sebaliknya.
Karena sedemikian besar bahaya tahrif terhadap kitab suci, maka Allah melaknat dan mengancam pelakunya dengan siksaan yang maha dahsyat:
“Maka kecelakaan yang besar bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan-tangan mereka sendiri, kemudian mereka mengatakan ini berasal dari Allah untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit, Maka kecelakaan yang besar bagi mereka akibat tulisan tangan mereka, dan kecelakaan yang besar bagi mereka akibat perbuatan mereka” (Al-Baqarah 79).
Ancaman dengan menggunakan tiga kalimat “waylun” ini membuat bulu kudu merinding. Menurut Al-Mu’jam al-Wasith, makna umum “waylun” adalah solusi paling buruk.” Sedangkan menurut tafsir Al-Wajiz li-Kitabillahil-‘Aziz, “waylun” adalah azab yang keras, kecelakaan besar, kutukan, kesengsaraan.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa wail adalah sebuah lembah di neraka Jahanam. Rasulullah SAW bersabda: “Al-Wayl adalah sebuah lembah di Neraka Jahanam, yang orang kafir akan jatuh ke dalamnya selama 40 tahun sebelum mencapai dasarnya” (HR Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).
Jadi, keyakinan umat Islam bahwa kitab-kitab terdahulu adalah akidah yang benar sesuai Al-Qur’an dan Sunnah. Karenanya, Rasulullah SAW mengajarkan agar umat Islam agar bersikap kritis terhadap apapun yang disampaikan oleh Ahli Kitab:
“Apabila ada ahli kitab yang berkata kepadamu, maka janganlah kamu benarkan dan jangan pula kamu dustakan. Katakanlah: “kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami (Al-Qur’an) dan apa yang diturunkan kepada orang-orang sebelum kami dari Tuhan (Rabb) kami.” Apabila yang disampaikan itu haq (benar), janganlah kamu dustakan. Jika batil janganlah kamu benarkan” (HR Abu Daud)
Standar untuk menguji kebenaran kitab suci Yahudi dan Nasrani adalah Al-Qur’an. Jika sesuai dengan Al-Qur’an berarti ia benar –Kristen tetapi kita tidak bisa memandangnya sebagai firman Allah. Sebaliknya bila bertentangan berarti batil, dan kita wajib menolak kebatilan itu.
Misalnya, umat Islam beriman kepada Injil yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Isa AS (Qs Al-Ma’idah 46). Meski dalam Alkitab (Bibel), kitab suci kristiani terdapat empat Injil yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes, namun umat Islam tidak boleh mengimani dan mengamini empat Injil Kristen ini sebagai wahyu Allah seratus persen. Karena keempat Injil ini sangat diragukan kebenarannya.
Menurut hasil penelitian 72 profesor dan pakar Bibel kaliber internasional yang tergabung dalam “The Jesus Seminar,” disimpulkan bahwa 82 persen kalimat yang redaksinya diucapkan Yesus di dalam kitab-kitab Injil, sebenarnya tidak pernah disabdakan oleh Yesus:
“Eighty-two percent of  the words ascribed to Jesus in the Gospels were not actually spoken by him.” (Robert W Funk, Roy W Hoover, and The Jesus Seminar, The Five Gospels, What did Jesus Really Say?, hal. 5).



Para profesor dan ilmuwan Kristen itu begitu giat meneliti Bibel karena haus dan lapar akan kebenaran.
Berbeda dengan penginjil Tariqas yang malas membuang energi untuk berargumen dan meneliti, sehingga buta terhadap kondisi kitab sucinya sendiri.
Sikapilah fakta-fakta Bibel yang diungkap para ilmuwan Kristen ini dengan objektif, jujur dan lapang dada, supaya tidak jatuh dalam penyesalan abadi di Hari Pembalasan!
Teolog Kristen pun Mengakui Kepalsuan Bibel
Tariqas menuding keyakinan umat Islam terhadap kepalsuan Bibel sebagai slogan dan kesan-kesan yang tidak ada dalilnya. Bahkan ia menuduh umat Islam tidak memahami kandungan Al-Qur’an karena meyakini kepalsuan Bibel:
“Namun bila mereka itu Muslim, maka sulit untuk kita mencari dasar tuduhannya. Mungkin orang semacam ini kurang memahami ajaran Quran, atau terlanjur membutakan hatinya sendiri. Sekali Muslim menuding keabsahan Alkitab, mereka langsung masuk ke dalam dilema yang tidak terselesaikan” (hlm. 6).
Itu hanya retorika penginjil untuk menutupi kelemahan kitab sucinya. Keyakinan umat Islam bahwa kitab-kitab  terdahulu sudah tidak asli, adalah akidah yang benar sesuai Al-Qur’an dan Sunnah. Justru mati-matian membela Bibel sebagai kitab suci yang otentik dan asli tanpa ada pemalsuan sedikit pun, adalah keyakinan yang menyalahi Alkitab (Bibel) sendiri.
Pasalnya, dalam terbitan Bibel sendiri diakui dan ditulis jelas bahwa banyak ayat-ayat yang benar-benar palsu. Misalnya, dalam Injil Markus 9 ayat 44 dan 46 tertulis:
“44 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] 45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; 46 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]”
Tanda kurung dalam ayat 44 dan 46 itu bukan salah ketik maupun salah cetak, tapi menyimpan misteri teologis.
Dalam Bibel bahasa Melayu tahun 1929, kedua ayat yang divonis palsu oleh lembaga Katolik itu sama sekali tidak dicantumkan. Karenanya, dalam susunan ayat Bibel kuno itu terlihat itu loncat-loncat tidak memuat ayat 44 dan 46 (hlm 116). Tak ada penjelasan apapun mengapa ayatnya tidak urut dari ayat 43 loncat ke ayat 45, lalu dari ayat 45 loncat lagi ke 47.
Lembaga Biblika Indonesia (LBI) dalam “Kitab Suci Perjanjian Baru” terbitan Arnoldus Ende tahun 1977/1978, tanpa ragu-ragu memvonis keduanya sebagai ayat palsu dengan catatan kaki sebagai berikut:
“44, 46. Kedua ayat ini tidak asli dan hanya mengulang ayat 48.” (hlm 113).
Semakin jelas bahwa kepalsuan kitab terdahulu adalah keyakinan yang faktual, ilmiah dan sesuai dengan nas Ilahi. Sebaliknya, meyakini otentisitas Bibel adalah halusinasi yang sangat tidak Alkitabiah!! [A. Ahmad Hizbullah MAG/Suara Islam]

Source: http://www.voa-islam.com/counter/christology/2012/01/08/17315/jawaban-bagi-umat-kristen-yang-meragukan-kepalsuan-alkitab-bibel/

Apa itu gua Maria?
Gua Maria atau goa Maria adalah tempat ziarah khas umat Katolik, biasanya bangunan utamanya dibentuk seperti gua tetapi ada juga yang berada pada gua alam asli. Disebut gua Maria karena ditempatkannya patung Bunda Maria ibunda Yesus pada gua tersebut. Tempat itu kemudian menjadi tempat ziarah umat Katolik.



Dalam tradisi agama Katolik keberadaan gua Maria punya sejarah panjang. Bunda Maria beberapa kali menampakan diri pada orang-orang tertentu. Salah satu penampakan yang paling terkenal adalah penampakan Bunda Maria kepada Bernadette Soubirous di sebuah gua yang ada di kota Lourdes Perancis pada tahun 1858. Tempat itu kemudian menjadi tempat ziarah gua Maria paling populer. Tempat ziarah ini pulalah yang kemudian menjadi inspirasi untuk membuat tempat ziarah serupa pada komunitas Katolik setempat. Dari situ muncullah tempat ziarah gua Maria dibanyak tempat didunia termasuk di Indonesia. Akan tetapi di Indonesia gua Maria bukan hanya terdapat patung Bunda Maria, juga biasanya sepanjang jalan menuju gua Maria terdapat perhentian-perhentian untuk prosesi jalan salib, serta di  beberapa lokasi gua Maria juga ada gereja kecil.

Tapi tunggu.. APAKAH PRAKTEK TRADISI INI MERUPAKAN BENAR DALAM FIRMAN TUHAN?

TIDAK SAMA SEKALI..
Ini adalah sebuah penyembahan berhala.
Imamat 26:1 Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN,

Sangat menjijikan jika Tuhan di sekutukan dengan patung.
Dan Tuhan tidak membutuh kan Gua sebagai Bait-Nya.



Duta Besar Vatikan, Mgr. Leopeldo Girelli di dampingi dua misdinar memerciki air suci saat upacara pemberkatan gua Maria.

Gua maria seperti ini mirip mezbah-mezbah, tugu, bukit pengorbanan & Gua yang di gunakan bangsa Israel ketika jatuh dalam dosa penyembahan berhala & hal ini sangat konstan di larang dalam Firman Tuhan.

1 Raja Raja 14:23 Sebab merekapun juga mendirikan tempat-tempat pengorbanan dan tugu-tugu berhala-berhala di atas setiap bukit yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun. dan tiang-tiang



mereka beribadah kepada berhala-berhala, walaupun TUHAN telah berfirman kepada mereka: "Janganlah kamu berbuat seperti itu!"
2 Raja Raja 17:12


INI ADALAH TUGU PATUNG BERHALA YANG DI BUAT OLEH KATHOLIK.

Lagipula dalam kepercayaan masyarakat luas Gua merupakan sarang iblis. Bahkan banyak masyarakat menggunakan gua untuk penyembahan berhala, memperoleh pesugihan & bahkan banyak berita melaporkan orang bertemu jin atau setan di dalam gua.



 Perhatikan gambar di atas. INI MERUPAKAN GUA SUSUH ANGIN TEMPAT UNTUK PESUGIHAN PADA SETAN. BUKAN KAH INI TIDAK JAUH BEDA DENGAN GUA MARIA KATHOLIK?

Keluaran 34:13 Sebaliknya, mezbah-mezbah mereka haruslah kamu rubuhkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, dan tiang-tiang berhala mereka kamu tebang.





Licik betul misi kristenisasi ini. Untuk memurtadkan umat Islam agar beralih menjadi Kristen, para penginjil memperalat popularitas Al-Qur'an surat Al-Fatihah sebagai alat tipu-daya.
Riady, seorang aktivis Kristen menulis hujatan terhadap Islam di forum dialog agama situs komunitas Malaysia. Dalam postingan berjudul “Islam Agama Bodoh - Kristen Agama Pintar,” ia menyelewengkan surat Al-Fatihah ayat 1 yang dikenal dan dihafal oleh semua umat Islam dengan ayat Basmalah.
Mulanya, dalam artikel tersebut Riady memuji ayat ini sebagai ayat yang indah karena menyebutkan Asmaul Husna, identitas asma Allah yang kedua dan ketiga, yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim (Yang Maha Pemurah dan Penyayang). Ia juga mengakui keindahan ibadah umat Islam yang menyebut nama Ar-Rahman dan Ar-Rahim minimal 34 kali sehari semalam dalam shalat wajib.
Sejurus kemudian, Riady menggugat ayat tersebut dengan mempersoalkan nama Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang dinisbatkan kepada Allah SWT.
Namun ada baiknya kita mempelajari dengan teliti, apakah Al-Quran sungguh menggambarkan Allah sebagai oknum yang “ar-Rahmani r-Rahim.” Menurutnya, Allah SWT tidak pantas menyandang nama Ar-Rahman dan Ar-Rahim karena memiliki sifat kebencian terhadap orang-orang kafir (non Muslim). Riady menopang tuduhannya dengan firman Allah dalam Al-Qur'an yang menyebut orang kafir sebagai makhluk dan binatang yang paling buruk (Qs Al-Bayyinah 6, Al-Anfal 55, Al-Baqarah 65, Al-Ma’idah 60).
Riady lantas menuding surat Al-Fatihah kontradiktif dengan ayat-ayat tersebut dengan komentar negatif:
“Al-Qur’an menggambarkan non-Muslim sebagai: “makhluk yang paling buruk” (Qs 98:6) dan “Binatang yang paling buruk” (Qs 8:55).... Tentu setiap manusia adalah ciptaan Allah. Mungkinkah Allah yang Rahmani dan r-Rahim akan memberikan sebutan sedemikian jeleknya bagi ciptaan-Nya? Sungguhkah ucapan seperti ini menggambarkan Allah sebagai oknum Pemurah dan Penyayang?”
Dengan tuduhan ceroboh yang tidak masuk akal itu, nampaknya sentimen antiislam yang overdosis telah mematikan logika sehat para penginjil. Nalar rusaknya terlihat ketika Riady sakit hati dan terusik dengan ayat Allah yang menyebut orang kafir sebagai makhluk yang paling buruk.
Terjemah ayat Al-Qur'an yang digugat Riady adalah sebagai berikut:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” (Qs Al-Bayyinah 6-7).
“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman” (Qs Al-Anfal 55).
Perhatikan, apa yang salah dengan ayat tersebut? Sama sekali tidak ada yang salah! Sangat tepat jika Allah SWT mengklasifikasikan orang beriman dengan orang kafir dengan perbedaan yang jelas dan tegas. Akal sehat manapun pasti setuju bila orang beriman disebut sebagai makhluk Allah yang paling baik, dan sebaliknya orang kafir yang tidak beriman disebut sebagai makhluk yang paling buruk.
Sangat wajar dan layak jika Allah mencintai orang beriman sebagai “sebaik-baik makhluk,” karena penuh dengan keterpujian iman dan akhlak, antara lain: sangat mencintai Allah dan Rasul-nya melebihi cinta kepada dunia dan seisinya  (Qs 9:24); tidak akan absen jihad di jalan Allah (9:44-45); selalu mentaati Allah dan Rasul-Nya (24:51); imannya murni tanpa keragu-raguan sedikitpun (49:15); taat kepada Allah rasul-Nya secara totalitas (4:59); bersikap lemah lembut terhadap sesama muslim dan tegas kepada kaum kafir (5:54), dan masih banyak lagi.
Dan wajar pula jika Allah membenci orang kafir sampai-sampai memberikan julukan “seburuk-buruk makhluk” kepada mereka. Karena orang kafir itu tidak percaya terhadap Allah (Qs 2:28); tidak taat kepada Allah dan para rasul-Nya (3:32); tidak mau menerima peringatan Allah dalam Kitab-kitab-Nya (2:6); tidak mau tunduk kepada perintah Allah (2:34); mengingkari Al-Qur’an (2:41, 2:91, 3;100, 7:51, 22:72); mengingkari nikmat Allah (2:152, 7:135, 14:7); mengingkari rahmat Allah (30:34,  30:45); mempertuhankan Nabi Isa AS (5:17); ucapan mulut tidak sama dengan suara hatinya (5:41); membuat tipu daya (3:54); dan lan-lain.
Jelaslah bahwa visi dan misi orang kafir bertolak belakang dengan kaum mukmin: “Orang beriman berjuang di jalan Allah, orang kafir berjuang di jalan thaghut (duniawi, selain dari Allah). Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut...” (Qs An-Nisa 76).
...Tuduhan penginjil bahwa Allah tidak pantas menyandang nama Ar-Rahman dan Ar-Rahim karena membenci orang kafir juga salah besar...
Hanya manusia ateis atau orang yang logikanya korslet seperti penginjil Riady saja yang ingin agar orang kafir dan orang beriman sama-sama disebut sebagai makhluk Allah yang sama baiknya.
Tuduhan penginjil bahwa Allah tidak pantas menyandang nama Ar-Rahman dan Ar-Rahim karena bertentangan dengan tindakan-Nya yang membenci orang kafir juga salah besar.
Penginjil ini beranggapan bahwa Allah hanya memiliki sifat Pengasih dan Penyayang, sehingga tindakan Allah yang dinilai keras dianggap menyalahi kedua sifat itu. Ini adalah anggapan jahiliyah. Karena selain Pengasih dan Penyayang, Allah juga memiliki banyak sifat lainnya, misalnya Maha Adil, Maha Kuasa, Maha Berkehendak, Maha Pengatur, dan sebagainya.
Semua sifat itu saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Jika sifat-sifat Allah itu dipisahkan secara parsial, maka akan melahirkan pemahaman yang batil seperti yang dialami oleh Riady itu.
Jadi, memahami sifat Allah itu harus komprehensif. Meskipun Allah Maha Pemurah dan Penyayang, namun tidak salah dan tidak kontradiktif jika Dia menciptakan neraka. Justru menciptakan neraka untuk mengazab orang kafir, para pendosa, manusia ingkar, dan misionaris penghina Islam, itu sesuai dengan sifat keadilan-Nya.
Seharusnya, para misionaris Kristen jangan alergi dengan istilah “kafir” terhadap orang yang tidak beriman. Faktanya, Alkitab (Bibel) sendiri memakai terminologi kafir untuk orang yang tidak beriman, misalnya tercantum dalam kitab Bilangan 23:9, Galatia 2:14, Matius 5:22. Istilah lain dalam Bibel yang merupakan sinonim kata “kafir” adalah orang tak beriman (Yunani = apistos, 1 Korintus 7:15), dan antikristus (1 Yohanes 2:22).
Dalam Kamus Alkitab, disebutkan bahwa makna kafir adalah orang yang tidak bertuhan. Bibel pun secara keras menyebut orang kafir dengan istilah “BODOH” dan “DEGIL” (1 Korintus 1:21, Efesus 4:18).
Jika mau konsekuen dengan pendapatnya, apakah Riady juga mengecam Tuhan kristiani tidak memiliki sifat kasih karena menghina makhluk ciptaan-Nya sebagai makhluk yang degil dan bodoh? bersambung [A. Ahmad Hizbullah MAG/suara-islam]


 



Setelah menghantam Al-Qur'an, Penginjil Riady melanjutkan trik kristenisasinya dengan menyanjung konsep Bibel. Menurutnya, sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang sebenarnya hanya dimiliki oleh Yesus Kristus. Demikian kutipannya:
“Isa Al-Masih menggambarkan Allah ar-Rahman r-Rahim. Dalam Injil Lukas 15, Isa Al-Masih menyebut orang yang tidak mengikuti petunjuk Allah sebagai ‘domba yang hilang,’ ‘dirham yang hilang,’ dan ‘anak yang hilang.’
Jelas sebutan-sebutan tersebut jauh lebih menghargai dan mencintai orang berdosa, dibanding sebutan yang diberikan Allah dalam Al-Quran. Hal ini membuktikan bahwa Isa Al-Masih bersifat ar-Rahmani r-Rahim. Isa Al-Masih menekankan bahwa Allah sangat mengasihi manusia, baik yang beriman maupun tidak.”
...Yesus dalam Bibel  menjuluki manusia dengan binatang najis,  misalnya: anjing dan ular beludak...
Tak perlu banyak bermain kata-kata, mari kita buktikan berdasarkan parameter Riady sendiri, apakah Yesus dalam Bibel itu seorang yang pengasih dan penyayang.
Perhatikan kutipan di atas, Riady sendiri mengakui bahwa Yesus menjuluki orang tak beriman sebagai binatang dengan istilah “domba yang hilang.” Secara tidak langsung, pernyataan ini membantah anggapan Riady sendiri, yang menyatakan Yesus sangat mengasihi orang kafir.
Soal bahasa, sangat tidak mengherankan bila Yesus dalam Bibel  menjuluki manusia dengan binatang najis. Dalam Injil Matius 15:24-26 Yesus menyebut orang non Israel sebagai “anjing.” Kepada para Ahli Taurat dan orang Farisi Yesus memberikan panggilan sarkasme “Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak!” (Matius 23:33, 12:34). Dalam kisah pembabtisan di sungai Yordan, Yohanes memanggil orang-orang Farisi dan Saduki yang minta dibabtis dengan julukan sarkasme “Hai kamu keturunan ular beludak!” (Matius 3:7, Lukas 3:7).
Apakah panggilan langsung kepada manusia dengan nama hewan domba, ular beludak dan bahkan anjing secara vulgar itu memenuhi standar ajaran kasih kristiani? Inikah ajaran kasih kristiani terhadap sesama? Ckckck...!! [A. Ahmad Hizbullah MAG/suara-islam]

Orang Kristen berpendapat bahwa Babi haram hanya untuk yahudi tapi tidak untuk para pengikut yesus dengan alasan Yesus datang membawa hukum baru.
Menurutnya Saya hal diatas adalah pendapat tidak berdasar dan tidak benar.
Apa buktinya? 
Dalam Injil karangan Matius 5:17-19 :
"janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk merombak Hukum Taurat atau Kitab Para Nabi. 
Aku datang bukan untuk merombaknya, melainkan untuk menggenapinya.  
Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu: selama langit dan bumi belum lenyap, satu titik pun sekali-kali tidak akan dihapus dari isi Hukum Taurat itu sampai semuanya terjadi.
Karena  itu barang siapa yang menghapus salah satu perintah Hukum Taurat meskipun yang paling kecil, dan mengajarkannya kepada orang lain, ia akan menduduki tempat paling rendah dalam Kerajaan Sorga"
Artinya apa ini? 
Ya! Yesus mengikut Hukum Taurat. Yesus tidak membawa hukum baru, Yesus tidak berani menghapus "satu kalimat Taurat yang mengharamkan babi" lha wong menghapus satu titik saja tidak berani apalagi satu kalimat.
Yesus adalah fans berat (pengikut) Musa, seperti juga Nabi Muhammad.
  • Musa tidak makan Babi, Yesus pun nggak doyan Babi. 
  • Nabi Muhammad juga nggak doyan dong.
Jika Yesus pernah berkata 
Tidaklah barang sesuatupun yang datang dari luar orang, serta masuk kedalamnya, dapat menajiskan dia, hanyalah barang yang keluar dari dalam orang itulah yang menajiskan.
Maka otomatis harus diartikan menggenapi atau sinonimnya menambahi jenis-jenis makanan yang haram yang tidak halal. 
Para pendeta entah sengaja atau tidak sengaja telah mengabaikan Ayat Matius diatas, kata-kata menajiskan tadi.  
Jadi yang haram nambah
  1. babi dan juga  
  2. makanan muntah/kotoran yang najis.
Orang Kristen kadang ada yang memplesetkan dengan mengatakan bahwa yang diutamakan bukan hal-hal fisik bukan hal makanan tapi hal rohani, maksudnya adalah bagi Orang kristen meskipun halal makan babi tapi haram mengatakan/menjuluki orang lain  "babi lu, monyet lu ..". Huh ngelawak saja!
Masyhud SM  menulis bahwa untuk lebih melindungi "umat kristen" agar bebas makan babi bahkan Lembaga Alkitab Indonesia pada tahun 1979 sampai perlu mengganti ayat Taurat dalam Perjanjian Lama dengan mengubah kata Babi menjadi Babi Hutan.
Bunyi Imamat 11:7 pada AlKitab tahun 1968 :
Demikian juga babi, .... haram bagimu.
Sedang pada Al Kitab 1979
Demikian juga babi hutan .... haram itu bagimu.
Dalam Bible versi Inggris (King James Version) pada Imamat (Leviticus) yang tertulis adalah pig, yang terjemahannya adalah babi.
Latar belakang Lembaga Alkitab Indonesia yang telah mengganti kata "babi" dengan "babi hutan", adalah kiranya setelah para Pendeta di Lembaga Alkitab menyadari bahwa Yesus tidak pernah menghalakan babi dari adanya ayat Matius paragraf 5 diatas. Tentang Kebusukan Pendeta di Lembaga Alkitab ini sudah pernah diramalkan Quran pada tahun 700 M!!!
Apakah kamu mengharapkan mereka (Kristen) percaya kepadamu. Padahal sungguh dari golongan mereka (Pendeta) mendengarkan kalimat-kalimat Allah (babi haram), kemudian mereka merubahnya (babi hutan haram) setelah mereka mengerti dan mengetahui. (Quran Surat Baqarah : 75)
Tujuan Pendeta merubahnya kalimat Injil :
salah satunya adalah agar mereka tidak kehilangan umat Kristen yang akan lari kepada Kebenaran Ajaran Islam, yang berarti mereka akan kehilangan sumbangan sebesar 10% gaji setiap jemaat gereja mereka setiap bulannya. 
Jika misalnya ada ada 5 juta pegawai kristen harus menyetor 10% dari gaji, misal gaji Rp 1 juta, jadi total = Rp 500 milyar sebulan! bisa hilang ...
Maka celakalah bagi orang-orang yang menulis Alkitab (babi hutan) dengan tangan mereka  kemudian berkata ini adalah dari Allah untuk dijual dengan harga murah (mendapat uang jemaat). Celakalah bagi mereka disebabkan tulisan tangan mereka karena perbuatan mereka itu. (Baqarah 79).
***
Jujur ya saya prihatin kenapa orang Kristen ini yang memplesetkan akidah yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. 
Jika Anda Kristen adalah pengikut Yesus yang sejati seharusnya anda tidak makan babi.
                                                                                          *******
Pustaka:
Masyhud SM, Dialog Santri Pendeta, Pustaka Dai cet.7 Th. 2000
7737


Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.